Bagian 2

15 2 0
                                    

Bel pulangpun berbunyi seluruh siswa meninggalkan sekolahnya, kecuali Anindya, dan Alvaro. Mereka diberi surat peringatan oleh kepala sekolah.

"Jika kalian terlambat lagi, awas kalian, akan saya panggil orang tuamu kesini." Ucap pak kepala sekolah.

"Iya pak, kami janji tidak mengulanginya kembali" jawab Alvaro

Setelah itu, mereka pun pulang kerumahnya masing-masing

"Alvaro, ikut bonceng kamu dong. Boleh?" Tanya Anindya

"Maaf, gak boleh" jawab Alvaro sambil mengayuh sepedanya.

"Dasar temen gak berguna" teriak Anindya.

Disaat Anindya berjalan menuju rumahnya, Alvaro berbelok dan menghentikan sepedanya disamping Anindya
" Ayo naik! " pinta Alvaro

"Ga." Jawab Anindya dengan muka kesal.

"Yasudah, bye Anindya"

"Eehh, jangan pergi, iya aku mau"

Setelah sampai dirumah Anindya.
"turun!"
"iya aku turunn"

"Itu siapa?, Alvaro?" Tanya kakak Anindya

"Rumahnya dimana?, dia baik yah"

"Rumahnya berjarak 2 blok dari rumah ini, kaya gitu kok baik, sudahlah, aku mau ganti baju."

Setelah sampai dikamarnya, Anindya memikirkan Malik, kakak kelas pindahan dari malang.

"Aaa, dia kok bisa seganteng itu yah?, gak kaya Alvaro"

Tiba-tiba ada yang menelphon Anindya, nomer yang tidak dikenalnya.

Kriiiingg...
Telephon Anindya berdering

"Hallo?, ini siapa yah?"

"Hai, ini aku Malik, kakak kelas baru kamu. Tadi aku diminta pak kepala sekolah, menginformasikan bahwa besok akan ada acara tahunan, dan kamu yang disuruh menyiapkan dekorasinya. Kalo informasi selanjutnya, bisa ditanyain ke ketua OSIS. Aku cuma mau bilang itu, maaf kalo menggaggu, bye.."

"Iya.." jawab Anindya
Anindya meloncat kegirangan.

Malam harinya, Anindya mengerjakan dekorasi yang akan digunakan untuk event besok, karena ia tak sanggup mengerjakannya sendirian, ia meminta bantuan Alvaro

"Halo?, Alvaro kamu ke rumahku sekarang, aku minta tolong kamu"

"Iya sabar, aku datang"

Alvaro membantu Anindya sampai larut malam.

"Eh, udah yuk, udah malam, nanti kita terlambat lagi nanti." Kata Anindya.

"Bentar, nanggung inii"

Beberapa jam kemudian:

"Akhirnya selesai." Gumam Alvaro

Pada saat Alvaro berbicara kepada Anindya, ia melihat Anindya sudah tertidur dengan nyenyak.
Kemudian, Alvaro membantunya masuk ke kamar tidurnya. Lalu ia pulang.

Keesokan harinya,
"Alvaro, semalem kamu yang nyelesein semua dekorasinya?, makasih yaa"
ucap Anindya sambil membonceng Alvaro menggunakan sepeda

"Iya, sama-sama" jawab Alvaro

Sesampainya di sekolah, Anindya mendengar akan ada murid baru yang akan masuk ke kelasnya.
Bel berbunyi, Pak Handoyo pun masuk ke kelas, dan membawa anak baru yang masuk ke kelas Anindya

"Pagi, anak-anak" salam pak Handoyo

"Pagi paak" jawab anak-anak serempak.

"Hari ini bapak membawa teman baru buat kalian semua, silahkan perkenalkan dirimu".

pak Handoyo mempersilahkannya untuk memmperkenalkan diri

"Halo teman-teman, perkenalkan, nama saya Karin Salsabila. Saya pindahan Dari SMA Kusuma bangsa"
Jelas anak itu.

"Ya, kamu boleh duduk." Ucap pak Handoyo.

Ia pun duduk disebelah Anindya.

"Hey, boleh aku duduk?, siapa namamu?" Tanya Karin.

"Tentu, kenalin namaku, De Ajeng Anindya putri. Biasa dipanggil Anindya."

Anindya mengikuti pelajaran seperti biasa, dan bel pulang pun berbunyi.
Namun hari ini ada event sekolah, yang dilaksanakan sepulang sekolah.




Seribu Tangkai Mawar MerahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang