4. Before Story (2)

41 3 1
                                    

Sejak kejadian hari itu, Claire menjadi sering bertemu dengan Andrew. Setiap kali Andrew menghadiri acara, Claire pasti ada disana -karena pekerjaannya wartawan- dan pertanyaan Claire pasti jadi pertanyaan pertama yang Andrew jawab. Bahkan Andrew kadang mengajaknya minum coffee bersama.

"katakan padaku, nona Winston... apa kau sudah mempunyai kekasih?" tanya Andrew saat mereka minum coffee berdua di Cafe privasi milik Andrew. Pipi Claire memerah, ia menunduk sedikit untuk menyembunyikan wajahnya.

"belum, aku sudah 5 tahun tidak berpacaran, tuan Hunt..." ujar Claire ragu-ragu.

"Andrew, panggil saja Andrew. Dan, boleh aku memanggilmu Claire?"

Claire mengangguk sambil tersenyum. Ia merasa kupu-kupu beterbangan diperutnya hanya karena Andrew menyebut namanya. Konyol, memang. Tapi bagaimana lagi? memang itu yang terjadi padanya.

"will you be my girlfriend, Claire?"

~~~

2 tahun berpacaran membuat Andrew terbiasa dengan kehadiran Claire disisinya. Ia menjadi tergantung pada wanita berwajah cantik bak barbie itu. Dan setiap kali Andrew tour, ia akan membawa Claire ikut serta.

Dan Claire tidak bisa lebih bahagia lagi.

"baby... kau mau makan apa?" tanya Andrew setelah mereka sampai di hotel. Claire menggeleng.

"kita baru sampai, sebaiknya kita beres-beres dulu, tuan pemalas" Claire menyentil kening Andrew.

"Aw.. baby kau menyakitiku" Andrew mengerucutkan bibirnya. Claire hanya tertawa kecil. "kau harus dihukum!" Andrew kini bangkit dan mengejar gadisnya yang menjerit.

Andrew akan menggelitiki Claire sampai gadis itu kehabisan napas. Yah, hukuman rutin Andrew.

"ahahaha... Andrew kumohon hentikan...!" Claire meronta dan tanpa sengaja terjatuh di kasur hotel yang empuk, dengan Andrew diatasnya!

Suasana berubah hening.

Sangat hening.

"Andrew..." Claire menyadari posisi mereka yang canggung. Andrew tidak bergeming, sibuk menatap wajah cantik kekasihnya, yang menurutnya semakin cantik jika seperti ini.

"Andrew!" Claire memalingkan wajahnya saat Andrew hendak menciumnya. Ia tahu, dalam posisi ini, ia lebih rentan dari seorang bayi baru lahir untuk masuk ke perangkap nafsu Andrew.

"astaga apa yang aku lakukan.." gumam Andrew pada dirinya sendiri sambil bangkit dari atas tubuh Claire.

"baby... i'm sorry... aku tidak berfikir tadi... ah entahlah... maafkan aku sayang... " Andrew kini memeluk dari belakang Claire yang sudah bangkit.

"it's okay... sejak awal aku sudah tau kalau kau...." Claire berbalik dan menunjuk kening Andrew. "sangat mesum.." ia mendorong kening Andrew dengan jahil. Andrew manyun.

"kau sangat sexy jadi aku tidak bisa menahannya"

"dasar mesum!" Claire berteriak sebelum berlari ke kamar mandi dan menguncinya. Meninggalkan Andrew yang melongo dengan ketampanannya.

"hm, nasib memiliki pacar yang masih virgin" gumam Andrew menghempaskan dirinya di kasur dan bertolak ke alam mimpinya.

~~~

Claire memejamkan matanya menikmati semilir angin malam Paris yang menerpa kulitnya. Ia jadi ingat ketika dulu, ia bahkan tidak pernah membayangkan pergi dari luar London, apalagi ke luar negeri. Namun semuanya berubah saat Andrew menemukan dompetnya, dan mulai mengisi hidupnya.

Greb~

Sepasang tangan kekar melingkar di pinggang ramping Claire. Claire tersenyum dan menyandarkan tubuhnya pada tubuh Andrew.

"apa yang kau pikirkan.. hm?" ujar Andrew lembut sambil menciumi puncak kepala Claire.

"hidupku..." ujar gadis itu masih memejamkan matanya.

"ceritakan padaku sedikit tentang kehidupanmu..." Andrew kini menyangga kepalanya diatas kepala Claire yang lebih pendek darinya.

"biasa saja. Aku lahir di Guangzhou, China. Ayahku orang Inggris, seorang karyawan perusahaan elektronik dan ibuku orang China, berjualan roti. Kami hidup bahagia sampai ibu meninggal saat usiaku 10 tahun. Ibu ditabrak" Claire memejamkan matanya semakin rapat. Setetes airmata menuruni pipinya.

"saat itu aku masih kecil, aku sangat kehilangan ibu. Aku selalu iri melihat anak lain bermain bersama ibunya. Ayah juga tidak tahan jadi kami pindah ke Inggris, ke rumah nenek. Ayah menikah lagi dengan wanita lain dan kabur meninggalkanku bersama nenek..."

Andrew mendengarkannya dengan seksama. Hatinya sedikit terenyuh, ternyata kekasihnya memiliki perjalanan hidup yang tidak mudah.

"lalu?" tanya Andrew karena Claire hanya diam saja.

"Aku..." Claire kini mulai terbata. "Hidup bersama nenek sejak aku 12 tahun... aku sangat menyayangi nenek... tapi tuhan merenggutnya dariku 2 tahun lalu. Aku seorang diri sekarang. Tidak punya siapa-siapa..." Claire membiarkan bulir airmata membasahi wajahnya. Ia menangis tanpa suara. Andrew tau itu dan membalikkan tubuh wanitanya menghadapnya.

"don't cry baby..." Andrew menghapus lembut airmata Claire dengan jempolnya.

"kau tidak sendirian sekarang... kau mempunyai aku.. Aku tidak akan pernah meninggalkanmu..." Andrew menarik Claire kedalam pelukan hangatnya. Claire hanya membalas pelukannya sambil menenggelamkan wajahnya di dada bidang Andrew.

"tidak akan pernah..."

~~~

~Author Note~

Hollaaa~
Before storynya panjang ya? gimana menurut kalian? kepanjangan ga? :v
Before Storynya sampe part 3, jadi setelah Before Story, kita akan kembali ke kehidupan masa kini nya Andrew dan Claire...
daaaannn~~
Qylan punya hello kitty nya Andrew dan Claire nih 😂😂
jangan lupa Vote + Comment yaa~!
thanks for reading guys!

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 06, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Love HateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang