Like Mother, Like Son

1.6K 162 6
                                    


Hari ini ibuku kembali pulang larut malam. Ya, itu sudah jadi kebiasaannya selama ini. Pulang larut, dan jarang memperhatikanku.

Aku tidak pernah tau, apa pekerjaannya, sehingga ia harus berangkat sangat pagi dan pulang sangat malam.

Ia bahkan tidak pernah libur, meski saat natal sekalipun. Hanya bibi Joshepin yang selalu mengurusku, menyiapkan perlengkapan sekolahku, memasak untukku, dan semua hal lainnya.

Menurut bibi Joshepin, ayahku sudah meninggal saat aku masih berusia 5tahun. Tapi nyatanya, aku bahkan tidak merasa ingat pernah bertemu ayahku sedikitpun.

***

"Drew! Ayo kemari. Bibi sudah menyiapkan makan siangmu."

"Baik, bi. Aku datang."

Aku berlari dari kamarku menuju meja makan saat bibi Joshepin memanggilku untuk makan siang.

Aku menarik kursi, dan duduk di hadapan bibi. Di meja sudah tersedia piring beserta Scrambled Egg di atasnya.

"Bi, sebenarnya apa pekerjaan ibu? Tolong jawab aku kali ini saja Bi."

"Habiskan makananmu Andrew. Ini belum saatnya untuk tau."

Aku terdiam dan kembali menyantap makananku. Setiap kali aku bertanya apa pekerjaan ibuku, itulah yang selalu di katakan bibi Joshepin. Ini belum saatnya untuk tau.

Meja makan kami, kali ini terasa hening. Namun, suara decitan pintu yang terbuka, membuatku dan bibi menoleh ke arah pintu depan.

Aku masih menatap belokan di sebelah meja makan. Menunggu, siapa yang datang.

Seorang wanita dengan rambut pirang tergerai, namun pakaiannya sedikit acak acakan mendekat ke arahku. Itu ibuku.

"Hai Drew, lama tidak melihatmu sayang."

Ibu membelai kepalaku, lalu naik ke atas untuk pergi ke kamarnya. Bibi Joshepin terlihat terkejut, sekaligus gelisah.

***

Sudah 2 tahun setelah kejadian itu. Sekarang usiaku sudah 16 tahun. Kurasa saat itu adalah saat pertama dan terakhir ibuku tidak pulang larut malam.

Kali ini, aku sudah benar benar penasaran apa pekerjaan ibuku sebenarnya. Sehingga, tanpa sepengetahuan bibi Joshepin, aku berniat membututi ibuku.

***

Inilah saatnya. Aku sengaja tidur pukul 6sore, agar mampu terbangun saat dini hari.

Jam dindingku menunjukkan pukul 3 dini hari.

Aku memakai hoodie, dan topi yang juga berwarna hitam. Menurut bibi, ibu akan berangkat bekerja pada pukul 3.30 dini hari.

Aku membuka pintu kamarku, aku memperhatikan suasana rumahku, menurutku semua orang masih tertidur.

Aku berjalan perlahan, lalu berhenti di samping rumah. Aku bersembunyi, sembari menunggu ibuku keluar.

***

Sudah sekitar 25 menit aku menunggu di tempat yang sama. Ku dengar suara pintu rumahku terbuka. Ibuku keluar, dengan memakai baju terusan se lutut berwarna merah.

Aku terus membuntuti ibuku dari belakang. Meski ia menaiki mobil, dan aku hanya memakai sepatu roda. Tapi aku bisa mengikutinya, karena laju kendaraannya yang tidak terlalu kencang.

Mobilnya berhenti di sebuah rumah pemotongan hewan. Apa disini ia bekerja? Rumah pemotongan hewan? Ia keluar dari mobil, lalu masuk ke dalam rumah itu.

Aku mengikutinya yang masih berjalan di lorong rumah besar ini, disini bahkan tidak ada orang sama sekali. Mungkin pegawainya belum tiba.

Di sepanjang halaman tempat ini, aku bisa menjumpai berbagai hewan, seperti sapi, domba, dan juga babi.

Ibuku masuk ke sebuah ruangan dengan pintu berwarna coklat. Lalu menutupnya.

Aku ragu, tapi aku harus masuk kesana.

Selang sekitar 10 menit. Aku mendekati pintu tersebut, lalu kuputar gagang pintu berwarna coklat tersebut.

Aku terkesiap!

Ku temui sebuah pemandangan yang sangat mengerikan disana.

Ibuku tengah memegang sebuah pisau, dengan bajunya berlumuran darah. Ia tengah memotong motong sesuatu.

Namun bukan itu yang membuatku merinding. Bukan hewan yang ia potong, melainkan manusia.

Aku tersenyum lalu berjalan mendekat ke arahnya.

Aku bergumam "Kupikir hanya aku di rumah yang gemar memotong daging manusia. Jadi, ibu juga."


Makasih buat vote sama comment nya yaa!

Aku terharu banget *srooot* 👈 *nyedot ingus ceritanya.

Makasih atas apresiasi kalian buat karangan saya yang agak membosankan ini.

Maaf, karena saya juga masih belajar 👼

See you next chapter 👐

Psychopat Scary StoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang