"Kak Acel, ayo kita main petak umpet. Kakak yang jaga ya, biar aku yang ngumpet." ucap gadis kecil yang berusia 6 tahun kepada anak lelaki bermata hazel yang ia panggil Kak Acel-Marcello Hazel Wijaya.
"Masa kakak yang jaga terus sih, Aca? Sekali-kali kamu dong yang jaga, kakak yang ngumpet." tolak seorang anak laki-laki yang umurnya tak beda jauh dari gadis yang memanggilnya Kak Acel itu. Perkataan Marcello membuat gadis itu menggembungkan pipinya sambil mengerucutkan bibirnya.
"Uughh, Kak Acel mah gitu sama Aca, Aca kan gak suka jaga, lagian Aca gak mau ah kalo jaga dan Kak Acel yang ngumpet, nanti yang ada malah Aca ditinggal lagi sama Kakak kayak waktu itu, kan nyebelin." sahut Aca-Marshalea Clara Adinata- sambil melipat tangannya di depan dada.
Marcello yang melihat kelakuan gadis kecil di depannya itu hanya geleng-geleng kepala sambil menepuk kepala gadis itu pelan "Oke deh, kali ini Kakak turutin permintaan princess kakak yang manja ini, tapi besok-besok Aca yang jaga ya, Oke?"
"Oke deh kak!" sahut Aca semangat dengan senyum lebar sambil menautkan jari telunjuk dan ibu jari nya tanda bahwa ia setuju.
"Yasudah, sekarang kamu ngumpet ya, kakak yang jaga. Kalo ngumpet cari tempat yang bener tapi! Jangan kaya kemarin, ngumpet kok kakinya masih keliatan dari sini."
"Iya iya, Kak Acel bawel deh, udah sana jaga."
Saat Aca akan bersembunyi, Papanya -Edwin Adinata- menghampirinya, "Aca, ayo kita pulang. Mama udah nunggu kita, besok kita harus berangkat ke New York buat ketemu sama Grandma dan Grandpa Will. Aca kangen, kan sama grandma dan grandpa?" mendengar ucapan sang Papa, gadis itu pun mengangguk dengan antusias "Iya, Pa! Aca kangen sama grandma-grandpa Will. Ayo kita pulang" jawab gadis itu yang senang atas perkataan sang papa yang akan mengajaknya bertemu dengan grandma-grandpa nya. Ia pun menggandeng tangan Papanya dan pulang ke rumah.
Sedangkan di tempat lain, Marcello yang awalnya berniat ingin memanggil Aca hanya dapat terpaku ditempat, mendengar bahwa teman perempuannya itu pergi bersama sang ayah. Ia tak tahu bahwa kepergian gadis kecil itu untuk waktu yang sangat lama. Ia hanya bergumam "See you princess Aca, sampai bertemu besok" lalu ia pulang ke rumahnya.
*****
Keesokan harinya, tak biasanya Marcello bangun kesiangan. Setelah bangun dan bersih-bersih, ia mulai mengeluarkan sepeda ke halaman rumah dan mengayuhnya ke rumah yang ada di ujung komplek. Agak lama ia menunggu namun tak ada jawaban dari pemilik rumah sehingga dia memutuskan untuk pergi ke taman komplek untuk bertemu dengan gadis kecilnya namun sesampainya di taman, ia tak menemukan Aca dimanapun dan ia memutuskan untuk pulang saja.
Sedangkan di Bandara Soetta seorang gadis kecil dan kedua orang tuanya sudah mulai memasuki pesawat dengan tujuan ke Negara tujuan mereka, New York. Ya, itu adalah Aca dan kedua orang tuanya. Sesampainya di dalam pesawat, Aca langsung memalingkan mukanya sambil tersenyum ke arah jendela dan bergumam "Daahh Kak Acel, Aca bakal kangen kakak" dan tak selang lama, ia pun tertidur.
*****
A/N
Halloo, lagi iseng-iseng nulis nih. Sebenernya ini bahan ujian praktek B.Indo kemarin gitu. Terus pengen coba-coba nulis disini. Dan Taraaa!! jadilah ini. Hehehe. Jangan lupa Vomment nya ya :) makasih
KAMU SEDANG MEMBACA
You Might Be The One
Teen FictionKisah cinta anak remaja yang cukup klise, sering dijumpai dalam kehidupan. Tentang persahabatan, cinta, masalalu dan pengkhianatan. Kisah seorang gadis bernama Marsha yang mencintai kekasihnya, Tian. Namun cinta itu harus pupus karena sebuah pengkh...