Setelah pesanan mereka datang, Devan segera mengajukan pertanyaan kepada Vina yang beberapa hari belakangan ini selalu hadir di hadapannya."Lo sebenernya siapa?"
"Aku Devina"
Jawaban Vina membuat cowo tampan dihadapannya itu menghembuskan nafasnya jengah.
" Iya iyaa, gue tau nama lo Devina, lo udah kasih tau nama lo sama gue 3 kali. Maksud gue tuh... oke lo kelas berapa?"
"Kelas 12 ipa 2"
" Kenapa lo selalu ngedatengin gue?" pertanyaan itu lah yang sedari tadi mengganggu pemikiran Devan. Dan akhirnya Ia dapat mengajukan pertayaannya tersebut.
"Tapi kamu jangan marah yaa" mohon Vina dan dibalas anggukan oleh Devan.
" Aku kalah taruhan sama temen, dan hukumannya harus bisa ngajakin kamu kenalan." Ucap Vina hati-hati, takut bahwa Devan akan marah kepadanya.
"oh"
"kamu ga marah?" tanya Vina.
"Engga, ngapain marah?" jawab Devam.
"Tapi, lain kali jangan kaya gitu, karena ga semua orang punya hati yang baik kaya gue hehe" lanjut Devan dengan pd-nya dan sukses membuat Vina melongo.Devan si Cowo dingin bisa ngomong kaya gitu?"Emm oh iya, Kenapa kamu sering tidur pas waktu istirahat, terus kenapa setiap aku nyamperin kamu, kamu selalu ninggalin aku gitu aja?" Kini giliran Vina yang bertanya dengan sekaligus.
" insomnia. Ga bisa tidur dan efeknya gua ngantuk pas paginya. yaudah gua tidur aja pas istirahat. Kalau soal yang gue selalu pergi pas lo nyamperin gue itu.. terserah lo mau percaya gue apa engga.." jeda Devan.
" Lo inget kan pas pertama kali lo ngebangunin gue?" tanya Devan yang dibalas anggukan oleh Vina. Devan dan Vina pun merubah raut wajah mereka menjadi serius." Pas gue tidur, gue mimpi lagi ketemu sama bidadari. Dan tiba-tiba ada yang ngebangunin gue dari mimpi gue itu, pas gua ngeliat lo, gua sebenernya kaget karna muka lo sama persis sama... bidadari di mimpi gue" jelas Devan panjang lebar.
"hah?" Vina belum bisa percaya pada kenyataan yang baru saja di dengarnya. Dia? mirip dengan bidadari dimimpi Devan? unbelievable.
"Terserah yaa lo mau percaya sama gue apa engga, tapi tadi gua udah ngejawab pertanyaan lo dengan sejujur-jujurnya." ucap Devan yang dibalas anggukan mengerti oleh Vina.
Ada dua hal yang membingungkan bagi Vina. Yang pertama, tentang mimpi yang dialami Devan. Dan yang kedua, benarkah Devan dihadapannya ini adalah Devan si cowo dingin, bukan Devan yang senang bercerita?
**THE END**
KAMU SEDANG MEMBACA
Devan dan Devina
Historia CortaGara-gara tantangan yang ga jelas itu, Devina mau ga mau harus bertemu dengan Devan. Pria tampan berhati dingin.