Part 4

2K 130 2
                                    

Hai readers"ku... maafkan daku yg jarang muncul di dunia wattpad ini, karna daku baru saja menyelesaikan UN yuhuuu😘
rada sebel sih, soalnya soal UN nya ternyata bocor,udah kek ember noh bocor.. oke abaikan curhatan aku.. cuss lanjut crita abal-abalnyaa...

Don't forget vomment 😘😘

Sepulang sekolah, Ari kembali mengintrogasi YN (your name) dengan pertanyaan yang sama seperti tadi pagi. Namun, semua itu tidak berhasil karena YN tetap pada pendiriannya, ia hanya tersenyum dan menggelengkan kepala untuk menjawab setiap pertanyaan Ari.
"Ayolah YN, kamu jujur dong sama aku. Kita kan sahabat dari kecil,kita nggak pernah sekalipun menyimpan rahasia." Kata Ari
"beneran Ai, nggak ada apa-apa kok."
"Yaudah deh, biarin aja dulu,ntar kalo ada sesuatu dia pasti juga cerita." Batin Ari.
"heh,kok malah bengong sih Ai, mendingan kita pulang yuk,bentar lagi kayaknya mau hujan deh."
"Eh,iya ayo kita pulang."

Selama perjalanan pulang, YN terus memandang wajah Ari, bahkan sampai tidak berkedip. Ari yang merasa risih diperhatikan seperti itu, meniup mata YN dengan cepat. Hal itu sontak membuat YN gelagapan karena kaget sekaligus malu. Melihat YN yang merona merah itu Ari justru tertawa terbahak-bahak. YN yang masih malu dan jengkel langsung menginjak kaki Ari dengan sepatu bootsnya.
"Aduh, kenapa diinjak sih?"
"Kamu bikin aku kaget sih, eh malah ketawa ngakak lagi, siapa yang gak dongkol coba?!"
"Hahaa...kamu segitunya sih ngliatin aku. Emang aku tuh ganteng, baru sadar ya?"
"Diihh... nih anak PD banget sih kamu, siapa juga yang ngliatin kamu, orang tadi aku ngliatin jalanan kok," bela YN.
"YN..YN... kamu kalo mau bohong tuh liat-liat dulu..."
"Maksudnya?"
"Aku daritadi jalannya disebelah kiri kamu, lah kalo kamu liatin jalanan, harusnya liat ke kanan kamu...bukan ke arah kiri kamu.. hahaha"

YN merona, ia kehabisan kata-kata untuk mengelak dari Ari, bahwa dia tadi tertangkap basah memandangi Ari.
Tiba-tiba hujan turun dengan lebatnya mengguyur bumi. Ari dengan cekatan melepas jaketnya dan menutupi dirinya dan YN dengan jaketnya. Mereka berdua berlari menuju poskamling terdekat untuk berteduh. Baju mereka berdua basah karena jaket hanya menutup bagian kepala mereka saja. Ari terus saja memeluk YN dengan erat, berharap YN tidak kedinginan. Dibalik sikapnya yang terkadang jail, sebenarnya Ari sagat perhatian pada YN. Begitu pula YN, dibalik sikapnya yang terkadang judes, ia juga sangat perhatian pada Ari. Karena hal itulah, banyak yang mengira mereka menjalin hubungan kekasih. Namun, bagi mereka, mereka berdua adalah sahabat, bahkan mereka menganggap mereka adalah kakak dan adik kandung.

Hujan sudah mulain reda, masih ada rintik-rintik air yang terkadang turun. Ari dan YN melanjutkan perjalanan mereka. Ari mengantar YN sampai di depan rumah YN,ia tidak keberatan karena rumahnya hanya berbeda satu komplek.

"Makasih Ai,"
"Sama-sama YN, biasanya juga begini kok, aku pulang dulu ya."
"Hati-hati dijalan Ai, aku nggak mau kamu kenapa-kenapa."
"Iya bawel..kamu kenapa sih? Seharian kok aneh?"
"Nggak papa kok, kamu bneran hati-hati ya.."
"Iya...kamu cepetan masuk gih, ntar hujannya turun lagi lho"
"Iya ih.."

YN tidak segera masuk ke rumahnya, ia justru memperhatikan Ari yang semakin berjalan menjauh. Tanpa sadar,ia kembali meneteskan air mata,ia kembali mengingat mimpinya.
"Perhatianmu yang buat aku gak mau kehilangan kamu Ai," batin YN.

****

"Ari... aku sayang kamu, aku gak mau kamu kenapa-kenapa. Kamu harus hati-hati ya...janji?" Pinta YN sambil menangis.

"YN...!"

Ari terbangun dengan nafas tersengal-sengal, ia melihat jam weker disebelah tempat tidurnya. Masih pukul 03.00 dini hari, masih terlalu pagi untuk bangun pikirnya. Ia teringat dengan mimpinya barusan, apakah ada maksud diblik mimpi itu? Mengapa ia memimpikan YN? Ada maksud apa dibalik mimpinya ini? Pertanyaan-pertanyaan muncul dibenaknya.

"Ari, kenapa gak tidur? Ini masih pagi banget lho." Kata mama Uchi.

"Nggak papa kok ma, aku cuma kebangun tadi,"

"Yaudah, kamu tidur lagi aja sana... besok kesiangan lho bangunnya."

"Iya ma, Ai tidur lagi ya.."

Bukannya kembali tidur, Ari justru mengambil handphonenya. Ia belum akan tenang jika belum menghubungi YN. Sudah banyak pesan yang dikirimkan pada YN, namun tidak satupun dibalasnya. Karena terlalu lama menunggu, akhirnya Ari tertidur juga dengan handphone di tangannya.

Segini dulu ya

Lagi ssi curhat sama sepupu wkwkwk 😘😘😘 lavlav deh buat readers akuu

FeelingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang