Di kelas, Elora tidak fokus menyimak gurunya sedang berbicara karena rasa kantuk yang melandanya. Ia mengambil tissue dari tasnya dan meminta izin ke toilet.
Setelah ia mencuci mukanya, dia tidak mengeringkan mukanya dengan tissue di toilet. Dia mengeringkan wajahnya dengan tissue yang ia bawa sambil berjalan ke luar toilet. Setelah itu dia meregangkan ototnya.
'Bug!' Sepertinya tangannya tidak sengaja mengenai dagu seseorang. Dalam hati Elora berdoa semoga orang itu tidak mimisan atau terluka karena nya.
Setelah mengumpulkan keberanian yang banyak, Ia membalikan badannya. "Eh- oh! Astaghfirullah! Siapa lo?? Kok ada disini? Ngikutin gue ya?? Anak baru ya??"tanya Elora dengan bodohnya.
"Bego. Gue kakak kelas lu nih!!"ucap lelaki itu. Tiba-tiba darah meluncur dari hidungnya. Lantas Elora berteriak. "AAAH!! DARAH! DARAH!! IDUNG LO KELUAR DARAH!! SOPTEK MANA SOPTEKK?!?!"
Hening.
"Eh iya lupa, kak. Ini tissue. Aduh maaf sumpah gak sengaja. Seriusan. Maafin Elora ya, kakak gantengggg."Elora memelas didepan kakak kelasnya itu sambil mengedip-ngedipkan kedua matanya berharap si kakak kelas yang di hadapannya itu luluh.
"Ya."Singkat, padat, jelas. Begitu membalas permintaan maaf Elora, Lelaki itu pergi menjauh menuju ke kelasnya.
"Ya kurang ajar tissue gue dibawa semua. Dikira beli tissue ga pake duit ya. Hu."Ia menggerutu lalu berjalan menuju ke kelasnya lagi.
---
Elora POV
Tapi kakak kelas cowok tadi yang mimisan boleh juga. Ihiy. Gebetan baruuuu!!
"El, ada tip-x gak?"tanya teman sebangkuku, siapa lagi kalau bukan Luna. Aku membalasnya dengan anggukan dan memberikannya tip-x.
"Oh iya. Tadi lu kemana? lama amat. Waduh.. Curiga gue.."Dengan cepat aku langsung menolehkan kepalaku ke arahnya lalu istighfar.
"Lun, You know me so well kan? Lu pasti percaya kan gue gak ngapa-ngapain disana? Yakali, Lun gue juga mikir. Lu kan tau gue gakpunya pacar."cerocosku panjang lebar. Yang mendengar cerocosanku ini malah tertawa pelan. "Selow. Percaya kok percaya."
---
"Eh iya tadi kan gue utang cerita ke elu ya. Tadi di toilet tuh gue gak sengaja senggol dagu cowok. Katanya sih kakak kelas. Ya gue percaya aja secara gue masih kelas sebelas ya percaya aja. Merasa bersalah banget gue karena dia kena tenaga dalam gue."curhatku. Luna yang sedang minum pop ice seketika keselek minumannya. Lho kenapa gitu? pikirku.
"HAHAHAHANJIR NGAKAK GUEEE BISA GITU SIAH, EL. HAHAHAHAHA"Dan berkat suara ketawanya Luna yang cettar itu seluruh warga kantin langsung liatin ke arah meja kami. Termasuk si kakak emesh itu. Waduh kan malu aku. "Tuh! Tuh! Yang lagi makan somay bareng si Jessy-- si drama queen di sekolah kita."ucapku sambil menunjuk kearah kakak kelas gemezin pake z itu. Syukur-syukur dia enggak ikutan nengok.
"Oh itu si- WOY ITU KAN KAKAK KELAS BARU KITA YANG KATANYA PINDAHAN DARI SEKOLAH NEGERI!!"seru Luna. Seketika aku langsung menjejalkan bakso ke dalam mulut Luna. Lagi-lagi para penghuni kantin pada nengok ke arah kami lagi. "Hehehe. Maafin temen gue yang rada gesrek ini ya."
"Ah elu sih... Jadi gini kan.."omelku kepada teman sebangku ku ini. Luna yang hendak berkata sesuatu aku langsung memotongnya, "Abisin dulu makannya. Jorok lu. Mentang-mentang cantik."
"Uhh iya dong Luna cantik. Luna gitu lhooo!"Bodo amat, Lun. Bodo.
---
Maaf pendek. Makasih udah terus mantengin ini cerita.
Niatnya sih pengen munculin si Alvin nanti-nanti aja.
Hehehehehehe. Maaf ya. Pengen nyobain ngegantungin orang (?)
Hashtag Aku lelah digantungin, Aku pengen ngegantungin.
Abaikan. Terus pantengin Cogan Misterius ya! ♥
YOU ARE READING
Cowok Misterius
Teen FictionBerawal dari pertemuan Elora dan Alvin di dalam dunia mimpi sampai menjadi bertemu di dalam dunia asli. > Apakah Elora di dunia nyata bernasib sama seperti Elora di dunia mimpi? > Dan... Apa akan terjadi dejavu secara berkala setelah per...