Hell-o

545 71 12
                                    

Jungkook POV

Aku melihatnya berbicara dengan Hanbin pagi ini.

Bisa kau bilang aku gila.

Menyukai gadis yang mungkin saja di mata orang tidak memiliki nilai spesialnya.

Tapi entah mengapa bagiku ia itu cute, cheerful and also beautiful

Aku juga akhir - akhir ini sering menguntitnya. Bahkan aku tau dari awal kalau yang setiap hari memberi cokelat di loker Hanbin adalah Sooyoung.

Well, aku sadar kalau dia tidak pernah memperhatikanku. Maka dari itu aku memutuskan untuk mulai mendekatinya secara terang - terangan.

Aku sering melihatnya sedang dicibir oleh "teman" nya dikelas. Hmm sebenarnya aku juga tidak yakin kalau dia punya teman.

"Hey Jungkook apa yang kau lakukan? Melihat gadis itu lagi?"

aku sekarang berada di perpustakaan dengan tujuan melihatnya dan karena Jimin datang,Sooyoung yang menyadari keberadaanku langsung pergi keluar dari ruangan.

"Shit apa yang kau mau??"
Bentakku pada Jimin sambil bergerak keluar Perpustakaan.

"Jangan ambil serius broo chill chill" Jimin berlari kecil mendekatiku dan segera mengimbangi jalannya.

"Aku masih heran denganmu kookie, bagaimana kau bisa menyukai gadis sepertinya? Ia bahkan tidak sebanding dengan gadis yang sudah beberapakali menembakmu"

Perkataan Jimin yang berturut - turut itu membuatku ingin menghajarnya.

Jika saja aku tidak di sekolah pasti aku sudah menghabisinya.

Memang ada banyak yeoja yang sudah mengungkapkan perasaannya padaku. Tetapi cinta tidak bisa dipaksakan bukan? Karena alasan itu aku selalu menolak yeoja yang menembakku.

"Itu bukan urusanmu kan?" Aku menjawabnya dengan datar.

"Yaah tentu itu urusankuu, paling tidak aku harus tau yeoja seperti apa yang akan menjadi calonmu itu jungkook" Jimin tersenyum jahil kemudian pergi meninggalkanku.

Dasar gila.

Lagi - lagi aku mengikutinya. Tapi kali ini ia tidak melewati jalur biasanya, kali ini Sooyoung masuk ke salam ruang musik.

Pintu yang hampir tertutup dengan sesegera mungkin aku mengganjalnya dengan kakiku.

Ia mulai celingak - celinguk memastikan tidak ada orang yang melihatnya.

Sooyoung mengeluarkan lembar kertas dari dalam kantung jasnya.

Perlahan lipatan yang tadinya kecil ia buka menjadi beberapa lembaran yang kelihatannya sudah penuh dengan tulisan.

Sooyoung menempatkan diri di bangku depan piano berada. Ia membuka tutup piano dan meletakkan jari - jari lentik diatasnya.

Hello..
Aku disini melihatmu,
Dari kejauhan
Sebenarnya jarak seperti ini tidak bisa dibilang jauh..
Tapi memang karena perbedaan yang memisahkan kita
Tampang?
Talenta?
Fisik?
Setidaknya aku dapat memenuhi satu..
Tapi apa itu cukup untuk memikatmu?
Apa itu cukup untuk menarik perhatianmu?
Hanya tuhan yang tahu..
Setidaknya kau mengenaliku
Kau pernah menyapaku

...

"PFFTT hahahahaha!! Lagu macam apa ini" pekik Sooyoung menertawai lagu yang baru saja ia nyanyikan.

Oke itu sedikit aneh.

Kurasa ia menyusun sendiri lirik itu, tapi untuk siapa?

"Hmm sepertinya aku harus merubah beberapa lirik ini" Ia mulai menulis dan menghapus tulisan yang berada di kertas itu.

Adore You🌹 [BI.PSY]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang