"Tadi titik akhir titrasinya pada volume ke berapa?" Jungkook bertanya pada Sooyoung.
"6 ml," Sooyoung menjawab tanpa melirik Jungkook. Dia masih sibuk mencatat pada lembar kerjanya.
Tanpa aba-aba, Jungkook langsung memutar kran hingga titran mengalir dengan deras. Ketika mendekati angka 6 pada buret, Jungkook menutup krannya.
"Sudah, 6.2 ml," Jungkook memberi tahu Sooyoung. Warna larutan sudah berubah dari tak berwarna menjadi pink-keunguan. Bahkan sangat pink. Sudah jelas bahwa Jungkook melewati titik akhir titrasi.
"Aku lihat apa yang kamu lakuin, bodoh," Sooyoung memukul kepala Jungkook dengan gulungan kertasnya. "Kamu harusnya lakuin dengan sabar. Tetes demi tetes, bukan di alirin kayak gitu."
"Kelamaan. Lagian hasilnya saja aja. Ini kan cuma pengulangan."
"Ih ngawur banget. Besok aku gak mau sekelompok sama kamu lagi."
"Masa gitu. Gak akan aku ulangi lagi deh. Janji."
Jungkook tersenyum jahil. Kemudian senyuman itu berganti dengan tawa renyah melihat Sooyoung yang setengah kesal setengah geli dengan sifat Jungkook yang sedikit ajaib itu.
Ugh.. aku membenci tatapan itu. Tatapannya ketika dia melihat Sooyoung.
"Hei, kamu yang berada di belakang. Yang dari tadi melamun terus. Emangnya larutan itu bisa berubah warna kalo dilihatin doang?" Bu Guru menunjuk ke arahku.
"Tapi saya bingung Bu, soalnya titran di buret udah habis tapi gak berubah warna kayak kelompok lain," Taehyung lah yang menjawab pertanyaan itu. "Kayaknya bahan ini sudah rusak deh."
"Kamu sudah nambahin indikator belum?"
"Ah. Saya lupa."
Aku menghela nafas. Dasar anak aneh.
---
KAMU SEDANG MEMBACA
(Tak) Terlihat | jjk
Short StoryBacalah hingga akhir dan kau akan mengerti. 1/7 BTS Project. Text copyright © 2016 by fluxsweet.