1. Choco Mud Cake

72 7 8
                                    

"Ray! Tungguin aku!!" Gadis cilik itu, Caroline Helene berlari tergopoh-gopoh dengan tas di punggungnya.

Aldo menengok ke belakang dan senyumnya mengembang ketika melihat sahabatnya.

"Kamu lama banget sih abisnya,"
"Tadi mama aku kesiangan, jadi aku juga ikutan kesiangan deh hehe," cengiran terukir di wajah Carol. "Yaudah deh ayuk," ucap mereka berdua sambil berjalan beriringan menuju bus sekolah.

"Aku gasabar di kelas baru deh ray," "Aku bakal dapet teman gak ya?" "Kalo gaada yang mau temenan sama aku gimana?" Raynaldo Maxi hanya memperhatikan Carol yang tidak hentinya bertanya.

Menyadari Aldo yang hanya diam saja, Carol menekuk wajahnya kesal. Aldo tertawa melihat sahabatnya itu. "Kalo gaada yang mau temenan sama kamu, kan ada aku,," Aldo berusaha menghibur sahabatnya. Mereka tertawa berbarengan.

~~~

Carol dengan riangnya berjalan di koridor sekolah bersama Aldo. Beberapa pasang mata kakak kelasnya menatap mereka lucu.

Mereka mengintip kelas baru masing-masing. Carol di kelas V-2, sementara Aldo di kelas V-1.

Carol memilih duduk di bangku agak belakang.

Ia mengeluarkan komik dari tasnya.

Tiba-tiba seseorang menepuk bahunya. Carol menoleh dengan muka bingung. Ternyata itu sahabatnya dari kelas 3.

"Loh Lindsey? Kamu ngapain di kelas aku?" Kening Carol mengkerut. "Aku di kelas ini, kamu disini juga?" Lindsey membulatkan matanya. "Aku juga disini," mereka bersorak riang.

Lindsey duduk di samping Carol. Sementara Putra dan Bagas duduk bersebelahan.

Sedang asik berbincang, seorang laki-laki dengan kemeja biru berlengan digulung masuk ke kelas mereka "Perkenalkan saya wali kelas kalian di kelas IV-2 ini. My name is Daniel. Let's introduce yourself,"

Carol bersemangat mengikuti pelajaran yang berlangsung. Sesekali ia berbicara dengan Lindsey.

~~~

Bel berbunyi pertama kali, menandakan istirahat. Mereka berempat segera menuju kantin.

"Kalian mau pesan apa?" Lindsey memecah keheningan.
"Aku mau nasi goreng deh," sahut James.
"aku pesen spaghetti," kini giliran Carol yang menjawab.
Dan terakhir Nick "aku gamakan deh, masih kenyang,"

Bergilir dengan bunyi bel pulang yang menggema. Di depan pintu V-2 terlihat bocah laki-laki melambai ke arah Carol. Siapa lagi kalau bukan Raynaldo.

Carol menghampiri Aldo dengan sumringah di bibirnya. "Hai Ray!!" Carol berteriak hingga sebagian murid menoleh ke arahnya. "Hai Lins," terkadang Aldo memanggil sebutan itu untuk Carol dan hanya dia dan keluarga Carol yang memanggilnya seperti itu.

"Coba tebak, aku dapet teman baru atau ngga?" Carol berdiri di depan Aldo.
"Emang ada yang mau temenan sama kamu?"
"Ya ada dong! Ray jahat," Carol menyilangkan tangan di dadanya
"Aku bercanda Caroline cantik. Maafin aku ya," Aldo mengacak rambut Carol.
"Engga mau. Aku ngambek sama kamu,"
"Yah aku beliin choco mud cake deh ya,"
"Itu kan mahal, emang kamu punya uang?" Wajah polos Carol membuat Aldo terbahak.
"Punya dong," mereka berjalan ke luar sekolah.

Tepat di depan mereka berdiri, terpampang jelas papan bill board bertulisan Plouian.

"Welcome to Plouian, what are you looking for?" Gadis cantik yang berdiri di belakang kue-kue itu menyambut mereka ramah.
"I looking for 2 choco mud cakes please?"  James menjawab dengan ramah pula. Gadis itu berjalan ke sisi lain tempat dan mengambil 2 kue coklat. Diatas kue itu terdapat kepala kucing.
"This is yours. It's $2.31."  Raynaldo mengambil uang di dompetnya dan membayar 2 cake itu.
"Thank you, have a nice day!"

Mereka berhenti di depan pintu masing-masing dan saling melambaikan tangan "Bye Ray," "bye Lins,"

Carol membuka pintu rumahnya dan langsung disambut mommy dengan box pizza di tangan. "Hai Lins, gimana sekolahmu?"

"Well, aku dapet banyak temen baru. By the way, I want those pizzas mom," Carol melirik kotak pizza itu.

"Ini emang buat kamu sayang, panggil dad kita makan bareng,"

"Where's dad?" Carol memanjangkan leher mencari sosok ayahnya.

"Lagi di taman belakang kayaknya,"

Carol setengah berlari menuju taman belakang. "Hai dad!" Carol memeluk papanya.

"Hai my little angle, how's your first day honey?"

"Nice, i have a new friends"

"Whoa great," dad mengacak rambut Carol pelan.

"Dad, aku mau makan pizza bareng," Mereka beranjak dari tepi kolam.

"These pizzas are delicious omg," Carol memejamkan matanya, menikmati setiap gigit chese pizzanya.

Tok tok tok.

Lagi asik makan malah ada tamu, batin Carol. "Carol, can you open the door please?" Mommy yang sedang di dapur setengah berteriak.

Carol bangkit dari sofa, hendak memarahi orang di seberang pintu. Ia tau bahwa itu pasti kakaknya, Sam.

"Kenapa gabuka pintu sen-," suara Carol menghilang melihat siapa yang berada di depannya.

"Hai Lins, aku boleh main kan? Mama papa aku lagi di rumah saudara," Aldo menyapanya.

"Eh Aldo hehe boleh kok, maaf ya aku marah-marah, aku kira tadi Sam,"

~~~

Mereka duduk di sofa dan menikmati pizza bersama. Ditemani dengan kartun di televisi.

"Is that Sam?" Mom teriak dari lantai atas.

"Nope, ini Aldo mom," kali ini Carol yang berteriak.

"Hai tante," sapa Aldo ketika Mom sudah sampai bawah.

"Hai Aldo. Mommy belum pulang?"

"Belum tante, mungkin nanti sore baru pulang," Victoria -mommy Carol- mengangguk mengerti.

Hening.

"Ray, choco mud cake kamu mana?" Carol tidak mengalihkan pandangannya dari film kartun yang ditontonnya.

"Sudah abis. Punya kamu belum dimakan emang?"

Kali ini Carol menatap Aldo dan menyengir "belum hehe, abis sayang kalau dimakan. Bentuknya lucu,"

"makan dong, aku suapin deh ya," Carol melirik sinis Aldo.

"Ih gamau, Aldo genit. Aku mau makan sendiri aja," Aldo terpingkal mendengar tuturan sahabatnya itu.

Carol bangkit dari sofa dan mengambil choco mud cakenya. Memakannya dengan lahap sampai lupa bahwa ada Aldo di sampingnya.

"Oh iya, Aldo mau?" Carol menyodorkan cake di tangannya.

"Gausah deh kamu aja, aku kan tadi sudah," Aldo menggeleng. Carol melahap lagi cake favoritenya dengan semangat.

~~~

Jam menunjukkan pukul 4.50 p.m

Aldo tertidur di sofa sebelah Carol. "Aldo bangun, sudah mau jam 5," Carol menggoncangkan tubuh Aldo.

Aldo mengerjapkan matanya beberapa kali dan melihat ke arah jam. "Maaf Carol aku ketiduran, jadi engga nemenin kamu nonton deh,"

"Gapapa Ray, pulang gih takut mommy kamu nyariin,"

"Iya iya aku pulang. Bilangin mommy kamu ya bye,"

"Bye Ray,"

***

Yeyy lumayan panjang gak? haha. Kalo ada yg kurang, kritik aja gausah malu" oke?? Bersedia menerima saran, anjas. Tunggu next chapter ya!!

CarelessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang