Prolog

15 0 0
                                    

Suasana di ruang keluarga yang tadinya hangat menjadi sangat tegang kala seorang laki-laki paruh baya membicarakan sesuatu yang terlihat serius dari cara bicaranya .

"Sayang , ayah sama bunda mau pergi ke Amerika . Ayah harus mengurus pekerjaan ayah disana" ucapnya serius .

"Ohh , berapa hari , yah ?" Jawab gadis itu dengan masih bersikap tenang .

"Mungkin 5 sampai 6 bulan , sayang ." Ucapnya lagi . Air muka nya berubah menjadi sedih .

"Kok , lama ya , yah ? Terus aku gimana ?" Tanya gadis itu .

"Iya , sayang . Pekerjaan ayah sangat banyak , jadi tidak mungkin ayah hanya sebentar disana . Ayah janji , ayah akan pulang secepatnya jika pekerjaan ayah sudah selesai ."

"Jadi , aku tinggal sendiri disini ?" Tanya gadis itu mulai sedih . Karena tidak biasanya dia berada jauh dengan kedua orangtuanya itu .

Yang ditanya malah saling bertukar pandang dengan wanita paruh baya disebelahnya .

"Kamu akan tinggal di rumah temen ayah kamu , sayang ." Ucap wanita itu akhirnya .

"Apa , bun ? Di rumah temen ayah ? Aku 'kan bisa disini" jawabnya cepat . Dia terlalu shok dengan pernyataan bunda nya yang mengatakan dia akan tinggal di rumah orang yang tidak dia kenal .

"Ngga , sayang . Kalo kamu sendiri disini , siapa yang akan menjaga kamu selama ayah dan bunda pergi ?" Ucap wanita itu lagi .

"Tapi 'kan bun , aku gak kenal sama orang itu . Gimana aku bisa betah tinggal disana ?" Tanya gadis itu dengan muka yang tak kalah sedih dari kedua orang tuanya .

"Sayang , ayah yakin kamu bakal betah tinggal disana . Temen ayah itu orangnya baik , kok . Dia juga punya anak yang mungkin seumuran atau lebih tua satu tahun dengan kamu , jadi kamu tidak akan kesepian disana ." Ayah nya meyakinkan . "Dan katanya , anak temen ayah juga satu sekolah dengan kamu" lanjutnya .

"Tapi yah ..."

Belum sempat gadis itu menyelesaikan ucapannya , ayah nya memotong .

"Sayang , untuk kali ini aja dengerin ayah sama bunda ya . Ayah mohon" Pinta ayah nya pada gadis di hadapannya .

Gadis itu tampak berfikir dan akhirnya mengangguk pasrah .

"Iya , deh yah . Aku turutin kemauan ayah . Semoga aku betah disana"

"Nah , gitu dong . Ayah janji ayah bakalan pulang untuk kamu , untuk jemput kamu lagi" ucap ayahnya seraya tersenyum kearah anak gadisnya itu .

Gadis itu pun beranjak dan duduk diantara kedua orangtua yang sangat ia cintai dan sayangi itu . Dia memeluk kedua orang yang sangat berarti di hidupnya .

"Aku sayang ayah , aku sayang bunda" ucap gadis itu saat melepaskan pelukan hangatnya dan menatap kedua orang tuanya bergantian .

"Kami juga sayang kamu , Marsha" ucap mereka serempak .

========

Hai guys .

Makasih udah mau baca cerita ini . Maaf kalo gaje . Aku emang penulis abal-abal yang gak tau cara nulis cerita yang baik dan benar itu kaya gimana .

Maaf kalo banyak typo atau kata-kata yang gak pada tempatnya . Sekali lagi maaf . Dan jangan lupa VOMMENT nya sangat dibutuhkan . Karena itu selalu jadi motivasi aku buat lanjut nulis .

Oke , selamat membaca ❤

It's Allways YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang