part 2 : Diary

315 16 0
                                    

Surabaya, Jatim
Perumahan Gardenia
22 December 2010
15.35

Raisa dan Bunda nya sudah sampai dirumah. Dan turun membawa barang belanjaannya.

Raisa membawa tas nya dan paper bag menuju kamar nya di lantai atas rumah nya.

Kamar dengan nuansa pink dan putih ini adalah kamarnya, kamar Yang ia desain sendiri, kamar Yang sudah menjadi saksi perasaan Raisa selama 7 tahun terakhir.

Raisa menaruh tas nya di gantungan belakang pintu dan menaruh paper bag
Di dekat nakas.

Lalu ia menuju lemari dan mengambil beberapa pakaian nya dan handuk menggantung di dekat lemari lalu menuju kamar mandi, until mandi tentunya.

16.10

Sudah 35 menit Raisa berada di kamar mandi lalu ia keluar, lalu ia menaruh baju kotornya di keranjang dan menaruh handuk nya di tempat semula.

Lalu ia mengambil mukena setelah itu la mengenakan nya dan mulai membaca niat sholat ashar,

Selesai sholat, Raisa melepas mukena nya dan melipat nya, lalu ia taruh di tempat semula.

Setelah itu, la mengambil sebuah buku kecil dan sebuah pensil. Di sampul buku itu terdapat tulisan Raisa Adelia Pramesti.
Menandakan kalau itu adalah bukunya.

Raisa membuka setiap halaman buku nya
Hingga menemukan halaman kosong, dan ia mulai menulis.

Wednesday, 22 December 2008

Dear Diary
Hari ini adalah hari ibu. Dan hari ini aku telah mengungkapkan nya pada bunda. Aku menyanyi lagu "bunda" dan lagu itu untuk bunda ku. Aku jugar mendapat peringkat 1 di semester ini. Tapi sayang, bunda sepertinya tidak menepati janji nya, mendaftarkan ku di sanggar nyanyi. Aku harus meminta izin kepada ayah tapi aku tidak yakin mendapat izin darinya.

Tertanda

Raisa Adelia P.

Seperti itu yang di tulis Raisa hari ini, buku yang menjadi saksi kesedihan dan kebahagiaan Raisa.

Lalu ia menaruh buku dan pensil nya itu ke tempat semula. Dan la menaiki ranjang nya lalu meringkuk sambil memeluk guling.

Raisa mulai meneteskan air mata nya dan berkata "kenapa harus minta izin sama ayah? Aku gak yakin ayah mau ngizinin aku" ucap nya dengan suara tak jelas.

Lalu ia mulai memejamkan matanya dan hanyut kedalam dunia fiksi nya.
Padahal ini masih sore.

18.15

"Raisa!! Sholat maghrib habis itu langsung bawah ya!!" Perintah bunda nya dengan suara keras dari lantai bawah.

Begitu mendengar perintah bunda nya, Raisa langsung bangun lalu menuju ke kamar mandi untuk berwudhu.

Setelah itu la mengambil mukenanya dan mengenakannya lalu menunaikan sholat maghrib.

Selesai Sholat Raisa melipat mukena nya dan langsung turun ke bawah.

"Ada apa bun?" Tanya Raisa yang masih turun dari tangga.

Ting tong!! Ting tong!!

Pertanyaan Raisa tak terjawab karena bel rumah nya berbunyi, jadi ia menuju pintura utama rumah nya dan membukanya.

"Iya sebentar." Jawab Raisa sambil berjalan.

Cklek

"Assalamualaikum!!" Salam ayah Raisa begitu memasuki rumah.

"Waalaikumsalam ayah!!" Jawab Raisa dan bunda nya lalu mencium tangan nya.

"Ayah mau bunda buatin teh atau kopi?" Tanya Bunda kepada Ayah.

"Teh anget aja deh bun." Jawab ayah nya sambil melonggarkan dasi nya.

Lalu bunda pun pergi ke dapur untuk membuat teh untuk ayah.

"Loh Raisa, kamu kok belum siap siap?" Tanya ayah.

"Emang kita mau kemana ayah?"

"Bunda belom bilang sama kamu?"

"Belom yah."

"Nanti ayah kasih tau, sekarang kamu ke kamar, cari dress yang bagus, dandan yang cantik ya!!"

Lalu Raisa langsung menuju kamarnya.

Di kamar Raisa

"Pakai warna putih apa warna ungu ya" tanya nya pada diri nya sendiri.

Setelah beberapa detik berpikir akhir nya ia sudah memutus kan dress yang akan ia kenakan, warna putih dengan campuran pita warna Pink di perut nya.

"Warna putih aja deh." Jawab nya yang juga pada dirinya sendiri.

Lalu Raisa pergi ke kamar mandi, juga tidak lupa membawa dress yang sudah di pilih nya.

Setelah berganti baju ia menuju meja rias untuk berdandan, hanya dengan beberapa polesan yang tipos la sudah cantik.

Lalu ia mengambil flat shoes dari rak sepatu di kamar nya dan memakai nya.

Satu kata untuk Raisa
PERFECT

Setelah itu Raisa turun ke bawah.

"Ayo Raisa kita berangkat sekarang!" Ajak bunda nya begitu melihat Raisa.

Lalu Raisa dan Ayah juga Bunda nya menaiki Mobil dan Mobil nya pun bergerak menuju tempat acara.

___________________________________________

Hallo!!

Gimana?
Masih jelek ya?
Maaf ya, soal nya aku gak pinter nulis cerita.

Jangan lupa tinggalin jejak ya!!

RaisaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang