Lari sana, lari sini.
Itu yang sedari tadi pagi Jungkook dan Jimin lakukan. Sungguh Jungkook sangat kewalahan menghadapi makhluk mungil satu ini. Jungkook berniat baik menyuruh Jimin mandi tapi mau bagaimana lagi Jimin adalah 'seekor kucing' yang dimana-mana kucing itu paling membenci air."Ya! Jimin pergi mandi! Tubuhmu kotor!" Jungkook lari mengitari ruang tengah untuk menangkap Jimin. Ia sudah mandi dan sekarang ia berkeringat lagi karena ulah Jimin.
"Ani-ya~ Jimine tidak suka mandi!" Balas Jimin dengan teriaknya yang sangat cempreng.
"Ya! Mandi kubilang!" Jungkook mulai kesal, satu jam ia berlari untuk menangkap Jimin dan hasilnya nihil, Jimin sangat cekatan dalam hal berlari sampai Jungkook kewalahan. Apartemen Jungkook pun sudah seperti kapal pecah. Banyak barang-barang yang berhamburan karena ulah keduanya.
Prangg~
Cangkir di meja makan jatuh dan sialnya mengenai telapak kaki Jimin.
"Hyaah~" Jimin jatuh, telapak kakinya mengeluarkan darah. Hanya sedikit, tapi rasanya sangat menyakitkan.
"Nah sudah kubilang berhenti ya berhenti! Jangan nakal Jimin!" Jungkook membentak Jimin sampai telinga Jimin menjadi sangat tegak. Tanda jika ia merasa takut.
"Mian eung~" Jimin menunduk, matanya sudah berkaca-kaca pipi gembulnya pun memerah. Antara kesakitan dan takut dibentak Jungkook.
"Lihat kaki mu berdarah kan? Makanya dengar perkataan ku Jimin, jangan nakal!" Jungkook masih belum sadar jika Jimin sudah hampir menangis dan malah ia bentak lagi.
"Hiks~" Air mata Jimin akhirnya pecah. Ia sungguh tidak bisa dibentak barang sedikit pun. Jungkook yang melihat Jimin sesenggukan menjadi merasa bersalah.
"Eh Jimin sudah-sudah jangan menangis. Ssttt... kumohon" Jungkook bingung. Ia hanya mengelus pundak Jimin berharap agar Jimin diam.
"Hiks~ Jimine minta maaf" tangisan Jimin mulai mengeras. Jungkook yang merasa kasihan dan bersalah karena membentak Jimin tadi akhirnya ia menggendong Jimin menuju ke ruang tengah dan mendudukan Jimin di sofa.
Setelah Jungkook mendudukan Jimin di sofa, ia berjalan menuju kesisi ruangan untuk mengambil obat merah dan kapas guna mengobati luka Jimin.
"Jimin aku benar-benar minta maaf. Mari aku obati kaki mu." Jungkook duduk disamping Jimin yang sesenggukan.
"Jiminie memaafkan Jungkookie~ hiks.." balas Jimin lalu mengusap matanya yang lumayan sembab.
Jungkook pun mengobati telapak kaki Jimin. Mungil, sungguh mungil itu yang ada di fikiran Jungkook saat memegang kaki Jimin. Jungkook ingin tertawa sebenarnya tapi ia tau situasinya sedang tidak memungkinkan.
"Aih~ sakit Jungkookie~" Jimin merengek kesakitan.
"Ssttt.. diam dulu, sebentar lagi sudah selesai Jimin." Jimin mengangguk patuh sambil menggigit tangannya untuk menahan rasa sakit di telapak kakinya.
"Setelah ini Jiminie tidak usah mandi ya? Ya ya, Jiminie mohon" ucapnya sambil mengeluarkan jurus 'puppy eyes'nya yang meluluhkan hati Jungkook. Sebenarnya Jimin ini kucing atau anak anjing?
"Ehm yah, baiklah kau boleh tidak mandi setelah ini. Tapi ingat, setelah luka mu ini sembuh kau harus mandi! Aku tidak mau tau!" Ucap Jungkook dan Jimin pun mengangguk patuh meskipun didalam lubuk hatinya yang paling dalam ia tidak ingin mandi sama sekali.
"Baiklah aku rasa aku ingin mandi lagi. Aku berkeringat karena ulah mu Jimin. Setelah ini bantu aku membersihkan tempat ini" ucap Jungkook lalu ia bangkit dari duduknya dan Jimin pun juga ikut bangkit.
"Aku ingin ikut Jungkookie~" ucapnya menggunakan nada memelas.
"Eh? Aku ingin mandi Jim" balas Jungkook.
"Aku ikut~!" Ucap Jimin sekali lagi.
Jungkook menyerah, dipagi hari yang cerah ini ia tidak ingin berdebat dengan 'kucing manisnya'.
"Baiklah"
.
.
."Nyah~ Jungkookie hebat~"
"Woah~ besar sekali!"
"Jiminie ingin memegangnyaa~~"
-tbc.
Endingnya engga banget karena saya lagi males nulis .g
Yang mau req lanjutan cerita ini langsung comment aja yah. Soalnya saya lagi engga bisa mikir/? .gg 😂😂
KAMU SEDANG MEMBACA
My Cutie Hybrid
FanfictionTaehyung menjajikan seekor -seorang- hybrid kepada Jungkook agar ia tidak kesepian. KOOKMIN JUNGKOOK!SEME JIMIN!UKE-HYBRID