Chapter 1~ Pertemuan!

1.7K 38 3
                                    

"AKU TIDAK MAU!" Bentak seorang gadis kepada bibinya.

"Tapi Elina ini demi kebaikan mu!" balas wanita berhelaian gelap

"T-tapi bi.."

"Tidak ada tapi-tapian Elina!" teriak wanita itu emosi, melihat keponakan nya yang begitu keras kepala.

"Ya, aku mengerti bibi, tapi mengapa aku harus disekolahkan di 'asrama laki-laki'? teriak gadis itu tak terima.

Jelas saja ia tak setuju. Apa maksudnya ia harus sekolah di asrama laki-laki? Apa tidak ada asrama khusus perempuan di kota ini?.

"Ini demi kebaikanmu Elina"

"Kebaikan apanya? Aku disana perempuan sendirian, sekamar sama laki-laki, tidur bareng laki-laki. Itu sungguh mengerikan bibi"

"Aku tidak mau tau! Mulai besok kau akan sekolah dan tinggal di Asrama Star Boys sampai kau lulus SMA nanti!" ucap bibinya tegas.

"Dan kali ini tidak ada penolakan" ucap bibinya cepat, saat melihat Elina akan membantah perkataan nya lagi.

"Aku mengerti Bibi" ucap Elina pasrah, sambil berlalu keluar dari ruangan itu.

.

.

-000-

Keesokan hari nya setelah selesai membereskan semua barang barangnya Elina di panggil oleh bibinya untuk menemui nya di ruangan nya.

Dan sekarang di sini lah dia, duduk dikursi tamu yang berada di ruangan itu. Dan menunggu apa yang akan di ucapkan Bibi nya.

"Baiklah Elina, selama kau ada di Asrama Star Boys nama mu akan di ganti menjadi 'Ryan Pratama'. Dan selama di sana kau akan sekamar dengan Reihan Kusuma" ucap bibinya tenang. Mendegar bibinya bilang ia akan sekamar dengan laki-laki membuat Elina syok di tempat.

Bagaimana tidak syok, Elina itu 'perempuan' dan dia masih 'gadis' jadi mana mungkin ia bisa tenang memikirkan nasib nya yang akan tidur sekamar dengan pria yang tidak di kenal nya.

Mengerti perubahan raut wajah Elina yang mendadak menjadi syok bibinya hanya bisa menghela nafas nya berat.

"Kau tenang saja Elina teman sekamar mu itu 'Gay' jadi, kau tidak perlu kawatir kalau dia melakukan yang tidak-tidak pada mu" ucap bibinya mencoba menenangkan Elina.

Elina pun mendesah lega mendengar perkataan Bibi nya itu.

Tapi satu yang mereka lupakan, Reihan Kusuma adalah seorang 'Gay' dan Elina disana harus menyamar sebagai pria dan sekamar dengan Reihan. Menurutmu apa yang akan terjadi?

Setelah selesai memasukan semua barang-barang yang dia perlukan nanti ke mobil untuk tinggal di Asrama Star Boys, Elina pun segera berpamitan pada bibinya.

Hari ini Elina telah memakai penyamaran nya, Dengan wik pendek berwarna coklat, penahan dada, dan seragam sekolah pria yang tengah ia pakai.

"Bibi aku berangkat" ucap Elina pergi

"Hati-hati di jalan Elina. Dan jaga diri mu baik-baik" ucap bibinya.

"Semoga kau baik-baik saja Elina" ucap bibinya sambil memandang kepergian mobil Elina.

.

.

-000-

Setelah cukup lama mengendarai mobil nya akhirnya Elina sampai di Asrama Star Boys.

"Hahh apa aku harus melakukan semua ini" desah Elina sambil berjalan mencari dimana letak ruangan Kepala Sekolah.

Karena terlalu sibuk dengan pikiran nya sendiri dan bingung mencari kantor Kepala Sekolah. Akhirnya tampa sengaja ia mebabrak seseorang.

"Ah maaf! Apa kau baik-baik saja?" tanya Elina sambil membantu orang itu berdiri.

"Hn aku tak apa" jawab pria itu dingin.

"Kau murid baru?"

"Benar aku baru pindah hari ini, namaku Ryan Pratama. Aku sedang mencari ruang Kepala sekolah apa kau tau dimana tempat nya?" tanya Elina pada pria itu.

"Hn murid baru, nama ku Reihan Kusuma. Aku akan membantu mu mencari ruang Kepala Sekolah"

"Reihan Kusuma? Jangan-jangan kau teman sekamar ku?" ucap Elina bertanya pada Reihan.

"Hn mungkin" jawab Reihan datar.

Dan Elina hanya bisa mendegus dalam hati melihat sikap Reihan yang begitu cuek.

'Cih pria ini benar-benar dingin' batin Elina mendengus.

Sementara itu tanpa Elina sadari, Reihan sedari tadi terus memperhatikannya.

'Hn pria yang menarik' batin Reihan menyeringai.

tak lama kemudian mereka sampai di depan pintu ruangan Kepala Sekolah.

"Ah sudah sampai. Sekali lagi terimakasih atas bantuanmu" ucap Elina

"Hn" balas Reihan cuek.

Setelah itu pria itu segera berlalu pergi dari tempat itu dan meninggalkan Elina sendirian, Elina segera masuk ke dalam ruang kepala sekolah itu. Tak lama ia kembali keluar.

"Cih apa-apa'an sikap nya itu! menyebalkan!" gumam Elina pada sosok Reihan tadi.

"Percuma saja dia memiliki wajah tampan kalau sikap nya dingin seperti itu!" gerutu Elina sepanjang jalan mengingat sikap sok dingin Reihan tadi.

"Huh untung saja dia Gay! kalau dia normal sekalipun aku tidak akan mau dengan pria batu seperti itu!" ucap Elina yang terus merutuki Reihan.

Dan karena sibuk merutuki Reihan sedari tadi Elina jadi lupa memperhatikan jalan. Dan tanpa di sengaja lagi-lagi ia menabrak seseorang.

Namun kali ini ia yang terjatuh.

"Aduh.." ringis Elina kesakitan saat bokong nya membentur lantai itu dengan keras.

"Kau tak apa?" tanya pria yang ia tabrak itu sambil membantu Elina berdiri.

"Ah aku baik-baik saja" ucap Elina sambil menerima uluran tangan pria itu.

Saat ia mendogak kan kepala nya ke atas, ia terpana melihat sosok pria yang ia tabrak kali ini.

Pria itu lebih tinggi dari nya, bermbut coklat dan tampan 'Ya tuhan dia tampan sekali' batin Elina terpana akan ketampanan pria itu.

"Hei kau murid baru?" tanya pria itu pada Elina yang sedari tadi melamun melihat wajah nya.

"Ah iya aku murid baru nama ku 'Ryan Pratama' salam kenal. dan nama mu?" tanya Elina setelah selesai memperkenalkan diri nya.

"Nama ku Kiki Alfaro salam kenal Ryan" ucap Kiki sambil tersenyum ramah pada Elina.

Melihat senyuman Kiki yang terlihat begitu manis di mata nya, membuat wajah Elina merona di tempat.

'Ya Tuhan senyuman nya begitu manis!' ucap Elina terpana.

"Ah sepertinya aku harus segera pergi. Kalau begitu sampai bertemu lagi Ryan" ucap Kiki tersenyum, sambil berlalu pergi meninggal kan Elina yang masih sibuk melamun.

Sepertinya kehidupan Elina kali ini di Asrama Star Boys tidak terlalu buruk?

'Ya Tuhan aku harap aku bisa bertemu lagi dengan nya' batin Elina tersenyum sambil berjalan lurus kedepan.

Dan tanpa Elina sadari seseorang dengan mata hitam sedari tadi memperhatikan ekspresi nya bersama Kiki tadi.

"Aku tidak akan membiarkan siapa pun memilikimu Ryan! kecuali aku!" ucap pria itu penuh penekanan dan seringai licik.

My Crazy LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang