Satu

120 0 0
                                    

" diii!!!! lo udah ngerjain pr math belom? " teriak Megan ketika melihat Addilyn yang baru saja menaruh tasnya di kursi. Addilyn menatapnya kesal lalu mengeluarkan buku math dan memberikannya pada Megan

" ah makin sayang gue sama lo "

Addilyn tetap diam dan duduk di tempat duduknya. Pagi ini ia sedang dalam mood yang buruk karena ia belum sarapan. Jatah sarapannya pagi ini di habiskan oleh kakaknya, Flyn. Flyn memang suka mengerjai adiknya tersayang itu namun terkadang suka tidak manusiawi. Addilyn selalu memilih mengalah padanya karena apabila ia melawan, perang dunia ke 3 akan terjadi.

" DIIII WOYYY KAMPRET " teriak Luke dari depan kelasnya. Luke memang suka tidak tau malu apabila keadaannya sedang terdesak seperti sekarang. Addilyn beranjak dari tempat duduknya lalu menghampiri sahabatnya yang cerewet itu

" apaan bacot banget tai "

" tolongin gue plisplsplssplspls " rengek Luke

" napa lagi lo "

" jadi. gue. kemaren malem. gasengaja ngirim Bianca foto toket gue yang seharusnya gue kirim ke Ashton. "

" AHAHAHHAA "

Setelah 10 menit, tawa Addilyn akhirnya mereda. Luke memperlihatkan chatnya dengan Bianca semalam setelah kejadian tersebut terjadi

Bianca: njir.

Luke: EH SUMPAH SALAH KIRIM SORRY

Bianca: leh uga

Luke: ...

Bianca: lo mau gue bayar berapa?

Bianca: LUKE!

Bianca: WOIy

Bianca: gue bayar mahal dah

Bianca: puas tp y

[read]

Raut wajah luke terlihat sangat panik dan itu membuat Addilyn kembali tertawa. kemudian Addilyn menarik Luke menjauh dari kelasnya karena banyak teman-teman kelasnya melihat ke arah mereka dengan tatapan bingung.

" lagian lo juga sih kenapa bisa salah kirim " ucap Addilyn masih tertawa kecil

" ntar deh pas istirahat gue ceritain kenapa. intinya gimana nasib gue sekarang " Wajah Luke pucat dan terlihat panik.

" lo tau sendiri Bianca kan doyan sama yang gituan, bego " ucap Addilyn

" MAKANYA. ashtot emang tai " ucap Luke

" mending lo ke kelas sekarang. ntar pas istirahat gue bantuin sama yang lain. okok? dah pergi lo " usir Addilyn

Luke akhirnya kembali ke kelasnya dan Addilyn pun juga karena bel masuk sudah berbunyi. Pagi itu, Addilyn harus berhadapan dengan pelajaran fisika selama 3 jam.

" otak gua "

" tolong otak gua "

" argh otak guaaaa "

" pusing mak "

" DDDIIIIIIII "

" DIDDIIIDIDIDIck "

Megan terus memanggil Addilyn yang tengah mengerjakan soal-soal latihan fisika yang diberikan ibu Tuti selaku guru fisika mereka. Megan terlihat tidak tahan dengan siksaan soal-soal mengerikan itu.

" apaaasii megggg " respon Addilyn selesai ia menghitung pekerjaannya

" kok lo tahan banget sih sama soal-soal laknat gitu " ucap Megan uring-uringan

Addilyn'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang