Chapter3

167 15 1
                                    

Author'pov

cila yang sedari tadi mencari naira mengelilingi setiap sudut sekolah berteriak heboh saat menemukan teman barunya itu.

"iraaa! lo kemana aja tadi, pesen makanan kok lama banget. udah gitu endingnya gue yang bayar" ira memasang wajah cemberutnya membuat naira terkekeh kecil melihatnya.

"iyaiya maaf, nanti aku ganti deh uangnya"

"jelasin gue dulu lo abis darimana, daritadi gue keliling nih sekolah sama sekali ga nemuin batang hidung lo"

"pokoknya ceritanya panjang, nanti aku ceritain oke sekarang kita ke kelas tiga menit lagi bel soalnya" naira melanjutkan jalannya yang sempat tertunda tadi akibat ulah cila.

cila yang masih merasa kesal dengan naira tetap mengikutinya dengan wajah masamnya.

"sekarang cerita" tagih cila setelah sampai dan baru saja mendaratkan bokongnya di kursi.

naira menghela nafas dan  menceritakan semua kejadian yang bermula di depan stand minuman tadi.

"what!! vano nabrak lo terus ngasih pinjem lo bajunya!"  cila berteriak cukup keras membuat beberapa murid yang berada dikelas menatapnya aneh.

"sshhh, bisa ga si kamu ga usah teriak-teriak gitu" desis naira kesal.

"lo tau ga sih vano itu most wanted disekolah ini setelah juna, yang gue denger-denger sih vano sama juna itu sepupuan. tapi untuk sekarang juna sedang izin karena ada pemotretan diluar katanya" jelas cila membuat kepala naira manggut manggut.

naira yang sedikit d'javu dengan nama juna agak aneh ketika mendengarnya.

"juna itu siapa sih?" tanya naira yang mulai tertarik.

"Arjuna wibowo alexsan, dia itu merupakan salah satu model terkenal di indonesia. dia juga sudah terkenal di negara luar karena ketampanannya yang melebihi apapun, keluarga juna juga cukup pamor dikalangan atas"

naira kembali mengangguk setelah mendengar penjelasan cila. jidat naira sedikit mengerut karena mendengar nama juna yang sudah tidak asing ditelinganya.

"jangan jangan" pikir naira pada satu hal.

"jangan-jangan apa?" Tanya cila bingung.

"ah tidak, aku tuh kaya ngerasa ga asing sama nama juna juna itu"

cila tertawa, "iyalah ga asing dia kan model yang disetiap cover majalah ada"

"tapi di majalah mama yang setiap harinya numpuk ga pernah ada nama arjuna, ah tapi sudahlah tidak penting juga" naira tidak memikirkan nama itu, mungkin hanya mirip namanya, pikir naira.

****

bel sudah berbunyi sejak lima menit yang lalu.
dikelas XIPS1 kini menyisakan hanya beberapa murid yang memang memiliki jadwal untuk piket hari ini.

"Cila sudah belum, kamu lama nih" Naira melihat kearah buku yang kini sudah terisi dengan banyak tulisan yang panjang kali lebar.

"sabar, sedikit lagi" cila sedikit mempercepat tulisannya, karena merasa kasihan dengan naira yang telah menunggunya sejak lima menit yang lalu.

"kamu sih pake cara ngegosip dulu, jadi lama kan nulisnya" omel naira, yang membuat cila tersenyum tak berdosa.

"iya iya maaf, yaudah gue udah nih ayo kita pulang"

cila bangkit dan membereskan perlengkapan tulisnya untuk dimasukkan kedalam tas kecil, yang menurut naira seperti kantong ajaib doraemon. bagaimana tidak, tas sekecil itu dapat masuk buku lks yang cukup tebal. membayangkannya saja sudah tak mungkin untuk naira.

"gue bareng lo ya, tukang ojek langganan gue lagi sakit soalnya" cila berucap membuat naira berhenti.

"bareng?" tanya naira memastikan.

cila mengangguk yakin.

aduh bagaimana ya masalahnya motor yang dipake naira adalah motor yang sudah sangat usang. naira takut motor mpo jujum malah jadi rusak karenanya.

"boleh ngga, kalo ga boleh ya gpp sih" cila menyenggol bahu naira membuat naira mengangguk.

ya mau bagaimana lagi kalau nolak ga enak dengan cila. ya terpaksa ga bisa nolak.

"cil ini motorku gpp kan hehe"

cila membelalakkan matanya, "lo yakin ra kita gpp naik motor tua kaya gini?"

"ya semoga aja gpp sih cil, semoga motornya kuat untuk nampung dua orang kaya kita"

naira menaiki kursi pengemudi diikuti dengan cila yang duduk dikursi penumpang. dan naira pun melajukan motornya kearah rumah cila.

*****

-Revisi

 Naira (Repost)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang