Bagian 1

51 3 0
                                    

"Sinar matahari pagi yang menembus celah dedaunan itu indah", aku selalu berfikir seperti itu. Apa aku bisa jadi seperti matahari yang menyinari bumi ini tanpa lelah, dan memberikan kehidupan untuk semua orang?. Tidak tidak mungkin aku bisa melakukannya, memangnya siapa aku? Aku Cuma orang yang pasif aku hanya melihat dan mendengarkan tidak pernah bertindak, orang seperti itu tak mungkin mampu menjadi seperti matahari.... 'PLOK' tepukan di bahu menghentikan lamunanku.

"Heh! Ngayal ja dari tadi... :D"katanya

"Nggak ngayal! Cuma nglamun."

"Idih sama aja kali!!!, kamu ini..."sambil menyentil dahiku. "pelajaran udah hampir mulai tuh!"

Pelajaranpun dimulai, Guru menerangkan integral dan segalanya yang memusingkan, di dalam hati aku berkata"ah... aku tidak suka matmat". Diawal jam pelajaran ini kebosanan sudah mulai melandaku, aku berusaha terus menatap papan tulis mencermati apa yang tertulis di sana, ada yang harus di turunkan di bagi dengan pangkat dan ditambah 1 argh..... aku nggak paham!. Kebosananku telah mencapai tingkat maksimum yang mengakibatkan penyakit kantuk luar biasa melandaku, karna sudah tidak kuat lagi akhirnya aku putuskan untuk mengganggu seseorang.

"Sin! Tadi malam aku lihat kodok yang bisa bunyi MEONG loh!"

Dengan wajah terkejut sintya menjawab"serius tuh? Kodok bunyi meong?"

Dalam batinku'kena'. "Serius dong, masa' becanda..."

"Di mana di mana? Di sekitar rumahmu?"

"ada di sekitar amerika, aq liatnya di on the spot sih... hehe"

"yeee dasar..."ngambek

Aku ya AkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang