four.

521 28 3
                                    

Samar-samar suara Jongin membangunkan Kyungsoo.

Tapi, kenapa ia tertidur? Kepala Kyungsoo terasa berat, matanya pun susah untuk membuka. Kenapa ini? Ada apa ini? Kenapa Jongin terus-menerus memanggilnya? Apakah ia tadi baru saja. . .

. . . .pingsan?!

Kyungsoo cepat-cepat membuka matanya. Jika benar ia baru saja pingsan di tengah-tengah keramaian ia akan mengutuk Jongin karena itu. Bukankah itu sesuatu hal yang sangat memalukan?! Dengan cepat ia mencari Jongin dan melihat Jongin sedang duduk disebelahnya dengan wajah pucat pasi.

"SOO!" Jongin langsung memeluk Kyungsoo. Yang dipeluk kaget bukan main, apalagi pelukan Jongin bukanlah sebuah pelukan ringan melainkan pelukan yang benar-benar erat. " Kau kenapa sih?" tanya Kyungsoo heran. Ia masih mencoba beradaptasi di ruangan asing yang tak pernah ia kunjungi sebelumnya. " Dan lagi, dimana sih kita?"

Sesosok perempuan datang dengan membawa sebuah gelas berisi air putih dan menaruhnya di meja kecil yang berada di sebelah ranjang yang ditiduri Kyungsoo. " Ini tempat istirahatku, tadi kamu pingsan Soo, sepertinya karena asma?"

Kyungsoo menghela napas lega saat melihat siapa yang berbicara padanya. Itu adalah kakak tertua Jongin. Kyungsoo mengangguk dan mengucapkan terimakasih kepada kakaknya Jongin tersebut. Kakak tertua Jongin, Jungah sangat mirip dengan Jongin. Yang membedakan mereka hanyalah rambut panjang bergelombang kakaknya serta wajah Jungah yang lebih kecil dibandingkan dengan Jongin.

Jungah terkikik geli saat melihat Jongin masih memeluk Kyungsoo dengan erat , " Hey, temanmu bisa mati karenamu, lepaskan dia, oh iya aku mau balik kerja dulu kalau ada apa-apa panggil aku saja, ya?"

Muka Jongin benar-benar merah saat kakaknya keluar, Kyungsoo tertawa geli melihatnya. Ia menjitak kepala Jongin pelan dan berkata, " Segitunya mengkhawatirkanku? " Jongin meringis sebal. Sahabatnya ini memang luar biasa. Walaupun baru saja pingsan, bisa-bisanya ia tetap bertingkah menyebalkan. " Tentu saja aku khawatir! Bagaimana tidak? Saat Soojung datang menghampiriku kau tiba-tiba pingsan di sebelahku!"

Kini wajah Kyungsoo yang pucat pasi. Betul sudah penyebab mengapa ia bisa pingsan. Perempuan itu, perempuan cantik yang memiliki seluruh kebahagiaan di dunia ini. Jung Soojung. Sekelebat teringat bayangan figur Soojung yang tinggi semampai bak bidadari. Wajahnya sangat cantik, Kyungsoo yang tidak tertarik dengannya pun terheran-heran ada manusia secantik dia. Namun berbeda dengan Jongin. Ia benar-benar tergila-gila dengan Soojung.

Terasa hantaman yang menyesakkan dadanya. Kyungsoo ingin mengeluarkan isi perutnya, padahal ia tidak minum alkohol sama sekali. Ia memegang - well lebih tepatnya meremas tangan Jongin erat. Yang diremas tangannya hanya mengerenyit antara keheranan dan kesakitan.

" Kau kenapa sih?"

Kyungsoo selain ingin mengeluarkan isi perutnya ingin sekali ia menjerit kepada Jongin untuk pergi dari tempat itu juga. Namun tidak, tidak Jongin pasti akan bertanya-tanya dan ia tidak mau menjelaskan mengapa ia melakukan itu. Kyungsoo kemudian melepas remasannya dan berjalan dengan cepat ke arah pintu yang langsung dicegat oleh Jongin. " The hell, Soo? Kamu kenapa sih?"

Seluruh tubuh Kyungsoo bergetar hebat sampai-sampai Jongin harus memapahnya kembali ke tempat tidur. " Sungguh Jongin, aku ingin pulang," suara Kyungsoo mulai menghilang dan ini menyebabkan Jongin benar-benar risau. " Ya, ya kita akan pulang, istirahat sebentar ya?" Kyungsoo akhirnya mengalah dan duduk di tempat tidur untuk menenangkan diri. 

Jongin yang masih bingung dan khawatir bertanya-tanya dalam hati sembari ia mencari kakaknya untuk meminjam mobil ataupun meminjamkan uang untuk naik taxi. Sepanjang ia mencari kakanya masih teringat gelagat Kyungsoo yang aneh setiap ia membicarakan Soojung di depannya. Dan lagi malam ini sahabatnya itu tiba-tiba pingsan di depan Soojung.

Sebenarnya ada apa dengan mereka berdua?

fairy godfather.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang