Tittle: Camera In Love
Author: Fanny Salma
Ify menghela nafas berat ketika mengetahui kenyataan yang –sebenernya emang udah nyata banget dari kemaren kalau Rio, si cowok sok cool itu duduk di belakangnya! Pagi ini Ify sempet merinding dua kali ketika nggak sengaja ngeliat muka Rio. Pertama, papasan di pintu kelas dan kedua waktu mau duduk. Kasusnya sama, si cowok sok cool itu menggoda Ify dengan mengerling nakal ke arahnya. Siapa yang nggak merinding? Apalagi waktu tau si Rio ini playboy kelas kakap.
Ify menatap Acha memelas, gadis berwajah oval itu hanya bisa mengedikkan bahu tanda bahwa ia nggak bisa berbuat apa-apa. Ify menekuk wajahnya dan menatap kesal ke arah Bu Erita. Bagaimana bisa guru itu membuat Ify dan Acha terpisah dan menyuruhnya sekelompok dengan cowok baru? Padahal Ify udah protes dengan segala jurusnya sampai nawarin bu Erita jadi model fotonya, awalnya guru itu setuju tapi dia baru inget kalau kameranya dijatohin Rio dan masih di tempat service.
"Huaaa gue bisa gilaa!!!" seru Ify ketika Bu Erita keluar. Diam-diam Rio cekikikan sendiri melihatnya seakan baru menemui spesies macem Ify.
"Jangan teriak kung! Budek!" sungut Acha.
"Apasih! Pokoknya gue nggak mau sekelompok sama penyamun!!! Nggak ada!!! Mending gue sekelompok sama jangkrik!!!!" histeris Ify hingga membuat temen-temennya di kelas menatap seakan mengatakan lo-udah-gila-ya?
"Jarang-jarang lo sekelompok sama cowok ganteng," narsis Rio. Ify makin mencak-mencak dan bibirnya makin monyong.
"Dasar penyamun!" umpat Ify. Rio malah tertawa lebar.
"Penyamun hati lo maksudnya?" balas Rio pede dahsyat sambil berseringai lebar. Ify udah siap nimpukin tasnya ke muka Rio.
"Mana muka lo? Gue bikin nggak berbentuk sekalian," ancam Ify. Tiba-tiba...
"RIOOOOO IIIFFYYYYY!!!!"
"OBIIIIEEETTTTTT!!!!!!" balas Rio dan Ify barengan, kompak lagi.
"Yeee nggak sekeras itu juga kali," cibir cowok itu. Mukanya ganteng asli, cuman....
"Lo pada nggak kasian sama temen-temen lain? Ini tuh kelas, bukan arena berantem! Kalo mau berantem jangan di sini. Pokoknya gue nggak mau kelas kita dibilang nggak kompak cuma karena kalian. Baikan dong, nggak malu apa sama Bu Erita tadi sampai geleng-geleng liat kalian? Ayo baikan! Kalo perlu pacaran!" cerocos Obiet.
"Nah ide bagus tuh. Yuk, Fy, pacaran. Obiet aja merestui," celetuk Rio dengan polos yang membuat Ify benar-benar melayangkan tasnya.
"Auuu," ringis Rio.
"Aduh Rio, Ify. Kowe ki pada ngapain? Orak ngerti opo mbudek-mbudeki wong? Telingaku ki bisa cepet rusak, (Kalian tuh pada ngapain? Gak tau apa bikin budeg orang? Telingaku ini bisa cepet rusak)," kesal Sivia.
Acha manggut-manggut seakan menyetujui padahal dia nggak ngerti Sivia bilang apa.
"Jangan sok ngerti lo!" toyor Ify ke Acha. Cewek itu malah nyengir.
"Jadi? Pacaran sana," ujar Acha yang membuat Ify melotot ke arahnya.
"ACHUUULLL!!!"
"Piss kung, hehe," Acha memamerkan jarinya yang telah disulap menjadi bentuk 'V'.
"Errr... gue sebel sama Bu Erita, dari 30 anak kenapa musti gue yang sama dia sih?"curhat Ify. Cewek itu malah pura-pura nangis, sok-sokan akting ngelap air mata padahal matanya kering banget.
"Jangan sok mellow lo! Itu namanya kita jodoh," sahut Rio tanpa dosa.
"Heh?? Aturan dari mana tuh?" protes Ify.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mini Cerbung [FF] - Camera In Love
HumorIfy Queena Alyssa, gadis penyuka photography itu tak segan-segan memarahi siapa saja yang mengganggu aktivitasnya memotret. Ia paling senang dengan kegiatan yang berhubungan dengan camera. Si cewek cantik yang keliatannya anggun ini bisa berubah men...