-Happiness-

56 2 1
                                    

" k.. Kenapa? " Joey memblakkan matanya, ia rasa pasti ada yang aneh di wajahnya, ' mati gue ' batinnya.

" ternyata .. Lo cantik juga hahaha "

.
.

" h.. Hah? " joey mengernyitkan jidatnya berlagak sok gak faham, padahal sudah sangat kata kata Ilham sangat jelas dan kini dihatinya sudah bermekaran bunga bunga mawar merah dan putih.

" HAHAHAHA " Rama tiba tiba tertawa cekikikan melihat ekspresi Joey.

" udah ye darenya.. " jawab Ilham santai.

Kratak!.

' oh jadi cuma dare, :) ' batin Joey. Yaiyalah, jelas Selena yang sedang duduk bersama mereka lebih segala galanya dibandingnya tidak ada apa apanya.

" maaf Joey cuma dare " kata Ilham tanpa beban. Joey hanya membalas dengan anggukan dan mulutnya membentuk huruf o dan kembali membalikkan badannya.

" ashh, asli si Rama malu maluin " bisik Joey ke Trisa dengan wajah malas.

" lagian masi aja maen gituan.. " bisik Trisa.

" itu siapa? " terdengar seperti pertanyaan biasa biasa saja, namun pertanyaan ini sangat menyebalkan ketika melintas begitu saja di kuping Joey. Sangat jelas yang bertanya adalah seorang cewek dari meja dibelakangnya. Selena.

" Joey namanya " kali ini Rama yang menjawab.

" oh.. Kak Ilham kok tau? "

' dih, biarin aja kali, kan awal pertemuan dua sejoli batin Joey.

" oh, ceritanya panjang pas itu dia lucu banget.. " balas Ilham, Joey yang lega mendengar jawaban Ilham membuatnya senyum sumringah dan mendapat balasan senyum 'cie cie' dari Trisa.

" masa? Tapi mukanya jutek ya " Joey adalah tipe anak yang lebih suka diam dari pada banyak bacot, dia lebih suka membatin dari pada meluapkan yang menyebabkan konflik. Sehingga kadang wajahnya memang terlihat jutek.

" emang gitu, tapi dia kalo lagi ngomong sambil senyum terus kok " balas Rama.

" hah? senyum terus? Eh Itu gapapa senyum senyum terus? .."

' elah selena apaan si komen mulu :'| ' batin Joey sambil memutar kedua bola matanya.

" astaga, maaf gue bawa lo duduk disini gue gatau bakal kaya begini.. " kata Trisa memasang muka melas.

" udah gapapa, bagus kali, jadi gue tau semuanya " jawab Joey dengan senyum khasnya.

*

Bel pulang sekolahpun berbunyi. Ia paling lambat pulang karena Joey harus sibuk memberes bereskan semua buku pelajarannya. Walau Joey tidak mencolok disekolahnya, namun ia murid yang pintar. Tidak, sangat pintar, setiap pulang ia memahami materi lebih dalam dahulu dan baru bergegas pulang.

" woohoo gila lu ndro!! " teriak Rama dari depan pintu kelas yang menggema dari setiap sudut kelas Joey yang kosong sambil tergopoh gopoh.

" apasi? " balas Joey malas.

" gue bukan SOPIR! " Rama menekankan kata supir, karena Ia telah menunggu Joey sangat lama.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 12, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

You AreTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang