~Author Note~
Maaf Qylan sengaja naro author note duluan...
ini ceritanya sebelum Claire dan Andrew menikah ya.. jadi ini before story nya Claire dan Andrew, juga tentang pertemuan Andrew dan Linda.
Btw, biar kesannya akrab panggil Qylan atau Qy aja soalnya kan gatau persis berapa umurnya '-'
Selamat membaca~ !~~~~~~~~~~~~~~~~~
"Clarissa Angeline Winston... nama yang indah..." gumam Andrew sambil menatap dompet ditangannya. Ia tersenyum melihat sebuah foto gadis cantik dengan kedua orang yang ia yakini orang tua gadis itu.
Andrew baru saja menyelesaikan Konferensi Pers nya. Ya, Andrew Jonathan Hunt. Siapa yang tidak kenal dengan nama itu? Aktor muda yang terkenal dengan ketampanan luar biasanya dan juga kemampuan beraktingnya yang tidak bisa diremehkan. Nama Andrew bahkan masuk ke jajaran nama aktor favorit pilihan warga Inggris dan sebagian warga di seluruh dunia.
"Andrew..." sesosok pria tak kalah tampan memasuki ruang tunggunya. Andrew hanya menanggapi dengan deheman. Ia adalah sahabatnya, Chris Kent.
"apa?" tanya Andrew dengan wajah garangnya.
"wes, calm down dude. Kenapa kau berubah sangar begini? Nanti ketampanan mu hilang dan fans mu akan beralih padaku" ledek Chris.
"aku sedang tidak mood bercanda"
"tapi wajahmu selalu menginspirasi lelucon baru untukku" ujar Chris enteng sambil meneguk air mineral yang dibawanya.
"kau pikir wajahku ini terlihat sepertu Charlie Chaplin? Lupakan Chris, aku benar-benar tidak mood"
"aah... jangan begitu..." Chris mencolek dagu Andrew genit.
"astaga! Hentikan Chris! Aku mulai takut padamu.. jangan-jangan kau tertular pria-pria gay di tv?" Andrew menatap tangan yang baru saja menodai dagunya horror.
"tidak. Tadi botol mineral ku kotor jadi aku mengelapkan tanganku ke dagumu" Chris berujar santai.
Andrew terbelalak dan mencoba menyentuh dagunya sendiri sebelum menyadari ada sesuatu yang lengket di dagu tampannya. Sesuatu seperti... ingus?
"CHRIS!" Andrew berteriak sementara Chris sudah berlari terlebih dahulu sambil tertawa menghindari amukan badai sahabatnya.
~~~
Claire berjalan mondar-mandir dengan gelisah membuat Kate, sahabatnya menatapnya dengan bingung.
"kau yakin menaruhnya di tasmu?" tanya Kate.
"aku sangat yakin Kate! Aku bahkan sempat memandangi foto ayah ibu! Tidak mungkin dompet itu tumbuh kakinya dan berjalan sendiri kan?" Claire berkata frustasi.
"kau ikut Konferensi Pers Andrew Hunt kan? Apa kau meninggalkannya disana?"
Deg!
"YATUHAN! AKU MENARUHNYA DIATAS MEJA!" pekik Claire histeris sambil memegang kedua pipinya.
"bagaimana ini?? Dompetku yang berharga... huaaa~" Claire merengek sambil menangis. Kate menggelengkan kepalanya.
"ck ck.. kau sudah besar bodoh, jangan bertingkah seperti itu... besok kita kesana dan ambil dompetnya ke pihak Hunt. Mereka pasti menemukannya" Kate berjalan meninggalkan Claire yang masih mengucek matanya.
"bagaimana kalau ada pencuri yang mengambil dompetku?" tanya Claire sambil mengerucutkan bibirnya. Wartawan cantik itu tampak menggemaskan namun tidak dimata Kate. Gadis itu berhenti dan menatapnya datar.
"kau pikir konferensi pers itu isinya orang miskin? Hei bodoh, bangunlah... lagipula dompetmu tidak ada uangnya kan? Hanya ada identitas dan 2 lembar uang sepuluh pound"
"aku mempunyai uang seratus pound!" Claire makin manyun.
"tidak, aku sudah mengambilnya tadi untuk beli casing handphoneku yang rusak" Kate melanjutkan sesi berjalannya yang tertunda. Meninggalkan Claire yang melongo sambil menganga, mencoba mencerna perkataan Kate.
"Hey! Kate Hamilton! Kembalikan uangku!"
~~~
"em.. aku Claire... Ke..kemarin aku..." Claire terbata-bata dihadapan petugas keamanan Andrew Hunt.
"kemarin apa nona? Apa kau sudah membuat janji dengan tuan Hunt?" tanya Kepala keamanan yang tubuhnya besar dan menakutkan, tatapannya yang mengintimidasi membuat Claire semakin menciut.
"aku... meninggalkan dompetku kemarin saat konferensi pers. Aku adalah wartawan untuk star world cabang London"
Sebelum petugas itu kembali bersuara, sesosok tampan berkacamata hitam keluar dari gedung diiringi beberapa pria dibelakangnya.
"tuan Hunt..."
"ada apa Ed? Siapa nona cantik ini?" Andrew menurunkan kacamatanya dan itu cukup untuk membuat Claire menahan napas. Wah... dia jauh lebih tampan jika dilihat dari dekat. Batin Claire memfokuskan matanya.
"a..aku Claire Winston... aku meninggalkan dompetku disini kemarin saat Konferensi Pers" ujar Claire terbata. Andrew tersenyum.
god.. dia tersenyum! Jantung.. tenanglah... Ah tampan sekaliii
"ajak dia masuk ke ruanganku" ujar Andrew pada Edmond Smith, kepala keamanannya. Ed mengangguk dan mempersilahkan Claire masuk mengikuti Andrew. Gadis berwajah boneka itu hanya mengikuti dengan bingung.
"duduklah nona... katakan, apa kau suka Cappucino?" Claire mengangguk pada pertanyaan Andrew. Andrew terlihat memesan pada sebuah tombol canggih.
"so... Clarissa Angeline Winston... apa aku benar?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Hate
RomanceKetika takdir mengubah segalanya... Nafsu yang mengendalikan akal sehat, berubah menjadi pengkhianatan sebuah ikatan suci... lantas apakah akan berakhir disana? apakah mereka akan tetap mencintai? atau saling membenci? ketika batasan diantara cint...