India

527 11 4
                                    

PART 5

Nguing.......ngeung......

Suara mesin dari pesawat terbang yang ku tumpangi kini telah tiba di Bandara India setelah menempuh waktu yang cukup lama di perjalanan udara .

Kesan pertama yang kurasakan saat pertama kali tiba disini adalah rasa lega karena pada akhirnya aku telah menginjakkan kaki ku di tanah India.

Aku segera mengambil koperku dan berlalu pergi mencari taksi menuju Allahabad yaitu negara bagian India dan mencari alamat rumah penginapan milik penduduk asli tersebut yang telah kami sepakati dari jauh-jauh hari untuk ku sewa selama 1,5 bulan ke depan.

Selama di perjalanan menuju Allahabad aku menikmati suasana/pemandangan sekitar dimulai dari suasana perkotaan hingga menuju pedesaan yang asri dengan pegunungan dan suguhan pemandangan yang sangat indah yang sangat jarang kutemui di Amerika.

Aku telah memasuki Allahabad dan tiba di sebuah desa yang saat pertama kali aku sampai di sana adalah betapa kental budaya agama hindu disini. Di semua sudut desa ini kulihat banyak penduduk yang mengenakan pakaian dan aksesoris sesuai budaya mereka dan budaya agama hindu yang sangat menarik ku pandangi. Namun aku harus meneruskan perjalananku menuju alamat rumah tempat ku akan menginap nanti.

Brugg... 

Aku meletakan koper dan tas yang kubawa. Ya sekarang aku telah sampai di tempat yang akan ku tinggali selama 1,5 bulan ke depan.

 "Permisi nona, mari ku bawakan seluruh barang bawaan ke kamar mu"

Ucap seorang wanita paruh baya yang langsung mengajukan diri dan mengajakku ke kamar yang akan ku tempati.

"Silahkan, terimakasih"

Setelah kami tiba di kamar yang kami tuju tepatnya di lantai 3 wanita tadi langsung meletakan tas dan koper milik ku ke dalam kamar.

"Ini adalah kamar nona, jika ada dekorasi yang nona kurang suka silahkan bicara pada saya dan untuk keperluan apapun saya akan membantu nona"

"Baiklah ini sudah cukup nyaman bagiku, terimakasih banyak"

"Maaf kalau boleh tau siapa nama nona ini?"

"Oh ya, kita belum berkenalan. Namaku Elena dari Amerika"

"Namaku Prada, aku adalah pembantu rumah tangga disini. Kalau begitu saya akan segera ke bawah untuk menyiapkan makan malam"

"Baiklah, sekali lagi ku ucapkan terimakasih"

"Sama-sama"

Prada berlalu pergi kebawah dan aku menutup pintu kamarku dan membanting tubuhku ke atas kasur, betapa lelahnya tubuhku menempuh perjalanan yang cukup jauh dalam waktu yang lama juga.

Saat aku tengah berbaring dan melihat-lihat sesisi ruangan ini tiba-tiba mataku tertuju pada satu cahaya yang tertutup tirai, segera aku beranjak dari tempat tidur dan membuka tirai penghalang jendela.

Apa yang ku dapat ternyata pemandangan yang sangat luar biasa yang selalu ku kagumi mulai beberapa waktu lalu yaitu suasana langit senja dan pemandangan tepian sungai dan pegunungan yang sangat indah, semua berpadu menjadi satu seketika rasa lelah yang ku rasakan tadi langsung menghilang dan terbayar sudah.

*******************************************

Tok...tok..tok...

Suara ketukan pintu terdengar dari luar aku segera membukanya.

"Selamat malam nona ini sudah waktunya makan malam mari kita makan malam bersama-sama di bawah dengan tuan dan nyonya Bardhi"

"Baiklah aku akan menuysul beberapa menit lagi"

"Baik kalau begitu saya permisi"

"Ya silahkan"

Aku langsung mengunci pintu kamarku dan segera menyusul untuk makan malam.

"Selamat malam nak Elena, mari bergabung untuk makan malam bersama kami!"

Kedatanganku disambut oleh Tuan dan Nyonya Badhi.

"Terimakasih"

Aku telah duduk di kursi ku dan bersiap untuk segera makan.

Terlihat Prada berkeliling mengmabilkan makanan dan menyuguhkannya ke dalam piring kami dan menjelaskannya padaku nama makanan dan cara memakannya.

Setelah aku sudah memahaminya kemudian aku mulai memakan makanan yang telah diisikan diatas piringku, awalnya memang aneh makan di atas piring stain less steel ini namun aku memahaminya memang ini sudah kebiasaan orang India.

"Kalau boleh tau apa kesibukan sehari-hari nak elena di Amerika?"

Tuan Badhi mulai bertanya padaku disaat sela-sela aktivitas makan.

"Aku bekerja paruh waktu disebuah kafe dan berkuliah"

Di sepanjang aktivitas makan malam kami berbincang banyak mengenai diriku, dan tujuan ku kemari. Tuan dan nyonya Badhi sangat menerimaku dengan baik disini bahakan tidak segan untuk membantuku jika suatu saat selama berada disini aku menemukan kesulitan.

Setelah itu aku bergegas ke kamarku untuk beristirahat dan ku pikir esok hari aku akan memulai petualanganku untuk mempelajari apa itu agama Hindu.

******************************************

Kukuruyukkk...............

Suara ayam membangunkan lelapnya tidurku dan aku segera terbangun dari tempat tidurku dan bergegas membersihkan diri.

(Beberapa menit kemudian)

Aku telah selesai merapikan diriku kemudian segera ke bawah untuk sarapan bersama tuan dan nyonya Badhi.

"Selamat pagi tuan dan nyonya Badhi.. Selamat pagi juga Prada"

"Selamat Pagi nak Elena" (Mereka)

"Kemari bergabung kita sarapan bersama-sama" Ajak Tuan Badhi.

"Baiklah"

Saat Prada sedang sibuk menyajikan makanan ke piring kami tiba-tiba nyonya Badhi mengajak ku berbincang.

"Jadi nak Elena. Apa rencana kegiatan mu hari ini ?"

"Hmmm mungkin aku akan berkeliling desa ini untuk mengenal dan menghafal jalan di desa ini"

"Ya, itu rencana yang bagus"  Sahut Tuan Badhi diikuti anggukan dari nyonya Badhi dan Prada.

"Apa kau perlu bantuan seseorang untuk berkeliling desa ini?" Tanya nyonya Badhi.

"Hmmmm ya sepertinya begitu, namun aku belum tahu siapa yang akan aku ajak"

"Prada bisa membantumu, Ya kan Prada?"

"Dengan senang hati" Jawab Prada dengan anggukan menyetujui.

"Baik kalau begitu bisakah kita mulai pergi setelah sarapan?" Tanya Elena dengan semangat.

"Ya nona, tentu saja" jawab Prada dengan senyuman yang hangat.

Elena sangat senang karena orang-orang di rumah tempat ia menginap selama petualangannya di India adalah orang-orang yang baik dan mendukung semua rencana dan keputusannya, seketika dia teringat dengan Johnson dan seorang wanita yang selama ini sudah merawatnya dengan penuh cinta Elis.

Mengenal DIA...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang