First

474 8 2
                                    

Pagi hari menjelang siang, burung-burung bergegas bersembunyi diantara dedahan pohon dari muncul nya panas matahari yang terik.

"Bro gue mau pipis bro.." Bisik Hanafi, yang tengah berdiri dengan kaki satu dan kedua tangan memegang telinganya yang sudah merah sejak lama.

"Tahan dulu lah, kita lagi di pinggir atap gedung lima lantai nih nyet, lo gerak dikit aja kita ditambah semenit berdiri disini, boro-boro mau pipis di lantai bawah." Jawab Adel yang sedang berdiri persis seperti Hanafi berdiri.

"Dah lo pipis disitu aja Naf, dari pada lo mati nahan pipis kan." Ketus Nathan yang juga sedang berdiri sama persis seperti Hanafi dan Nathan, dan dengan pede nya memberi saran sambil naikin satu alisnya.

"Haha lucu, lo gak liat dibelakang kita kumis botak kepsek lagi mantau kita terus" sambung Hanafi.

"Haha ya sih, gue heran lah si botak itu sayang bener sama kita sampe-sampe diperhatiin terus kita ini dibanding anak murid lain." Jawab Adel.

"Aduh baper gue" kata Hanafi sambil megang perutnya seolah-olah lagi laper.

Hanafi, Adel, dan Nathan. Tiga anak yang selalu jadi kontroversi sekolah karena kenakalan yang selalu mereka buat yang membuat sekolah selalu ramai. Seperti biasa siang ini mereka dihukum lagi oleh kepala sekolah nya, karena terlambat inilah kebiasaan mereka hampir setiap hari bel sekolah berbunyi jam tujuh pagi, dan hari ini mereka datang ke sekolah jam sembilan pagi ya gitu lah jadinya, biasanya sih anak-anak yang terlambat akan dihukum oleh guru BK tapi khusus mereka bertiga kepala sekolah akan turun tangan langsung. Kali ini mereka di beri hukuman berdiri dengan kaki satu dan tangan yang memegang telinganya masing-masing, di atap lantai lima gedung sekolah nya, dan jika ketahuan oleh kepala sekolah bergerak sedikit, langsung di tambah terus hukuman nya satu menit.

Hanafi adalah cowok yang ganteng, tajir kaya, dan cuek masalah cewek dan meski tajir dia berpenampilan sangat sederhana, kesekolahnya saja cuma pakai motor bebek biasa, padahal kalau dia mau bisa aja dia minta beliin mobil sama bokapnya dengan mudah maklum dia anak pejabat, tapi Hanafi tidak mau seperti itu, itulah yang membuat temen-temen nya kagum dengan Hanafi, dan juga karena temen-temen nya orang biasa semua jadi Hanafi juga bisa mengimbangi mereka. Itunya pula lah yang membuat banyak cewek-cewek banyak yang naksir sama Hanafi walaupun dia seorang bad boy.

Sedangkan Adel cowok yang serba hampir pas-pas an, dompet pas-pasan, muka nya juga pas-pasan, tapi untunglah otak nya pinter dan selalu ranking satu dikelas nya, karna Adel ranking satu di kelas jadi Hanafi dan Nathan selalu jadi ranking dua dan tiga nya, tau lah ya kenapa bisa gitu. Dan Nathan badboy yang sangat-sangat alim, meski nakal cowok satu ini taat banget sama orang tua nya, gak pernah ninggalin shalat, ya maklum lah mungkin karna dia emang lulusan pondok pesantren kali ya.
_____________
-----------

Setelah selesai dari hukumannya, Hanafi,Adel dan Nathan bergegas menuju kantin, karena saat ini jam istirahat dan mereka tertinggal tiga jam pelajaran jadi mereka bisa langsung bisa pergi ke kantin tanpa izin dengan guru atau siapa lah yang bisa di mintain izin.
Hanafi,Adel dan Nathan langsung mengambil kursi tempat biasa mereka makan, hebatnya tukang bakso langganan mereka langsung membawakan tiga mangkok bakso tanpa di pesen-pesen sama mereka, sangking udah langganan banget sama abang bakso itu.

"Makasih bapak nya Adel.." Ucap Hanafi kepada abang bakso, sambil tangannya mengambil mangkok yang udah di bawa abang bakso.

"Ngotak sih naf, dah lah laper gue" Jawab Adel yang udah gak sabar menyantap bakso yang ada di depan wajah nya.

"Katanya lo mau kencing tadi waktu di atap Naf ?" tanya Nathan.

Dear Bad BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang