tiga

116 18 26
                                    

Aku meraih ponselku yang berada di atas selimut, melihat ada notifikasi line yang masuk.

'Adriel just added you as friend from Sierra Immanuel's timeline'

Adriell : heh, jutek.

Me : (read)

(15.45)

Adriell : di read doang sih.

(15.47)

Adriell : dd jadi sedih, kata mama gabole ngacangin orang tau.

Dengan segera aku mematikkan ponsel. "Sier, lo kenal Adriell?"

Sierra yang sedari tadi asik bermain macbook, menghentikkan aktivitasnya dan beralih untuk menjawabku. "Lo tau ga? Pertanyaan lu sama Adri tuh sama."

"Maksudnya?"

"Jadi kemaren tuh dia chat gue, nanya gue kenal sama lo ga," mengambil jeda sebentar untuk merubah posisi, lalu Sierra melanjutkan ucapannya, "trus, dia minta id lo ke gue. Berhubung gue lupa id lo apa, jadi gue suru dia liat di timeline gue, soalnya kan lo suka komen di post gue."

Aku mengerutkan kening, lalu mengambil ponsel lalu mengaktifkannya.

"Lo berdua ada apaan si?" Kata Sierra dengan tatapan menyelidiki.

"Dia tuh yang maling botol gue, inget ga yang gue ceritain waktu itu?"

"Oh, tapi dia ganteng loh Kesh, gebet aja udah."

"Paan sih lo, tai," ujarku lalu beralih pada ponselku.

Me : np?

Adriell : gapapa kangen aja :3

Me : paan si lo, jelas.

Adriell : nyante mb.
Adriell : btw, lo cantik juga ya kalo senyum.

Me : emg gw perna senyum depan lo?

Adriell : di profile pic lo -_-

Me : (read)

Aku membuka profile picture Adriell, melihat dirinya berdiri dengan bola basket di tangannya sambil tersenyum lebar. Tapi dari semua yang kulihat, lesung pipinya adalah yang paling menarik. Manis.

Tiba-tiba ponselku berbunyi dan menunjukkan notif line.

Adriell : gue emang manis :3

***

a/n:

ywd lah gw gtw mw ngo apaa..

*awkward* *awkward*

Bodo, bhay 😘

Out Of Control [DISCONTINUED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang