TANAMAN GANTUNG MAMA

93 1 0
                                    

Hari itu hari minggu. Hari yang paling ditunggu oleh banyak orang, salah satunya murid sekolah dasar yang bernama karina, karina selalu menanti hari minggu karena pada saat hari minggu satu keluarganya akan berkumpul dan bekerja bakti bersama.
"Pagi mama" ucap karina menuruni tangga dengan rambut yang masih acak-acakan dan masih memakai baju tidurnya
"Pagi sayang... sudah siang seperti ini kau baru bangun?" Tanya mama karina bernama Lia, wanita yang sudah mempunyai 2 anak itu masih tetap cantik, hanya sedikit keriput menghiasi kelopak matanya.
"Mama.. ini kan hari minggu gak sekolah masa mau bangun pagi-pagi, lagipula kakak pasti juga belum bangun." Telah Karina.
"Kata siapa? Papa dengan kakak sudah pergi dari satu jam yang lalu" ucap bu lia
"Ah masa ma?" Ucap karina lalu melihat jam dinding diruang keluarga. "Hehehe.. bener ya karin bangunnya siang banget." Ucapnya lagi saat tau bahwa ia bangun jam 09 pagi...
"Sudah sana kamu mandi dulu, habis itu sarapan." suruh bu lia.
"Iya ma..." jawab karina

20 menit kemudian.
"Mama, apa kita tidak bisa kerja bakti bersama seperti minggu lalu?" Tanya karina yang sedang mengambil minum.
"Tentu saja kita akan kerja bakti, tapi minggu ini hanya kau dengan mama saja yang kerja bakti" jawab bu lia.
"Kenapa tidak menunggu papa dan kakak saja?" Tanya karina.
"Tidak bisa sayang... kalau menunggu papa dan kakakmu nanti tidak jadi kerja bakti." jawab bu lia.
"tapi kan gak rame ma.." ucap karina.
"Ya sudah biar mama saja yang buat rame" ucap bu lia sambil berjalan keluar rumah.
"Mama mau kemana?" Tanya karina
"Mau bikin yang rame-rame" jawab bu lia.
"Hah??" Kaget karina. "Rame-rame apa ma?" Tanya karina.
"Kalau mau tau ikut mama bikinnya yuk." jawab bu lia
"Oke.."
Terlihat bu lia memindahkan beberapa pot bunga ke sudut lain dibantu dengan karina, karina tampak cemberut lalu melirik mamanya itu.
"Ihh mama katanya mau bikin yang rame-rame kenapa daritadi cuma mindahin pot doang?" Kesal karina.
"Ini lagi bikin rame-rame, baru aja tahap pertama masa kamu udah ngeluh, ayo bantu mama susun potnya" ucap bu lia.
"Susun gimana ma?" Tanya karina
"Nih gini nih." jawab bu lia sambil menyusun rapi beberapa baris pot bunganya, diikuti dengan susunan karina.
"Tuh kan cuma mindahin-mindahin doang." Ucap karina
"Kekeke.. iya, iya, sebentar ya mama masuk dulu buat ambil bahan-bahannya, kamu ambil pot yang tidak dipakai dipinggiran kolam renang sebelah barat. Ambil yang masih bagus ya" ucap bu lia sambil terkekeh.
"Oke mah.. berapa?"
"Minimal 2 pot."
"Oke."
Sambil memilah-milih pot bunga yang masih bagus karina memikirkan apa ya yang akan dibuat oleh mamanya.
"Karina.. ada yang lupa sayang tolong ambilin kerikil yang ada disitu ya sayang!" Teriak bu lia dengan tangan penuh dengan kantong plastik berisikan cat dan kuas dan ada beberapa potongan daun yang terbuat dari kertas di dalamnya. Itu yang diliat oleh Karina.
"Cara bawanya gimana ma?" Tanya karina.
"Disitu kan ada kantong plastik, pakai itu saja sayang" teriak bu lia.
"Kantong ini ma?" Tanya karina sambil menunjukkan kantong plastik berukuran sedang berwarna ungu
"Iyaa."
Karina tampak sibuk memilih-milih kerikil yang ada disana, karena dia tahu apa yang akan dibuat oleh mamanya, seakan semuanya sudah lengkap karina berlari kecil menuju mamanya.
"Mama karina cuma dapet 4 pot doang gimana?" Tanya Karina setelah dekat dengan mamanya.
"Tidak apa-apa, kita nanti taruh potnya disini 2 dan di pintu utama 2." jawab bu lia.
"Oke ma.. aku tahu apa yang ingin mama buat." Tebak karina
"Memangnya apa sayang?" Tanya bu lia, sambil melihat-lihat kerikil yang diambil oleh karina.
"Mama mau buat tanaman gantung buatan kan?? yang pakai barang-barang daur ulang" jawab karina.
"Uuuhh anak mama pinter banget sihh.." ucap bu lia sambil mengelus rambut karina "sudah diajari sama bu guru ya??" Tanya bu lia.
"Iya ma.. karina juga pas itu bikin bareng sama kelompok karina" ucap karina.
"Ohh.. bagus dong kalo karina sudah tahu, mama tinggal bagi tugas aja deh." Ucap bu lia.
"Tugas karina apa ma?"tanya karina
"nih karina pasangin daun-daun yang dari kertas ke tali rafia yang udah mama siapin ya, hati-hati ya soalnya daunnya gampang sobek." Ucap bu lia.
"udah dibolongin belum ma?" tanya karina.
"Udah sayang." Jawab bu lia.
"Oke. Kalo mama ngapain?"tanya karina
"Mama ngecat pot bunganya dulu, baru nanti nyusun tanamannya" jawab bu lia.
"Oke ma." Ucap karina.
Mereka berdua tampak sibuk. Karina tampak serius memasukkan daun-daun berwarna hijau ke tali rafia berwarna hijau, sedangkan bu lia tampak sibuk dengan pot bunganya, sesekali potnya dibuat gambar-gambar daun panjang dan pohon.
"Mama kok buat kayak gini sih, bukannya kita bisa beli tanaman gantung yang asli?" Tanya Karina
"Iya mama kemarin lihat kamu buang-buang kertas sembarangan di lantai atas, mama jadi keinget sama tanaman gantung daur ulang, jadinya mama pungut kertas-kertas yang kamu buang kemarin terus mama bikin bentuk daun-daun." Jawab bu lia.
"Hehehe, maaf ma sudah buang kertas sembarangan" ucap karina.
"Sudah tidak apa, jangan diulangin lagi ya, Kertas kan juga dari pohon, masa kamu buang-buang kayak gitu kan tidak baik, mending kamu buat kerajinan-kerajinan yang lebih bermanfaat dari kertas." Ucap bu lia.
"Oh ya ma, kok ini daunnya gak leminating sih, kalo kena hujan gimana?" Tanya karina.
"Kamu ada-ada aja, kan naruhnya jauh dari air sayang, kalaupun kena air kan bisa diganti lagi, pakai kertas yang tidak terpakai." jawab bu lia.
"Tapi kalo tidak ada kertas buangan gimana ma?" Tanya karina
"kamu sama kakakmu kan mau kenaikan kelas, masa tidak ada buku yang tidak terpakai? Lagipula digudang banyak tuh kertas-kertas buangan dari kantor papa" Jawab bu lia.
"Oh iya ya, mama aku udah masukin daun-daunnya" ucap karina sambil melihatkan tali rafia yang berisikan 3-5 daun.
"Pinter, udah dimasukin berapa?" Tanya bu lia.
"Udah 16 ma," jawab karina
"banyak ya, memang sudah tidak ada lagi daunnya?" Tanya bu lia.
"Udah habis ma." Jawab karina.
"Yaudah sini bantu mama"
"Bantu apa ma?"
"Itu gabus-gabus disitu di bentuk lingkaran seukuran sama alas pot bunganya, bisa kan?" Suruh bu lia.
"Oh.. bisa kok ma." jawab karina.
Karina memulainya dengan hati-hati karena takut ukurannya tidak sesuai. Sedangkan bu lia tampak memilah kerikil-kerikil yang lumayan besar lalu dicatnya dengan hati-hati.
"Mama, ini sudah aku buat lingkaran" ucap karina
"Bawa sini sayang."
"Gabusnya buat apa ma?" Tanya karina
"Gabusnya buat lidi, nnti lidi itu mama lem ke tali rafia yang udah kamu pasangin daun-daun kertas tadi, terus ditusukan di pinggiran gabusnya." Jawab bu lia.
"Mama aku mau ngecat kerikilnya." Ucap karina.
"Eist.. tidak boleh. Kamu liatin mama ngecat saja." telah bu lia
"Kenapa ma?"
"Nanti kalo kamu yang ngecat catnya cepat habis dibuat mainan kamu." Jawab bu lia
"Hehehe... trus karina ngapain dong ma?" Tanya karina.
"Liatin mama ngecat saja."
"Baiklah."
Karina tampak sedikit bosan dan hanya memainkan kerikil-kerikil dikantong plastik tadi, sambil matanya melirik tangan mamanya yang lihai memainkan kuas cat, seakan karina berfikir bahwa perkataan mamanya benar.
"Nah sudah jadi." Ucap bu lia yang membuat senyum karina melebar.
"Mama habis ini gimana?" Tanya karina
"perhatikan mama ya.." ucap bu lia.
Bu lia mengambil salah satu pot bunga lalu memasukkan gabus yang tadi kebawah pot bunganya setelah itu ia mengambil 4 buat tali rafia yang sudah berisikan daun kertas tadi dan mengambil lidi lalu mengelemnya begitu juga dengan tali rafia lainnya, setelah itu Bu lia menusukkan lidi tadi ke dalam gabus, seakan sudah terasa kencang lalu dimasukkannya juga yang lainnya, satu pot berisikan 4 buah tali rafia disusun seperti bentuk persegi jika digabungkan sudutnya, lalu ia juga menambahkan 2 lubang besar sebanyak 4 untuk tali gantungnya, setelah semuanya sudah dimasukkan lidi dan di buat lubang untuk tali gantungnya Bu lia memasukkan kerikil-kerikil yang tidak cat kedalam pot.
"Mama kok yang dimasukkin bukan kerikil yang mama cat?" Tanya karina
"Yang kerikil cat tadi untuk bagian atasnya." jawab bu lia.
"Karina mau ikutan nyusun kerikil yang sudah dicat." Ucap karina
"Iya boleh., harus rata ya sayang."
"Oke ma."
Karina memulai menyusun kerikil yang sudah dicat oleh mamanya, ada banyak kerikil yang dicat oleh mamanya. Itu kenapa harus merata diatasannya.
"Mama, nanti gantungnya pakai apa ma talinya?" Tanya karina.
"Pakai tali tambang pramuka, bekas punya papa, mama, sama kakakmu dulu." jawab bu lia.
"terus pasang diatasnya pake apa ma?"
"Coba liat keatas sana, kamu liat hitam-hitam kayak gantungan baju yang dikamar mandi gak?" suruh bu lia tangannya menunjuk atap pinggiran teras rumahnya.
"Ohh pake itu ma, terus itu apa ma namanya?"
"Mama lupa namanya apa, tapi mama biasanya bilang kalo itu gantungan buat tanaman gantung, dulu pas bikin rumah ini, papa kamu kasih gantungan kayak gitu disetiap teras, buat burung-burung peliharaannya dulu." jawab bu lia.
"Oh gitu, mama ini udah jadi satu."
"Bawa sini, hati-hati bawanya, mama mau pasang tali tambangnya"
Bu lia mulai memasukkan tali-tali yang berukuran sedikit panjang, satu lubang satu tali tambang yang sebelumnya sudah diukur, ketika sudah dipasang tali-talinya, ujung dari tali-tali tersebut dipertemukkan diujung atas lalu diikat tali mati oleh bu lia, setelah itu bu lia mengambil tangga dari gudang lalu menaruh satu pot bunganya diatas dengan hati-hati.
"Mama jadinya cantik., tapi kurang panjang tali tambangnya" komen karina.
"Iya mama juga udah nebak kayak gitu, tidak apa, papa kamu sangat teliti untuk soal atap rumah dia pasti akan mengetahuinya." Ucap bu lia. "Ayo kita selesaikan yang lainnya" Ajak bu lia.
Bu lia dengan karina menyelesaikannya dengan cepat, tak terasa 2 jam sudah mereka membuat tanaman gantung.
"Mama capek.." ucap karina
"Ya sudah kamu istirahat dulu sana didalam."
"Terus mama?"
"Mama mau beres-beres ruang tamu dulu, sama masak bentar lagi papa sama kakakmu pulang."
"Oke ma."

1 jam kemudian..
"Papa pulang.." Ucap ayah Karina, bernama Adji atau biasa dipanggil pa adji.
"Kakak juga pulang.." ucap kakak karina, bernama Panji.
"Papa... kakak..." teriak karina sambil berlari kecil kearah papa dan kakaknya.
"Heii...ini dia adik kakak.." ucap kak panji sambil menggendong karina
"Ihh kakak bisa aja." Balas Karina.
"waahh siapa ya yang bikin tanaman gantung kayak gini?" Tanya pak adji.
"Karina sama aku mas." jawab Bu lia.
"Oh pantes aja tali tambangku gak keliatan diumpetin mama ternyata." Balas kak adji.
"Eh, mama kira itu barang bekas." Ucap Bu lia.
"mama itu.. untung aja aku udah beli lagi."
"Ma, pa, ka. makan siang bareng yuk. Tadi kan ga bisa kerja bakti bareng sekarang harus bisa makan siang bareng." ajak Karina.
" hahaha.. iya cantik." Jawab papa.
Mereka semua tampak menikmati masakan dari bu lia, sesekali kak panji menggoda karina sambil tertawa, sungguh hari minggu yang menyenangkan untuk keluarga Karina.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 07, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

CERPENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang