"AHHHH!!"
"Farras Farras tolongin kita!!"
Mataku lantas terbuka perlahan mendengar teriakkan teman-temanku. ah bukan teman, hanya kenalan sekelas. Dengan setengah sadar aku melirik ke sumber suara, 3 orang perempuan yang berteriak histeris hanya karena ada seekor kecoa bersenang-senang diatas meja. Aku langsung bangkit mengambil kecoa itu lalu melemparnya keluar jendela. "IIHHH JOROK!!." aku tidak peduli tentang pendapat orang-orang. Aku mendesah dan melanjutkan tidurku di kelas.
Jam pelajaran terakhir dimulai, MATEMATIKA. Satu kata dengan 10 huruf mematikan didalamnya.
Aku duduk bertopang dagu dan sesekali menguap mendengar rumus-rumus gila yang sebenarnya tak begitu penting. Kami diberi tugas berdua- berdua untuk membuat 4 macam grafik berbeda. Dikelasku ini muridnya berjumlah genap. Yang lain langsung berebut memilih pasangannya, bisa dilihat tidak ada yang menginginkanku menjadi partner mereka. Sebuah nama yang amat sangat familiar terdengar "Farah mana ya?" "Farah berpasagan denganku yaa" yah seorang yang dianggap bidadari kelas yang tak lain dan tak bukan adalah kembaranku sendiri. Hampir semua orang tidak percaya saat tau bahwa kami adalah kembar. Padahal wajah kami mirip, bedanya hanya Farah murah senyum dan aku jutek setengah mampus.Pada akhirnya aku dipasangkan dengan seorang anak paling bodoh dikelas. Dia memang tidak mau dipasangkan denganku, ya aku juga begitu "siapa coba yang mau dipasangkan dengan orang paling bego sejagat raya" dengusku kesal. Dia terlihat hampir menangis, sepertinya dia mendengar omonganku. Halah masa bodo aku bisa mengerjakan tugasnya sendiri.
Akhirnya sekolah berakhir dan aku pulang bersama kembaranku. Farah ngoceh panjang lebar kali tinggi disampingku. Dia selalu memintaku memperbaiki sikap. Tapi aku tak menggubrisnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kesepakatan diluar Otak
Romansa"kenapa kau memaksakku untuk pacaran dengannya kak?" Ugh, kesepakatan ini benar-benar membuatku risih. Kenapa ayah menjeratku dalam hubungan seperti ini? Dunia memang egois.