Gustian Wijaya♡Adelya Pramata
"Berjanjilah padaku, Tian." Ucap Adelya.
"Janji apa?" Tanya Tian.
"Janji dulu." Ucap Adelya.
"Iya..iya aku janji." Ucap Tian akhirnya sambil terkekeh.
"Berjanjilah, kita akan berjuang menggapai cita-cita kita, meraih apa yang kita inginkan selama ini. Dan aku mau kita melakukannya, Tian." Ucap Adelya sambil menatap kedua mata hitam Tian.
"Aku berjanji akan melakukan apa yang kamu katakan barusan." Ucap Tian balik menatap kedua mata coklat Adelya.
Adelya memalingkan pandangan ke depan dan mengatakan hal yang tak ingin dilakukan keduanya, namun Adelya harus melakukannya demi masa depan mereka bersama.
"Tapi aku mau hubungan kita berhenti sampai disini. Kamu meraih apa yang kamu inginkan dan akupun sebaliknya." Seru Adelya. Tian yang mendengar itu seakan ada petir disekitarnya.
"Kenapa kita harus mengakhiri hubungan ini?! Kita masih bisa bersama saat kamu dan aku meraih apa yang kita inginkan." Kata Tian panik, berusaha merubah keputusan Adelya.
"Aku hanya ingin kamu dan aku serius melakukan itu semua, suatu saat kita akan bertemu kembali dan aku mau kamu sudah meraih apa yang kamu inginkan begitupun aku, Tian." Jawab Adelya dan iapun mencoba menatap mata hitam Tian.
"Tapi aku tidak ingin hubungan kita berakhir, Adelya." Ucap Tian sambil meraih kedua tangan Adelya dan menggegamnya.
"Tian, ini demi masa depan kita berdua." Seru Adelya, berusaha membujuk Tian.
"Tapi masa depanku adalah kamu, Adelya. Bagaimana aku bisa meraih masa depanku tanpa kamu?" Jawab Tian lirih.
"Aku berjanji, hati ini tetap milikmu, aku akan tetap mencintaimu apapun yang terjadi. Aku percaya padamu Tian, dan kamu juga harus percaya padaku. Kita sudah lama saling mengenal, kamu tau aku seperti apa dan akupun begitu. Jadi tolong berjanjilah kamu akan melakukan apa yang aku katakan tadi, hanya ini keinginkanku di hari ulangtahunku." Ucap Adelya lirih dan tak terasa airmata nya pun mengalir.
"Tian berjanjilah." Ucap lirih Adelya sambil terisak.
"Ya.. aku berjanji." Ucap Tian akhirnya sambil menarik Adelya kedalam dekapannya. "Dan saat kita sudah berhasil dan kita bertemu kembali, kamu tidak akan bisa pergi lagi dariku." Lanjutnya.
"Ya Tian, aku tidak akan pergi lagi darimu. Terimakasih." Ucap Adelya lega dan memeluk Tian lebih erat.
"Aku mencintaimu..."
"Aku lebih mencintaimu..."
*
Enam Tahun Kemudian..
Aku berjalan di tengah keramaian bersama dengan orang-orang yang tak ku kenal sama sekali. Kami berjalan cepat seperti takut akan kehilangan sesuatu jika kita tak sampai tepat waktu.
Tak terasa waktu cepat sekali berlalu, 6 tahun sudah kami tidak saling bertemu. Dia pada akhirnya menuruti keinginku saat itu dan iapun pergi meraih cita-citanya. Sedangkan aku? Masih berada di kota kelahiranku dan dia tentu saja.
Dulu kita sama-sama belajar untuk dewasa, belajar mengambil keputusan bersama dan saat itulah aku mengambil keputusan yang tepat untuk masa depan kita berdua. Aku percaya dia akan meraih apa yang dia inginkan, dan tidak akan mengecewakan aku.
*
6 tahun sudah berlalu, banyak hal yang aku lewatkan tanpa dirinya. Ini yang dia inginkan bukan? Meraih apa yang aku inginkan, dan aku melakukan itu semua demi diriku, dirinya, dan masa depan kita berdua.
Aku yakin dia tidak akan kecewa dengan apa yang aku raih sekarang. Karena dia percaya apa yang akan aku raih itu tidak akan membuat dia pergi lagi dariku.

KAMU SEDANG MEMBACA
Stori Fer
Short StoryDeretan cerita yang dituliskan murni dari khayalan sehari-hari. Mengisi kekosongan waktu senggang untuk menulis satu sampai beribu kata dalam sebuah tautan cerita yang muncul setiap detiknya. - Minranggi © 2017 by minranggi