Rasa ku untuk mencintai seseorang lagi, rasanya begitu raib bersamaan dengan pergi nya kamu dari segala tata kehidupanku.
Aku telah berusaha selalu mengindahkan mu dalam segi manapun jika aku memandangmu.
Tak peduli sekalipun jika kamu akan mengartikan begitu rendahnya aku di matamu.
Bukan sekali aku sangat terlihat bodoh dan tak punya malu jika denganmu.Aku dulu sangat mudah mencintaimu.
Semudah aku membiarkan air hujan yang turun dan tak dapat aku kendalikan derasnya.
Ku biarkan jatuh, menghantam setiap bulir tanah hitam yang menjadi media ku tuk berpijak.
Dimana langkah kaki ku akan menjadi saksi bisu setiap langkah akan ku pergi.Hadirmu akan selalu nyata.
Karna imajinasi ku takkan pernah habis terkikis oleh lama nya waktu untuk aku membiarkan mu pergi dari sisi kehidupanku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Yang tak diucapkan
Romancesuara mesin pemotong kayu menderu keras. kicauan burung bersuara tanpa henti mengindahkan setiap hembusan angin yang bergelombang diudara. sinar mentari menyelimuti setiap langkah di bumi. aku ingin bernyanyi dalam sendu dan kegembiraan. seberapa...