Chapter 7

5 1 0
                                    

haiii maaf banget yaa aku baru lanjut cerita lagi sekarang hehe,entah kenapa bulan kemaren aku selalu mager buat nulis padahal temenku minta buat lanjut ceritanya. oiya btw happy new year 2k16 guys, so enjoy the story and happy reading
____________________________________
aku bangun dari tidurku setelah jam weker diatas nakasku berbunyi dan menunjukkan pukul 05:00. aku segera bergegas mengambil handuk dan pergi ke kamar mandi, sampai di kamar mandi aku tidak langsung menjalankan rutinitasku mandi seperti biasanya. yang ada sekarang aku hanya termenung memandangi diriku dipantulan cermin kaca wastafel,aku masih teringat ingat ucapan ka attala semalam yang mengatakan bahwa ia sudah tak bersama vania lagi. tanpa tersadar aku pun tersenyum sendiri,aku segera menyadarkan diriku dari lamunan dan lekas mandi karena aku takut telat datang ke sekolah. takut juga ka attala nunggu lama si sebenernya,hehe..

setelah aku selesai mandi aku segera berganti baju dan menunaikan kewajibanku sebagai umat muslim yaitu ibadah sholat subuh. setelah aku sudah rapih dengan pakaian seragamku dan memasukkan buku pelajaranku ke dalam tas aku segera turun ke bawah untuk duduk di meja makan dan sarapan bersama. sampai di meja makan aku hanya melihat mama dan papa, tanpa ada ka davin. loh kemana dia?

"pagi ma,pa" ucapku pada mama dan papa sembari menarik kursi untukku duduk

"pagi sayang" ucap mama dan diikuti anggukan kepala oleh papa

"ma, ka davin kemana?" ucapku sembari menuangkan air putih ke dalam gelasku.

"oh. kaka kamu itu tadi pagi pagi sekali sudah berangkat,katanya ada acara sama teman temannya" ucap mama yang membalas pertanyaanku dan aku hanya ber 'oh' ria menjawab ucapan mama. ck,dasar ka davin dia ini sebenarnya sengaja ya biar aku berangkat bareng ka attala.

tiba tiba bik yati pembantu rumah tanggaku datang dengan tergopoh gopoh menghampiriku ke meja makan

"ada apa bik?" tanya mama kepada bik yati yang sedang mengatur nafasnya

"itu bu,di depan ada temannya neng risa yang semalam datang kesini" jawab bik yati yang suka memanggilku dengan sebutan 'neng' kebiasaan dia dari kecil memanggilku dengan sebutan itu,karena memang dia berasal dari indramayu

"oh. itu bukan temannya risa bik,itu calon suaminya risa nanti. jadi bibi harus sudah terbiasa dan menganggap attala sebagai bagian dari keluarga ini" ucap mama yang dijawab anggukan oleh bik yati. aku hanya melongo mendengar ucapan mama sambil mengunyah nasi goreng di mulutku

"risa,kok kamu malah bengong gitu si? cepet loh itu temuin tala nya kasian nungguin,sekalian ajak dia buat sarapan bareng kita." ucap mama

"iya ma" dengan keadaan malas aku segera bangkit dari kursi ku untuk menemui ka attala atas permintaan mama

sampai di ruang tamu aku sedang melihat punggung tegap milik ka attala yang sedang melihat foto foto,pajangan yang ada di ruang tamu ku

"ka,kamu dipanggil mama buat bergabung sarapan bareng di meja makan" ucapku tanpa panggilan terlebih dahulu yang pasti mengejutkannya.
dia segera berbalik badan dan mengangguk serta mengikuti langkah kakiku untuk menuju ke meja makan,sesampainya di meja makan aku segera duduk kembali di kursiku dan melanjutkan makanku yang tadi sempat tertunda

"pagi om,tante" sapa attala kepada mama dan papa yang dibalas "pagi" oleh mama dan papa berbarengan.

"tala,ayo kita sarapan bareng. karena tante tau kamu jam segini biasanya belum makan" kata mama kepada ka tala

"hehe tante tau aja,iya tante" jawab ka tala dan aku tidak berniat untuk mendongak menatap mereka

"risa. cepat ambilkan makanan buat tala kamu ini kok cuek begitu sama calon sendiri" kata mama kepadaku dan aku hanya memutar bola mata sebal dan segera mengambilkan untuk 'calon' ku ini kata mama.

"calon istri yang baik" ucap ka tala setengah berbisik tepat di telingaku yang jelas sekali bisa ku dengar dan bikin bulu kudukku otomatis tegang. dengan perasaan gugup aku segera menyerahkan sepiring nasi goreng beserta lauk kepadanya

"terima kasih carissa" ucap ka tala sambil tersenyum menggelikan ke arahku yang aku hanya aku jawab dengan gumaman. aku pun kembali duduk ke tempat semulaku dan melanjutkan sarapan yang tadi sempat tertunda lagi,tidak ada pembicaraan selama sarapan pagi ini berlangsung dan hanya terdengar suara dentingan sendok dan garpu yang beradu diatas piring.

setelah selesai menyantap sarapan pagi aku dan ka tala segera bergegas ke sekolah karena waktu sudah hampir menunjukkan angka setengah 7. di dalam perjalanan menuju ke sekolah tidak ada yang bersuara sekalipun baik aku maupun ka tala,kecuali suara pengisi radio yang sedang membacakan deretan lagu. sungguh aku benci keadaan seperti ini bagaimana bisa seorang carissa dicuekin sama cowo es batu kaya gini,huaa ini semua gara gara ka davin. coba aja dia ga pergi sama temen temennya kan ga mungkin keadaannya seperti ini. liat aja nanti ka davin bakal aku bales huahaha, tanpa sadar aku pun tersenyum senyum sendiri membayangkan ekspresi muka ka davin ketika nanti aku kerjain

"kenapa kamu senyum sendiri gitu?" tanya ka tala dengan sedikit menoleh kepadaku yang tidak aku gubris sedikitpun pertanyaannya

"hei. aku sedang berbicara sama kamu ya risa,tolong hargai calon suami kamu ini" katanya. wh-what?! calon suami? plis bisa ga si gausah diomongin aku juga udah tau.

"not your business,sir" kataku singkat

"oh,baiklah aku ga akan ganggu kamu. mungkin kamu sedang memikirkan hal yang 'iyaiya' kan jika kita udah nikah nanti?" cerocosnya. dan aku hanya memutar bola mata kesal dan segera membuang arah pandanganku ke jendela menghadap jalan raya yang sudah padat dengan aktivitas para pengendara yang ingin berangkat kerja maupun ke sekolah. tanpa sadar aku menguap dan mataku terasa berat,hh ini pasti karena ku memikirkan hal semalam.

"hei bangun udah sampai" kata seseorang disampingku

"carissa bangun udah sampai. ck ini cw kebo juga ya" kata seseorang yang tadi disampingku sambil menepuk pipiku

"risa bangun. atau ngga aku yang gendong kamu sampai kelas" aku pun langsung membuka mata lebar dan melotot pada seseorang yang membangunkanku yang ternyata adalah ka tala.

"ga perlu. makasih. aku masih bisa jalan." kataku ketus aku pun segera keluar dari mobil ka tala dan segera melewati koridor sekolah untuk segera naik ke lantai dua menuju ke kelasku,tanpa sadar aku sudah menjadi pusat perhatian para siswa yang melihatku turun dari mobil ka tala tadi. ck, masalah baru

TBC

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 09, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

want youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang