Tolong!

1.5K 68 19
                                    

CAST:

🌸 ghaida as Ghaida

🌸 ghaida as Ghaida

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌸 Sisil as Sisil

🌸 Sisil as Sisil

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

••••••

"Ey kak ghaida mau kemana?" Tanya sisil.

"Eh ini sil mau ke tempat latihan. Kamu ada latihan juga?" Tanya ghaida.

"Iya nih kak. Kak ghai sendirian?" Tanya sisil.

"Iya. Tadi mau bareng teh mel sama mpries tapi gak searah ternyata dari tempat mereka berangkat" Jawab ghaida.

"Oh. Yuk bareng sisil aja. Dijamin asyique" Ucap sisil.

Ghaida hanya manggut manggut dan mengikuti sisil.

Selama perjalanan hanya hening yang tercipta hingga ghaida membuka  suara terlebih dahulu.

"Landak kamu gimana kabarnya?" Tanya ghaida pada sisil.

"Baik aja tuh kak. Tadinya mau aku kawinin sama landaknya mba pe, tapi landak aku minder duluan hahaha" Ujar sisil.

"Haha bisa aja kamu sil" balas ghaida seadanya.

Merekapun tiba ditempat latihan dan mengikuti latihan sampai selesai.

Saat selesai latihan, ghaida sengaja menunggu sisil untuk pulang bersama. Ia tak enak tadi sisil sudah mengajaknya berangkat bersama jadi ghaida akan mengajak sisil pulang bersama.

Semua memberpun satu persatu sudah pulang menyisakan della sisil dan ghaida. Sebelumnya ghaida sudah bilang pada sisil kalau akan mengajak sisil pulang bersama.

Setelah menunggu della dijemput, sisilpun mengajak ghaida untuk pulang. Namun, saat dipintu keluar sisil ingat ia mau mengambil jepitan rambut kesayangannya yang terjatuh di tempat penyimpanan pakaian di tempat latihan.

Akhirnya ghaida menawarkan diri untuk menemani sisil kesana. Mereka berdua pun berjalan menuju tempat penyimpanan pakaian.

Sesampainya disana sisil mencari jepitan rambutnya. Tak perlu waktu lama untuk mencari karena memang jepit rambutnya jatuh di tempat yang terlihat jelas.

Saat mereka ingin membuka pintu untuk keluar. Tanpa mereka tau bagaimana bisa, pintu untuk keluar terkunci.

Merekapun akhirnya terkunci berdua dalam ruangan itu. Akhirnya ghaida berinisiatif untuk mengambil hpnya dan meminta bantuan melalui telfon.

Baru saja ghaida mau mengambil hpnya, tiba tiba.

"Kak ghai gimana nih mati listrik. Gelap banget" Panik sisil.

"Tenang sil. Kamu dimana? Aku gak bisa liat kamu nih" Ujar ghaida.

"Kak ghai tolongin aku" Pinta sisil.

"Iya sil sabar. Aku tolongin kok. Kamu takut banget gelap ya?" Tanya ghaida.

"Engga. Maksudnya tolong senterin aku. Biar aku bersinar gitu loh walau cuman diruangan gelap doang. Biar bisa jadi selody" Ucap sisil.

"Yeh. Kukira takut. Mana sini senternya" pinta ghaida.

"Nih sini kak ghai yang samperin aku" Ujar sisil.

Ghaidapun berjalan menghampiri sisil. Karena gelap ghaida berjalan sambil meraba raba.

Tiba tiba saat sudah mendekati sisil, ghaida tersandung dan rabaan tangannya yang semula hanya angin menjadi seperti..

"Wah kepegang apa nih" Panik ghaida.

"Hmm bulet. Besar lagi" Batin ghaida.

"Mirip gundukan deh" Lanjut ghaida.

Tiba tiba jantung ghaida berdetak lebih cepat berbarengan ia memikirkan sesuatu.

"Jangan jangan gundukan punya sisil nih" Panik ghaida.

"Duh kalau dia marah gimana nih." Batin ghaida.

"Tapi gimana nih ya tangan gue udah terlanjur megang. Gelap juga." Pikir ghaida.

"Tapi kok sisil diem aja ya gak marah dan gak gerak?" Lanjut ghaida.

Saat ghaida ingin menggerakan tangannya, listrikpun menyala.

Ghaida kini bisa melihat apa yang dipegangnya. Dan apa yang ia lihat membuatnya terbelalak kaget.

Ia mematung sementara sisil dari arah samping memandang ghaida penuh heran.

"Kak ghai ngapain megangin manekin itu? Pegangnya pas itu lagi" tanya sisil.

"Eh anu emm itu" Gugup ghaida.

Sisil hanya mengernyitkan dahinya.

"Oh. Itu nonjol diisi bola sama si saktia dan della. Kalo bajunya itu punyaku. Kemarin kita bertiga mainan sama manekin itu" Terang sisil.

"O-oh gitu pantes kok kak ghai pas gelap tadi ngerasa manekinnya aneh" Ujar ghaida.

"Kak ghaida gak mikirin macem macem kan sama manekin itu?" Tanya sisil seakan mengintimidasi ghaida.

Ghaida hanya menggeleng dengan cepat lalu mencari hpnya dan menghubungi melody untuk membukakan mereka pintu.

~fin~

Cerita J KIII T 48Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang