Kavaleri POV
Aku menggenggam erat tangan istriku, berusaha menyalurkan kekuatan yang kumiliki. Aku bisa merasakan betapa sakit yang dialami istriku saat ini. Aku masih mengenakan seragam pilotku. Ketika sampai di Soetta, tiba-tiba Bapak menelfonku memberi kabar bahwa Gadis sudah berada di ruang persalinan. Hanya menunggu waktu untuk membuka sempurna.
"Aakhhh Kav, sakiittt!!!"
Aku semakin gencar melafadzkan doa untuk keselamatan istri dan anakku yang sekarang ini sedang berjuang.
"Kuat sayang, kamu pasti bisa!" Begitulah kira-kira yang bisa kuucapkan. Gadis mencoba mengatur nafasnya dan mulai mengejan lagi.
"Kepalanya sudah terlihat Bu, segera atur nafas dan mengejan lagi!" Perintah dokter yang membantu persalinan Gadis.
"Ayo sayang, kamu pasti bisa!"
Aku melihat air mata mengalir dari pelupuk mata istriku. Bulir-bulir keringat membasahi wajah cantiknya yang tanpa menggunakan make-up. Aku mengecup keningnya di sela-sela kegentingan ini, berharap agar Gadis mampu melupakan rasa sakitnya untuk sementara.
Setelah aku melihat perjuangan dan kesakitan Gadis, akhirnya tangis seorang bayi menggema ke penjuru ruangan. Hatiku terharu mendengar tangisnya, tangis anakku! Dan kulihat, Gadis juga tersenyum bahagia diselingi air mata yang jatuh membasahi pipinya.
"Aku berhasil Kav, aku berhasil kasih kamu anak disaat diagnosa dokter bilang aku mandul..."
Tanpa ba bi bu lagi aku langsung memeluk tubuh istriku. Aku sangat bahagia saat ini. Sangat bahagia.
"Selamat Pak, Bu, anaknya laki-laki!"
Aku melepaskan pelukanku, dan melihat mata Gadis yang berbinar ketika mengetahui jenis kelamin anak kami.
"Laki-laki Kav! Sesuai doaku!!"
Air matanya tumpah lagi. Sungguh, baru kali ini aku melihat Gadis sebahagia itu. Sewaktu pernikahan kami pun, bukan ekspresi itu yang ia tampilkan.
"Sana adzan-in dulu, abis itu biar dimandiin."
Aku menuruti perintah istriku yang sedang dijahit di bawah sana. Aku langsung menghampiri anak laki-lakiku dan mengumandangkan adzan di telinga kanannya. Badannya cukup berisi, sekitar 3,2 kg. Maklumlah, ketika hamil Gadis memang banyak makan. Lebih banyak dari biasanya. Apalagi sewaktu hamil, Gadis punya hobi baru. Jalan-jalan ke luar negeri! Mungkin sudah ada empat negara yang ia datangi selama hamil. Tapi itu tak masalah bagiku, yang terpenting sekarang adalah anakku dan istriku selamat melalui perjuangan hidup dan mati!
TBC
Gaje nih kayanya hahaha
Tapi nooo problem, chochips sengaja bikin sequel pertamanya ini pendek. Yaaa kaya intermezzo gitu lah. Mau tau kaya gimana respon para readers dan siders mwehehe...
Tapi tapi tapi, kalo sequel ini mengecewakan, baik dr segi readers siders atau votters, mungkin update-nya bakal lama ya. Karena capek udah bikin susah-susah tapi nggak diapresiasi sama sekali. Ini kan gratis, nggak perlu bayar, paling cuma kuota doang. Apa salahnya vomment? Ya kan? Masa sider terus sih wkwkwk
Happy reading guys, hope you'll like it!!❤❤
KAMU SEDANG MEMBACA
My Captain Pilot [After Marriage]
FanfictionMomen terindah dalam hidupku adalah ketika aku berhasil berjuang demi anakku agar ia bisa lahir ke dunia ini. -Ashilla Gadis Marvelika- Momen terindah dalam hidupku adalah ketika aku mendengar isak tangis untuk yang pertama kali dari anakku dan sen...