{3}

96 6 4
                                    

Sisi berjalan menyusuri lorong lantai tiga. Ia menuju lift.

"Gempor gue kalau ngepel 3 lantai ini naik turun tangga, lift kan ada apa gunanya kalau gk di pakai." Kata Sisi.

Si cowo tadi datang menghadang Sisi di depan lift.

"Jangan!!" Kata nya.

"Lo ngapain sih?! Lo mau capek naik turun tangga. Gempor tau. Lagi pula kita pingsan emang ibu Uci mau tanggung jawab apa? Nggak akan!" Kata Sisi.

Sisi menghadap ke atas ia ingin melihat lift itu sedang berada di lantai berapa.

Mata Sisi terbelalak melihat lift di depannya itu

"Ya tuhan! Lift nya mati!" Kata Sisi menepuk jidat nya.

"Kan udah gue bilang, lo gak percaya. Ibu tu lebih pintar dari kita, manalah dia percaya kalau kita bisa naik turun tangga tanpa lift." Kata si cowo.

"Diam lo!" Kata Sisi cemberut.

Sisi mulai mengepel lantai dari ujung ke ujung. Begitu dengan si cowo.

Tiba-tiba datang genk THE PINKY GIRL.

Genk The Pinky Girl ini, Genk yang susah melihat orang senang senang melihat orang susah.

"Eh ada babu ni guys!" Kata Angel.
Ia merupakan ketua genk THE PINKY GIRL.

"Ia nih, pel bagian ini ya!" Kata Chika sambil memijak-memijkkan kakinya di ubin.

"Sabar.... sabar..." Kata Sisi sambil mengelus dadanya.

"Kenapa lo?" Kata Angel menatap Sisi sinis.

Angel menendang ember yang berisi sabun. Ember itu tumpah ke lantai. Dan ia berlalu pergi.

Elang yang melihat kejadian itu dari tadi berlari menolong Sisi.

"Sisi lo nggak kenapa-kenapa kan?" Ujar Elang dengan nada khawatir.

"Gue nggak kenapa-kenapa kok, makasih udah nolongin gue. " Kata Sisi sambil menegakkan ember kembali.

"Oke, kalau lo butuh bantuan gue lo panggil aja gue. Gue mau ke perpustakaan dulu." Kata Elang sambil meninggalkan Sisi.

"Baiklah." Kata Sisi.

Sisi mengepalkan tangannya di samping. Dirinya ingin sekali membuat bekas di pipi Angel.

Tapi ia masih ingat tata krama, ia juga masih ingat ini sekolah. Ia tidak mau reputasi nya rusak gara-gara ia melayani orang yang tidak jelas kaya Angel ini.

"Gila! Siapa tu cowok? Kok gue baru liat, anak baru ya? Ganteng juga bisa gue jadiin mainan nih?!" Girls! Ayo incer tuh cowo!" Kata Angel.

Sisi kembali mengepel menuju tangga.

"Kenapa gue bisa satu kelas sama mak lampir itu...! Lagi pula apa istimewa nya seorang anak baru?! Kaya nggak pernah liat anak baru aja!" Kata Sisi memutar kedua bola matanya melas.

"Apa lo bilang?" Kata Angel. Ia mendengar kata mak lampir yang di ucapkan Sisi tadi.

"Nggak, gue nggak ngomong apa-apa." Kata Sisi.

Angel terdiam ia berfikir sesuatu, ia mengeluarkan senyum miring nya. Senyum yang sangat di benci Sisi.

Sisi yang melihat senyum miringnya Angel, berfirasat akan niat buruk Angel yang akan mencelakai seseorang.

Dengan tiba-tiba Angel menuruni tangga dengan menyenggol bahu kanan Sisi dan ia berlalu pergi.

Sisi terkejut dengan reaksi Angel. Badan Sisi oleng ia ingin tumbang ke belakang.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 28, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang