Part 3: He is Come Back

77 9 0
                                    

Setelah hari itu, aku pergi kesekolah seperti biasa, melalui rute yg biasanya dan berangkat dengan orang-orang yang sama deangan yg kemarin. Terkadang aku berfikir, mengapa hidupku sangat membosankan.

Tak ada hal yang berarti yang terjadi di di dalam hidupku. Tapi aku kadang suka berkhayal, bagaimana jika salah satu sahabatku adalah seorang pembunuh berantai yang berkeliaran akhir-akhir ini ?

Ya, akhir-akhir ini sedang hangat di bicarakan tentang kasus di temukannya mayat seorang nahkoda angkatan laut tergeletak penuh darah di dermaga dekat kapal ss4 yang di kemudiknnya. Diklaim bahwa dia baru saja selesai dalam pelayarannya mengantarkan tembakau ke luar negeri. Aku melihat beritanya kemarin di TV.

"Grey!?" Seru seseorang di sebelahku, kiriha menatap ku "ada apa?"

"Ah, tidak ada apa-apa kok. Kenapa kamu bertanya ?"

"Ah, itu karena kau terlihat sangat murung. Kau bisa ceritakan masalh mu pada ku, kan ?"

Aku memandang she dan jack yang berjalan di depan kami yang sedang asik membicarakan sesuatu entah apa. "Em..... sebenarnya, aku-"

"Eh?! Apaan tuh ?" Omonganku terpotong oleh teriakan She. Dia menunjuk kearah kerumunan orang bersama dengan para polisi yang sedang berusaha menenangkan para kerumunan itu dan meminta mereka untuk menjaga jarak. Aku tidak tahu apa yang terjadi di sana.

Tapi teman-temanku sudah menyeretku mendekati kerumunan itu. Aku melihat sesuatu yang mengerikan di balik pembatas garis polisi tersebut. Seorang wanita paruh baya di temukan terbunuh di dalam sebuah tong sampah besar di depan sebuah toko pakaian. Kondisinya benar-benar mengenaskan, lehernya hampir putus terpotong seolah-olah sang pelaku mengurungkan niatnya untuk memotong leher korban.

"Akh!" She menjerit melihat suasana mengerikan tersebut, aku yg di sampingnya berusaha menenangkannya.

"Huh, pembunuhan lagi ya ? Aku rasa pembunuhnya sama dengan pembunuhan di dermaga" kata jack

"Oh, jadi kau lihat berita itu juga ?" Tanya ku sedikit antusias

"Dasar! Di saat seperti ini kau malah menjadi antusias" Kiriha berkata padaku dengan kesal "ayo! Sebaiknya kita pergi ke sekolah sebelum terlambat. Lagi pula kita tak bisa berlama-lama berada di sini" kiriha menarik tanganku.

"Eh, tapi tapi!" Teriakku
"Gak ada tapi tapian! kita hampir
telat" kata kiriha padaku

"Yahh, kalau udh begini gak bisa nolak dehh" keluh jack sambil menyusul " dia memang susah untuk di bantah"

Akhirnya kami sampai di sekolah tanpa terlambat, dan itu merupakan sebuah keajaiban

Namun ada yang aneh, hampir semua siswa perempuan berkerumunan dan berjejer di sepanjang koridor sekolah sambil membawa spanduk bertuliskan 'Wellcome back Oji-Sama' mereka sangat bersemangat seolah-olah akan menyambut presiden.

"Oji-sama ?" Tanyaku heran

"Iya, oji sama. Katanya dia cowok yang terkeren di sekolah, gak tau bener atau gak. Katanya dia ikut pertukaran pelajar selama setahun jadi kita gak pernah liat dia selama ini" Papar Jack.

She menatap jack dengan ekspresi serius "dari mana kau tau hal semacam?"

"Ah, aku kan juga ikut klub seni yang isinya kakak kelas cewek semua, jadi aku tau gosip terkni, deh" kata jack bangga.

"Dasar Hentai !" Ejek she kesal

"Lha kok Hentai sih ?" Desah jack kesal

"Sudah deh kalian gak penting tau ribut-ribut di hari begini. Sana tuh ribut di pombensin, sekalian biar langsung bisa saling siram bensin" Kini kiriha yang jengkel.

Ketika kami melintasi koridor dekat ruang osis, aku melihat kakak ku bersama seorang laki-laki tinggi berkaca mata yang sangat ku kenali. Torio satsuki, itulah yang terpikir di benakku. Kemudian dia melihat ku
"Oh, gray-chan !! " dia berteriak sambil melambaikan tangan bak orang gila, aku pura-pura tak kenal dan terus berjalan tanpa menghiraukan tingkah bodohnya

"Grey-chan, kamu kok gak respon sih!?" teriaknya alay

She tersenyum ke arahku "woy, oppa mu manggil tuh"

"Hha? Sejak kapan aku punya oppa? Lagi pula aku gak denger ada yang manggil kok"

She terkekeh, dan jack yang berada di belakang ku, juga ikut-ikutan
"Ayolah, grey di sekolh ini cuma kamu yang punya penggemar konyol kayak satsuki senpai, kau harus bersyukur lho. Kau harus bersyukur" kata jack dengan nada mengejek.

Aku kesal, "Hha? Sejak kapan kau ikut-ikutan manggilnya senpai segala ? Udah ketularan, sama otakunya ya ?"

"Gak juga tuh" jawabnya kalem "aku hanya menghargainya sebagai orang jepang"

"Hhah?" Kenapa aku tak mengerti ya tentang jalan pikiran mereka?

Tiba-tiba si menyebalkan satsuki berada di depanku, menghalangiku tanpa ku sadari.

"Aku, memanggil mu beberapa kali kenapa gak nyahut sih?" Tanyanya kesal

"Anu, maaf si-siapa ya ?" Tanyaku pura-pura gk kenal

"Oh, jadi kau pura-pura tidak mengenaliku ya?" Tiba-tiba nada suaranya berubah sinis "boleh aku tanya pada mu grey-chan? Berapa kali aku mesti- ough!!" Tiba tiba kakak ku datang dan menarik kerah leher bajunya dan menyeretnya ke depan

"Torio satsuki?" Desis kakak ku dengan sadistik "sejak kapan kau boleh mengalih kan pembicaraan dan menggoda adikku, hah ?"

Satsuki si bodoh terlihat gemetaran
"Ma-maafkan aku tuan will-sama" katanya memohon.

********

Saat istirahat aku pergi ke kelas kakak ku untuk mengambil beberapa buku yang mungkin sempat terbawa olehnya. Saat aku sampai di dekat tangga aku melihat kakak ku yang sedang berdiri di atas tangga bersama seorang gadis bersyal merah yang sedang menyembunyikan sesuatu di belakang punggungnya. Gadis itu sangat cantik, berambut panjang coklat, bermata biru laut. Dia tersenyum kearah kakak ku dengan lembut, sedangkan kakak ku hanya berdiri mematung seolah olah sedang berusaha membendung kesedihannya.










Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 03, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

About my talentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang