Hari Yang Menyenangkan

158 12 0
                                    

Hari ini adalah hari yang menyenangkan bagi Siva. Karena, esok hari, Siva mulai bersekolah di SMA yang selama ini Siva idam-idamkan. Yaitu Global High School. Sekolah itu merupakan salah satu SMA Favorit di Jakarta. Karena, agar bisa diterima di Sekolah tersebut, kalian harus mempunyai otak yang cerdas dan mempunyai banyak prestasi pada bidang Non-Akademik. Siva sangat beruntung bisa diterima di Sekolah tersebut.

Pada pagi hari nya, Siva terbangun dari kasur berukuran sedang yang dilapisi sprei motif garis-garis miliknya. Siva turun dari lantai atas dengan badan yang masih setengah malas dan Siva pun sampai pada lantai dasar. Mrs. Liana, Ibu nya, menyapa Siva dengan suara nya yang lembut.
"Good Morning,Dear! Tumben,kamu bangun pagi-pagi sekali seperti ini!. " Sapa nya dengan nada sedikit meledek. Siva pun menjawab.

"Good Morning too, Ma! Iya dong, Siva harus bersemangat pagi ini. Karena, Siva akan masuk di Sekolah yang sudah lama Siva idam-idamkan!" Jawab Siva bangga.

"Iya deh, Nona cantik." ujar Mama nya sedikit menggoda.

"Oh iya Ma, Papah kemana? Padahal ini masih sangat pagi, kok Papah sudah tidak ada di rumah? Tanya Siva heran.

"Papah mu tadi bilang ke Mama kalau pagi ini, ada Meeting di luar kota. Jadinya, Papah harus berangkat pagi-pagi agar tidak telat." Jelas nya.

"Hmm, begitu ya Ma? Ya sudah Siva mandi dulu ya Ma!"

"Mandi sana, biar wangi.hehe." canda Mrs.Liana sambil mengacak halus rambut Siva.
Siva naik ke lantai dua untuk mandi di kamar atas.

Setelah mandi, Siva pun keluar dengan menggunakan seragam putih yang berlogo OSIS pada kantongnya dan rok selutut berwarna abu-abu. Siva memakai kaus kaki putih sebetis. Rambut nya di kuncir satu dan di hias memakai jepitan putih di atas telinga kanan nya. Siva memakai tas selempang bermotif garis-garis Zebra, Dan memakai sepatu pantofel hitam. Siva pun turun dari lantai atas dan mengambil selembar roti tawar dan segelas susu coklat di atas meja. Jam sudah menunjukkan pukul 06.00. Siva pun terburu-buru dan langsung memanggil Pak Zaki, sopir nya. Agar segera mengantarkan nya di sekolah. Siva melambaikan tangan nya pada Mrs.Liana sambil mengecek tas nya khawatir jika ada buku yang tertinggal.

Sampai lah Siva di Sekolah nya. Ia pun berkata pada Pak Zaki.

"Terima kasih ya Pak! Nanti jemput saya pukul 15.00." Ucap Siva terburu-buru.

"Siap Non!" Jawabnya singkat.

Siva pun berjalan ke setiap kelas untuk melihat nama nya masuk pada kelas berapa. Setelah Siva cari cari, ternyata Siva masuk pada kelas XI-1. Siva sangat senang karena kelas XI-1 adalah kelas unggulan. Ia langkahkan kaki nya dengan penuh semangat, sampai tali sepatu nya terlepas. Siva pun membetulkan tali sepatu nya sambil menunduk. Ketika Siva sudah selesai mengikatnya, ia berdiri dan ternyata tepat di depan nya ada seorang laki laki berperawakan tinggi dan badan nya pun proporsional. Kulit nya putih setara dengan warna kulit Siva. Model rambut nya sangat cocok pada wajahnya sehingga ia terlihat Macho.Laki laki itu berwajah tampan sehingga membuat Siva terdiam karena terpesona olehnya.

"Hei! Mengapa kau diam saja?." Sapa nya ramah.

Siva masih terdiam. Dan segera tersadar dari lamunan nya.

"Oh hei! Tidak apa-apa kok." Jawab Siva sambil menunduk agar pipi nya yang sedang blushing tidak terlihat.

"Hmm, begitu ya, Nama mu siapa?" tanya nya lagi.

"N-nn na namaku Siva Eleanour." Jawab Siva gugup.

"Oh Siva, perkenalkan nama ku Adam Ludwig. Senang bertemu dengan mu!" Jelas Adam sambil tersenyum kecil.

Sad But TrueTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang