"Lo temen sebangku gue kan?" Tanya gadis itu. Suaranya sudah tidak terdengar sumbang seperti di kelas tadi. Namanya siapa sih?
Aldi mengangguk bingung.
Yapp lelaki itu bernama Aldi, Milan Aldi Bimantara. Lelaki yang tampan, mapan, pewaris Bimantara Corporation. Yup, Aldi adalah anak tunggal dari seorang pengusaha ternama di Jakarta Selatan .
" Gue Vanya, gue ada perlu sama lo," kata Vanya sambil meraih lengan Aldi, dan menarik lelaki itu keluar kantin.
Tindakan Vanya jelas membuat teman teman aldi shock.
"Dasar tuh bocah! Katanya nggak kenal, belum pernah ngomong , tapi liat kenyataannya, dia malah pergi sama tuh cewek," dumel Dedi, sepasang matanya tak lepas menatap Vanya dan Aldi yang semakin lama menghilang dari penglihatannya.
"Kayaknya dia udah ambil start duluan " Kiki menyandarkan punggungnya lebih dalam dengan sikap frustasi.
Sepertinya Dedi dan Kiki sedang membuat target untuk Vanya. Semacam Love at the first sight. Haha....
*
"... apa nganter lo pulang?! Gila ya lo! Ini bukan waktunya pulang!" Aldi menatap tak percaya pada Vanya yang sejak lia menit lalu merengek kepadanya minta diantar pulang.
"Ck! Ini tuh ya masih hari pertama sekolah, gue yakin murid kelas lain udah banyak yang pulang ," hasut Vanya, lalu gadis itu berkacak pinggang dan menatap remeh kea rah Aldi. "Lo jadi cowok kok pengecut banget sih? Apa yag lo takutin? Takut kena hukum?! Yaelah, masa-masa sekolah yang kayak gini yang seru daripada Cuma duduk di perpustakaan sambil baca buku, bukannya pinter, malah tambah oon lo!!" jurus menghasut lainnya coba Vanya keluarkan. Kebanyakan lelaki tidak suka diremehkan oleh perempuan kan? Nah!
Aldi diam dengan sikap berpikir.
"Kelamaan lo! Lo tunggu sini, biar gue yang ambil tas," Vanya malah menjadi gemas dengan tingkah lelaki ini, jadi dia memutuskan secara sepihak dan langsung berlari kearah kelas.
Aldi menatap jauh punggung Vanya yang kian menjauh dengan kening yang berkerut. Kenapa dia bisa bertemu dengan gadis seperti itu? Dan horornya lagi , gadis itu adalah teman sebangkunya.
Akan tetapi, Aldi harus berdecak kagum saat melihat Vanya kembali bersama tas mereka berdua dengan kurun waktu tak sampai lima menit.
"Tas lo yang pegang, karena maybach lo di tempat parker dan di gerbang ada satpam, maka gue harus mengelabui satpam dulu, tapi setelah itu lo buru-buru kabur , ntar gue keluar lewat pagar samping, oke?" jelas Vanya.
Aldi bernar benar tidak menyangka di pertemukan dengan gadis seperti Vanya, terlebih saat dia menuruti kemauan gadis itu.
Sekitar tiga menit kemudian, Aldi sudah berada di tempat parker bersama tas mereka. Iseng-iseng melihat isi dalam tas gadis itu yang ternyata tidak ada apapun kecuali bedak, lipgloss, dan sisir. Aldi menggelengkan kepalanya seolah tidak harus terkejut mengingat betapa sintingnya tingkah Vanya.
Aldi menenggelamkan punggungnya di Jok maybach nya, sambil menatap kearah Vanya yang sedang berbicara pada Pak Satpam. Entah mengapa Aldi ingin mendengar percakapan mereka. Sampai - sampai gadis itu berhasil membuat Satpam itu berlalu dari pintu pagar sekolah.
Sesuai rencana, ketika Satpam itu lenyap dari pintu pagar , Aldi langsung menyalakan maybach nya dan keluar dari perkarangan sekolah.
Aldi menunggu tak jauh dari lokasi keluarnya Vanya. Aldi agak kaget ketika melihat sosok Vanya melompati pagar setinggi hamper 2 meter. Aldi kembali menggeleng melihat tingkah Vanya
"Gimana amankan? Ga ada guru yang ngeliat lo keluar kan?" Tanya Vanya seolah meremehkan Aldi.
"Gue ga sebodoh itu" seru Aldi dengan sikap dingin.
Vanya mengangguk pelan, kemudian masuk ke maybach aldi.
Aldi menyalakan maybach nya dan menginjak pedal gas dengan kuat, dalam sekejap maybach aldi sudah meninggalkan sekolah yang jauh berada di belakang sana.
Keheningan terjadi pada saat di perjalanan.
"Rumah lo dimana sih? Masih jauh ga?" akhirnya keheningan pun pecah ketika Aldi bertanya kepada Vanya dengan sikap yang sangat dingin.
"stop" kata Vanya yang membuat Aldi kaget.
Maybach Aldi berhenti di pinggir jalan dekat pintu masuk taman hiburan yang ada di hadapannya. "Ini rumah lo?" Tanya Aldi dengan menaikkan alis sebelah.
"udah diem , cepet parkirin maybach lo " perkataan Vanya memubuat Aldi berdecak kesal. Dan langsung membawa maybach ke temat parkir.
Ketika sudah berada di dalam taman hiburan, Vanya langsung menarik Aldi ke wahana tornado dengan cara sedikit memaksa. Tetapi lelaki itu sempat menolat untuk menaiki wahana tersebut.
"lo cemen banget sihhh, mau jadi banci atau gimana?! Cepetan naik!!!," Vanya meneriaki Aldi dengan lantang, tidak memperdulikan pengunjung lain yang menatapnya dengan ngeri.
come on, vote my stories. Jangan jadi dark reader yaaaa...
Salam, Ica
KAMU SEDANG MEMBACA
My Shit Girl
Teen FictionSeorang gadis SMP yang baru saja tamat. Kini sudah membuat kekacauan di sekolah barunya. Entah apa yang terjadi pada dirinya...