PROLOG

107 3 0
                                    


Move on.


Bisakah kau menjelaskan padaku arti sesungguhnya dari kata-kata itu?
Apa yang bisa kau jelaskan?


Bagaimana pengertiannya menurutmu?
Bagaimana kau melakukannya?


Saat aku melihatnya suatu hari yang lalu, aku benar-benar menyadari kalau aku masih belum bisa move on.

Oke.

 Ini mainstream. Dan kurasa kalian semua pernah mengalaminya.


Kapan kalian jatuh cinta untuk pertama kalianya?

Apakah kalian sampai berpacaran atau minimal dekat dengan orang itu?

Hanya sekedar menyapanya?

Atau tidak sama sekali?
Hanya melihatnya dari jauh dan stalking di media sosial?
Apakah dia pernah melihatmu dengan tatapannya yang menggoda dan senyum mautnya yang bisa membuat jantungmu bekerja lebih dari biasanya?

Kami tidak saling menyapa. Secara langsung..
Dia hanya melihatku dan aku suka melihatinya. Tatapan matanya yang tajam. Bibirnya yang menggoda. Senyumnya itu yang bisa membuat jantungku berdetak ratusan kali lipat dari biasanya. Suara beratnya yang selalu terngiang. Tawa renyahnya yang menular.
Semua yang ada padanya selalu dan selalu bisa membuatku jatuh cinta lagi dan lagi.
Mengharapkannya dalam kehampaan bukanlah hal baru bagiku.
Dia yang terbaik.
Hanya dia.
Satu-satunya.
Kalau boleh kubilang, hanya dia satu-satunya yang bisa membuat jantungku berlari, darah berdesir, dan hati tidak karuan.
Hingga saat ini, hanya dia yang bisa membuatku begitu. Hanya dia. it is always him.
Astaga..
Kukira aku sudah bisa melupakannya tapi ternyata...
Hari itu aku sedang dalam perjalanan ke suatu tempat. Dan aku melihatnya di jalan. Dia sedang duduk seorang diri diatas motornya.
Aku meliriknya sekilas tapi dia tersenyum padaku. Dengan senyum itu. Senyum yang hingga saat ini, hanya senyum itu, masih bisa membuat lututku lemas dan hatiku meletup bahagia. Dia selalu tersenyum seperti itu setiap kali kami bertemu. Yang kadang membuatku suka menyalah artikan arti senyumnya, meskipun mungkin hanya sebagai keramah tamahannya saja. Yah..senyum itu.
Senyum yang selamanya akan menjadi favoritku.

He's like God to me.
He's like the center of my gravity.
If only I could tell him the real story, I don't know.
I don't know what will happen to me....


tapi.....


Mungkin memang hanya akan seperti ini selamanya.
Dia selalu menghantuiku. Memenuhi setiap nafas dan aliran darahku.
Kalau ada yang bertanya, kenapa aku selalu menolak pria lain, maka jawabanku adalah karena  pria-pria itu bukan dia.


Tidak sama dengan dirinya.
Hatiku selalu bilang 'NO' untuk yang lain.
Kalau ada yang bertanya kenapa aku menyukainya, maka aku akan menjawab, karena itu dia.
Bukan orang lain.


Dia..hanya karena dia..
Aku sudah bilang kan?
Dia seperti dewa untukku.


Aku melihat semua yang kuinginkan ada padanya.
aku telah menyukainya selama bertahun-tahun ini.
tanpa sekalipun terucap.
tanpa ia pernah mengetahuinya.


he's fine.


aku tidak tahu kenapa aku bisa menyukainya. seperti yang kubilang tadi, hanya karena itu dia. bukan orang lain.

masih banyak yang lebih darinya, tapi hatiku selalu memilih dia.
bagaimana ini??
Masalahnya adalah..bagaimana aku harus mengungkapkan rasaku ini padanya?
1nightstand?


Haha!
Itu gila.


Dan yaahh memang aku sudah gila.
Gila karena dirinya...
Gila karena rasa tak tersampaikan ini.


Aku benar-benar ingin melakukannya.
Having one night stand seems not that bad.
Setidaknya aku bisa mengatakan padanya apa yang aku rasa. Memberikan sesuatu yang sangat berharga ini untuknya dan move on.


Asumsiku begitu.
Mungkin setelah memberitahunya, aku akan bisa move on.
Lepas dari bayang-bayangnya..


Bisa lebih terbuka pada yang lain.
Dan mulai menerima kehadiran pria-pria itu.
Yaahh...begitu...
Aku ingin memberikan sesuatu yang berharga ini untuknya karena aku yakin, aku tidak akan pernah memiliki hatinya.


Tapi...
Bagaimana??
Bagaimana aku harus menghubunginya?
Aku belum punya cukup keberanian untuk itu..

Soal dia sudah punya kekasih atau belum, aku tidak perduli.
Aku hanya ingin menghabiskan satu hari saja atau hanya beberapa jam saja dengannya.
Memberikan ini lalu menghilang.


Dia...
Dan tidak akan pernah bertemu dengannya lagi...
Walaupun bertemu secara tidak sengaja, aku tidak akan pernah menganggap sesuatu itu pernah ada diantara kami.


Hanya....semalam...dan cut.
Apa menurutmu itu gila??
Yeaah...seperti yang sudah kukatakan tadi, aku memang sudah gila...

***

1nightstandWhere stories live. Discover now