"Ayo udah 10 menit nih, balik ke posisi masing-masing." Perintah Rory.
Ayo Zara semangat!!! Ini latihan terakhir lo dan tunjukin ke semua orang bahkan dunia sekalipun kalau lo bisa kasih yang terbaik buat diri lo sendiri, mereka, dan dia. Ucap Zara dalam hati.
"Oke, udah siap semuanya kan?" Tanya Rory kepada semua pemain yang di jawab dengan anggukan mereka.
"Satu, dua, tiga."
Dan mulailah latihan mereka yang terakhir kali sebelum menunjukkan kepada dunia bahwa mereka mampu menampilkan yang terbaik.
¤¤
"Capek?" Tanya Louis sambil menyerahkan air mineral pada Zara yang sedang duduk di anak tangga terakhir.
"Thank you, Lou. Tau aja kalau gua lagi haus, hehehe.." Jawab Zara dengan cengirannya sambil membuka tutup botol.
"hm"
"Gua udah gak sabar buat nunggu hari esok. Berdiri di atas panggung megah dan disaksikan oleh ribuan banyak orang." Seru Zara sambil menyandarkan kepalanya di bahu Louis.
"Dan saat hari itu tiba lo pasti bakalan deg-degan."
"Sekarangpun gua udah deg-degan. Gua berharap bisa kasih yang terbaik buat kita dan lancar tanpa ada halangan yang melintang."
"HAHAHAHA"
"Ih gua tuh serius tau, nanti kalau ada sesuatu yang menyulitkan kita semua gimana? emangnya lo mau apa?" Tanya Zara setelah menegakkan badannya dan tak lupa untuk memukul lengan Louis.
"Yaa gaklah, gua juga berharap bisa menampilkan yang terbaik." Jawab Louis sambil mengusap kepala Zara.
"Terus besok dia dateng?" Tanya Louis kali ini.
"Gua gak tau. Tapi gua udah kasih tau tentang ini, gak tau deh dia bakalan dateng apa gak. Gua sih berharap kalau dia bakalan dateng tapi kalau gak, yaa sudahlah." Jawab Zara dengan raut sedih.
Gua berharap kalau dia bakalan dateng, Ra. Inikan yang mau lo tunjukin ke dia kalau lo bisa? Ungkap Louis dalam hati sedangkan yang bisa ia lakukan saat ini adalah mengusap kepala Zara.
"Ayo balik, gua anterin sampai depan kamar lo." Ajak Louis sambil berdiri
"Gak sampe depan kamar juga kali." Protes Zara yang di balas dengan derai tawa Louis.
¤¤
"Kamu bakalan datengkan besok buat liat aku?" Tanya Zara pada foto seseorang yang selalu ada dihidupnya.
"Aku mau tunjukin ke kamu kalau aku bisa raih mimpi aku. Dan buat kamu bangga." Ucap Zara sambil mencium foto itu dan memeluknya erat sampai ia tertidur.
Aku harap kamu akan dateng besok. Dan diiringi sebuah harapan sebelum benar-benar tertidur.
¤¤
Dan hari yang di tunggu-tunggu itupun tiba. Hari dimana Zara dan timnya menunjukan kepada dunia bahwa mereka yang terbaik.
"Gimana perasaanya?" Tanya Louis pada Zara sambil jalan beriringan
"Campur aduk, gak bisa dijelasin pokoknya." Jawab Zara sambil meremas tangannya
KAMU SEDANG MEMBACA
Stori Fer
Short StoryDeretan cerita yang dituliskan murni dari khayalan sehari-hari. Mengisi kekosongan waktu senggang untuk menulis satu sampai beribu kata dalam sebuah tautan cerita yang muncul setiap detiknya. - Minranggi © 2017 by minranggi