one.

1K 52 1
                                    

Kyungsoo tak ingat kapan pertama kali bertemu dengannya. Yang dia ingat hanyalah saat itu hari yang panas, dan pasti itu adalah bulan dimana musim panas baru saja datang. Kyungsoo kecil saat itu duduk sendirian di tempat bermain, menangis. Ia ingat sekali saat itu ia baru saja ditinggal oleh kakak kesayangannya ke luar negeri untuk meneruskan pendidikannya. Dan saat Kyungsoo masih menangis sesegukan, ia melihat sesosok anak laki-laki, yang sepertinya seumurannya, datang menghampirinya. Dengan wajah merengut ia duduk di sebelah Kyungsoo.

" Kenapa kau menangis?"

Kyungsoo yang masih sesegukan saat itu tak bisa menjawab pertanyaan anak laki-laki itu . Ia masih terus menangis apalagi saat mengingat wajah kakaknya. Namun, anak laki-laki itu tak kunjung pergi dari tempat duduknya, malah ia bergeser untuk mendekat ke arah Kyungsoo.

Kyungsoo yang merasa risih langsung merengut dan memberikan tanda agar si anak laki-laki itu pergi. Yang ada, si anak laki-laki itu duduk semakin dekat dengan Kyungsoo, saking dekatnya bahu mereka bersentuhan. Dan anehnya, Kyungsoo merasa nyaman saat bahu mereka bersentuhan. Seperti. . . Ia sedang ditenangkan.

" Apa maumu ? " tanya Kyungsoo, galak. Namun si anak laki-laki ini malah tersenyum . Kyungsoo merasa aneh. Apakah anak laki-laki ini bukan manusia? Kenapa ia tidak peka?

Si anak laki-laki itu berdiri dan menggenggam tangan Kyungsoo. Kaget dan kesal, Kyungsoo mencoba melepas genggamannya. Karena tidak di lepas-lepas juga, akhirnya ia berteriak dengan kesal , " LEPASKAN ! Memangnya kamu siapa sih ?! ". Anak laki-laki itu membalikkan badannya, mata mereka bertemu dan Kyungsoo baru sadar betapa dalamnya tatapan si anak laki-laki itu.

Anak laki-laki itu akhirnya membuka mulutnya dan berkata , " I am Jongin and I am your fairy god. . . father ?"

-

" I am Jongin and I am your fairy god. . . father ?" Kyungsoo terkekeh sambil mengulang-ulang perkataannya. Sudah sekitar 10 tahun yang lalu sejak pertama kali mereka bertemu dan tentu saja perkataan Jongin pada hari itu sangat menggelikan jika dibicarakan lagi berulang-ulang saat ini. Kyungsoo baru saja merayakan ulang tahunnya ke 19 dan Jongin akan bertambah umur dua hari lagi, dan untuk momen yang spesial ini mereka merayakannya di tempat pertama kali bertemu.

Jongin merengut mendengar Kyungsoo terus menerus mengejeknya. Maksud ia saat 10 tahun yang lalu ingin terdengar keren dan seperti superhero yang sedang menyelamatkan korbannya, namun malah terdengar sangat menggelikan. " Oy, sudahlah, itu sudah tidak lucu," sahut Jongin sambil memberikan death glare ke arah Kyungsoo." Kata siapa itu tidak lucu? Hm?" Kyungsoo masih saja terkekeh-kekeh dan menghiraukan death glare Jongin kepadanya . Menurutnya, Jongin itu lucu . Jadi death glare yang diberikannya pada Kyungsoo tak menakutkan sama sekali.

Kesal dengan Kyungsoo yang terus menerus mengejeknya, Jongin berusaha untuk mengalihkan pembicaraan dengan menanyakan tentang kapan kakak Kyungsoo akan datang. " Besok? Aku tidak tahu, Joonmyeon hyung bilang ia akan datang besok ," begitu jawaban Kyungsoo. Jongin terkekeh geli mendengar jawaban Kyungsoo. Ia tampak acuh sekali, tidak terdengar kegembiraan di balik suaranya. Kali ini Kyungsoo yang memberikan death glare kepada Jongin.

" Apanya yang lucu, hah?" tanyanya garang. Jongin mengangkat bahunya dan berkata, " 10 tahun yang lalu kau menangis sesegukan karena kakakmu pergi, namun kini kau terlihat acuh sekali heh." Wajah Kyungsoo memerah dan ia langsung mebalikkan badannya. Betul kata Jongin, ia memang sudah tak memikirkan kakaknya sama sekali. Tentu saja itu karena ada Jongin yang selalu menemaninya sampai akhirnya ia bisa melupakan kakaknya. Namun,Kyungsoo memiliki gengsi yang cukup tinggi untuk tidak memberi tahu Jongin mengapa ia bisa bertingkah acuh seperti ini.

Kali ini Kyungsoo yang mengalihkan pembicaraan dengan menanyakan perihal pekerjaan Jongin saat ini. Jongin mempunyai mimpi untuk menjadi penari yang sukses. Ia bekerja habis-habisan untuk dapat masuk ke akademi menari paling bagus di Seoul dan mewujudkan mimpinya. Maka dari itu, ia memiliki banyak sekali kerja paruh waktu sampai-sampai Kyungsoo harus bolak-balik ke apartemen Jongin untuk memastikan bahwa Jongin tidak sakit dan tidak melupakan makan maupun pekerjaan sekolahnya.

Jongin tersenyum pahit sebelum menjawab " semuanya baik-baik saja " dan Kyungsoo tahu bahwa ada sesuatu hal terjadi. Pernah saat Jongin bekerja di sebuah restaurant ia memecahkan beberapa piring dan managernya meminta ganti dengan memotong gaji Jongin. Padahal gaji Jongin saat itu tak seberapa dan memang dibalik wajah Jongin yang tenang, ia bisa berubah menjadi tempramen kapan saja. Dengan menghajar sang manager , Jongin akhirnya dikeluarkan dari pekerjaannya saat itu juga dan Kyungsoo harus datang dengan tergopoh-gopoh saat salah satu rekan kerja Jongin menelpon Kyungsoo karena Jongin akan membunuh sang manager tersebut. Untung saja Kyungsoo datang dan dapat menenangkan Jongin sebelum ia masuk penjara karena membunuh seseorang.

Bisa dibilang Jongin dan Kyungsoo melengkapi satu sama lain. Walaupun mereka tak pernah mengatakannya, mereka juga bisa merasakannya. Namun mereka memilih untuk diam dan tak pernah mengakui itu.

Matahari mulai terbenam namun mereka masih duduk berhadapan . Selalu seperti ini, setiap hari. Mereka selalu menyempatkan diri untuk bertemu dan membicarakan banyak hal seperti tak ada hari esok.  

fairy godfather.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang