pertama ~ INI AKU

247 14 0
                                    

REBIYA POV

Perlahan hawa dingin mulai memasuki pori pori kulitku dan Membangunkanku dari tidur cantikku.

"Huaaaammm...." aku menguap sambil mengerjapkan mata mataku.

"Selamat pagi liburanku!!!" Aku langsung melompat dari atas ranjangku dan langsung menuruni tangga ke dapur.

CUP
"Pagi bunda ..." aku mencium pipi kanan bunda cantikku yang sibuk dengan peralatan masaknya.

"Pagi sayaaang" balas bunda tanpa menoleh sedikitpun kearahku.

"Tumben tumbenan bunda masak rendang. Buat siapa? " Aku menghirup aroma lezat masakan bundaku ini.

"Bunda mau anterin makan siang buat daddy kamu"
"HAh? Makan siang? Emang ini jam berapa sih bun?"

Bunda yang sebelumnya membelakangiku sekarang menoleh kearahku. Dan...
"Ya ampuun biya!!! Kamu blum mandi? Inikan udah jam 11 siang"

Aku hanya membalasnya dengan cengiran.

"Biya mau dong bun" rengekku dengan nada manja sambil menunjuk rendang yang sedari tadi aromanya menggoda hidungku.

"Sana cepetan mandi duluuuu..." bunda mendorongku ke arah tangga.

Aku lantas memasang wajah memelas andalanku dan gotcha .

"Iya iya... nanti bunda sisain buat putri bunda yang pemalasnya minta ampun. Sekarang kamu mandi biya . Jangan mentang mentang daddy kasih jatah cuti buat kamu, kamu bisa tidur seharian"

"Bunda bawel"aku langsung lari menaiki tangga sambil cekikikan.
Kulihat bunda hanya menggeleng gelengkan kepala.

Akupun memulai rutinitas mandiku. Tak lama, hanya membutuhkan waktu 15 menit aku sudah selesai dan langsung memilih baju yang akan aku kenakkan . Sampai bunyi handphone ku mengagetkanku.

Segera aku meraba raba kasurku yang belum sempat aku bereskan.

"Yaaaa... tuan putri disini" kataku langsung tanpa melihat sipenelpon.

"BIYAAAA!!! KAMU DIMANA SIH. UDAH DARI TADI KAMI TUNGGIN KAMU GAK NYAMPE NYAMPE JUGA . JANGAN BILANG KAMU LUPA LAGI SAMA JANJI KITA"

pyuuuuuufff. Lama lama telingaku bisa budeg ngedengerin suara serentak dari sahabat sahabat rese ku ini.

"Iya sayaaaang. Aku lagi kejebak macet. Mana mungkin lah aku lupain kalian." Bohongku sambil dengan nada merayu

"Week... perutku mual ngedengerinnya" ucap pelia si bumil tengil.
Terdengar suara tawa yang menggelegar dari sebrang sana .

"Dasar bumil tengil. Udah deh, nanti kalo udah nyampe aku kabarin oke. Bye" kataku memutuskan sambungan sepihak.

Aku langsung bergegas mengenakkan baju ku sebelum aku dimarahi para nenek nenek sihir lagi.

Eiiitss. Walaupun buru buru tapi aku harus tetap fashionable dong.

Aku mengenakan dress polos selutut dengan warna baby pink dipadu dengan sepatu dengan warna senada. Tak lupa kuselempangkan tas jinjing berwarna putih.

Aku memoles sedikit make up tipis.

Aku langsung bergegas kebawah.

"Bun. Biya mau ke cafe ama temen temen dulu ya."
"Tunggu biya. Rendangnya gimana. Bunda udah sisihin buat kamu"
"Nanti biya makan. Soalnya biya buru buru"
" ehheeeh. Tunggu"
"Apalagi bun? Biya udah telat"

"Bunda mau nebeng yah ama kamu. Sekalian bunda mau anterin makan siang buat daddy kamu"

"Trus nanti bunda balik ama siapa?" Tanyaku
"Biar sopir daddy yang anterin bunda nanti"
"Baiklah. Ayo bun"

Kami pun masuk ke dalam mobil ku .

Aku gak mau buang buang waktu. Bisa bisa sampe di cafe aku diteriakin habis habisan ama sahabatku itu.

"Pelan pelan bi ." Bunda memperingatkanku

"Tenang aja bun" kata ku sambil memasang senyum percaya diriku dan menaik turunkan alisku.

Beruntung jalanan tidak macet. Kami sampai dikanntor papa 20 menit kemudian.

Ciiiitttt.....
Aku memberhentikan mobilku secara mendadak di depan lobi kantor daddy.

Bruuuuk..
Aku kaget merasakan ada yang menabrak mobilku dari belakang.
Bunda berteriak terkejut. Aku masih mengendalikan detak jantungku dan kupasang wajah kesalku sambil membuka mobil.

"Astaga biya. Jangan marah gitu mukanya. Kan kamu yang salah" bunda memegangi tanganku.
"Tenang aja bun."

"Gimana sih non. Kok ngrem mendadak gitu? Kan jadi nabrak. Gimana kalau tuan saya kenapa napa?"

Loh??? Kok jadi mojokin aku gini.

" bapak tuh harusnya hati hati. Saya kan lagi buru buru. Kan bapak yang nabrak saya. Bukannya nanyain keadaan saya malah khawatirin bos bapak" omelku bersungut sungut.

Tiba tiba pintu mobil itu terbuka. Dilihat dari mobil audi nya . Orang ini pasti bukan orang sembarangan.

Deg ... jantungku serasa berdegup dua kali lebih cepat saat melihat siapa yang keluar.

Tbc

REBIYA FRANZEL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang