Prolog

824 26 16
                                    

"Jack! Please pelanin! Gila lo! Lo mau ngebunuh gue?!" teriak seorang gadis pada sahabat laki-lakinya. Steffani, gadis yang biasa disapa Steff itu terlihat pucat karena ayunan yang dia naiki berayun terlalu tinggi, baginya.

"Ini tuh biar lo nggak takut ketinggian lagi Steff, lagian ini asyik kok! Lo aja kali yang aneh, anak kecil aja bakal seneng kalo gue giniin," ucap Jack yang masih terus mengayunkan mainan bocil itu, tak tanggung-tanggung, ia justru menambah kecepatan.

"Lo goblog emang! Gue bisa pingsan ini, berhentiin anjirrrr! Cepeeeeeeet! Cepet nggak!!! Gila lo!!!" racau Steff sambil menggenggam erat tali ayunannya, tak lupa, ia juga menutup matanya rapat-rapat, menahan takut juga menahan malu karna diperhatikan oleh anak-anak kecil yang tadi sempat bermain ayunan sebelum mereka.

Jack yang tak tega akhirnya perlahan menghentikan ayunan lalu mengacak rambut Steff pelan, "penakut".

Steff cemberut maksimal, ia mencoba menyeimbangkan duduknya, sedangkan Jack melangkah ke ayunan sebelahnya, duduk disana sambil terkekeh pelan.

"Ini bukan masalah penakut atau engga yaa, pokoknya gue nggak mau lagi kesini, gue kayak orang bego tau nggak? Di liatin bocah TK Jack, gila ya, bisa bisanya sih lo kepikiran ngajak gue main di tempat ginian," gerutu Steff yang merasa bodoh karena mau maunya ia diajak ke taman bermain yang berisi anak-anak kecil berbaju olahraga ini, kontras dengannya yang memakai dress selutut dengan rok mengembang yang elegan, sedangkan Jack lebih parah, ia kesini dengan setelan armaninya, sangat kontras bukan? 2 manusia dewasa yang seperti pulang kondangan ini, bisa-bisanya mampir ke taman bermain anak-anak, bermain ayunan.

Steff berdiri dari ayunan dan merapikan rambutnya. Ia salah tingkah, sebenarnya malu lebih mendominasi karena dari kejauhan ibu-ibu di pojok lainnya terlihat tertawa kecil, mungkin menertawakan tingkahnya tadi. 'Huuuftt, pasti gue teriaknya nggak kekontrol banget,' batinnya.

"Yuk pulang aja deh Jack," ajak Steff dengan wajahnya yang cemberut.

"Yaelah, nggak asik lo Steff, padahal gue udah mikir keras buat ngajakin lo main di mana," jawab Jack kecewa, namun ia tetap berdiri lalu dan menuruti permintaan sahabatnya itu, ia mengganggam tangan kecil Steff, menuntunnya menuju mobil mereka.

Memang pada awalnya Steff lah yang mengajak Jack mencari udara segar dan seru-seruan berdua, Steffani mempercayakan Jack untuk mencari tempat asik, namun pilihan Jack ternyata sangat payah, bagaimana bisa Jack mengajaknya ke taman bermain. Yaah, asik memang, sebenarnya ia sangat suka disini, apalagi ia belum mencoba wahana putar yang ada disamping ayunan, ia ingin naik ituuuu, t-t-tapiiii, taman bermain ini terlalu ramai untuk mengekspresikan inner child-nya. 

Di sisi lain, terlihat seorang pria menguntit mereka dari balik jendela sebuah kafe sekitar taman bermain.

Pria berkacamata itu menyesap kopinya sambil mengepalkan tangan, rahangnya mengeras seiring dengan kemarahannya yang tiba-tiba memuncak.

"Bahkan Momo aja belum pernah nyentuh dia," batin pria ini.

~~~

Gimana? Bagus? Atau ..., lumayan?

Tinggalkan jejak, love you readers :*

7 April 2016 17.27

1 Januari 2018  19.09

------

9 Juli 2024 17.27

Gila ya!!! Pelan pelan deh gue up lagi, dulu parno banget mau up karna kata temen-temen penulis, di wp lagi banyak plagiasi. Bodo amat deh sekarang, happy reading guys!!!

My Mysterious ManTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang