"Kau gila!!?"
Aku menutup telingaku demi mendengar suara memekakkan Luna dan Amber, kedua temanku yang tengah memelototiku. Bagaimana tidak? Aku baru saja menyampaikan niatku dan mereka sudah meneriakiku seperti ini.Benar-benar menyebalkan.
Aku menghela nafas kemudian menatap mereka yang saling berpandangan kemudian kembali memfokuskan tatapan mereka padaku. Aku hanya diam, menunggu reaksi mereka selanjutnya, tanpa memberikan penjelasan apapun terlebih dahulu. Mereka bahkan tidak akan mau mendengar apapun penjelasanku kalau sudah begini. Benar-benar..
"Kau...kau serius, Jung Soojung? Kau...." Amber terlihat frustasi ketika aku hanya menatapnya dengan tatapan 'aku tidak sedang bercanda'ku. Ia mengacak rambut pendeknya sambil menggeram kesal dan aku hanya tersenyum kecil menanggapinya.
"Krys, kau harus memikirkannya lagi. Ini bukan masalah main-main. Ini menyangkut masa depanmu. Bagaimana kalau sesuatu terjadi? Bagaimana kalau dia tidak mau bertanggung jawab? Apa yang akan kau lakukan? Kau harus memikirkan ini dengan benar...jangan asal bicara..." kata Luna sambil menatapku dengan tatapan 'jangan lakukan itu'.
Aku menghela nafasku, "lalu aku harus bagaimana? Bisakah kalian memberiku solusi? Kalian yang paling tahu bagaimana aku memujanya selama ini. Kalian yang paling tahu bagaimana aku tergila-gila padanya.."
"Tapi tidak dengan melakukan hal bodoh seperti itu..."
"Lalu bagaimana?" aku berdecak kesal sambil berkacak pinggang menatap mereka berdua bergantian. Aku sudah menyusun rencana ini berbulan-bulan dan memikirkan semua akibatnya."Kau bahkan tidak pernah membiarkan kami sedikit memberikan kode padanya tentang perasaanmu, dan sekarang kau akan muncul tiba-tiba dihadapannya dan mengatakan padanya kau ingin melakukan sex dengannya..itu gila, Jung. Kau benar-benar gila..."
"Aku ingin mengatakannya sendiri. Ini kesempatanku satu-satunya untuk mengatakan semua padanya. Dia tidak akan mendengarkanku kalau aku mengatakan hal-hal seperti 'i love you' atau yang lainnya..."
"Kau benar-benar tidak takut dengan akibatnya?"
"Aku tidak perduli. Aku hanya ingin melakukannya sekali dan semua selesai. Setelah itu tidak akan ada apa-apa diantara kami. Aku tidak akan meminta apapun darinnya jika sesuatu terjadi padaku. Setelah semuanya, aku hanya ingin bisa menerima lelaki lain di hidupku dan berhenti mengharapkannya. Berhenti melihatnya dan menjalani hidupku tanpa bayang-bayang darinya. Itu saja.."
"Kau yakin? Tidak semudah itu, Krys..."
"Aku hanya ingin move on dan hidup normal setelahnya..."
"Tapi tidak dengan cara seperti itu!" Amber meneriakiku lagi dengan wajahnya yang beringas sambil mengacak rambutnya frustasi. Sementara Luna hanya menatapku dengan tatapan tidak percaya. "Kau pikir kau akan bisa move on setelahnya? Kau hanya akan lebih terjerumus lagi, Jung. Kau akan tejebak selamanya dengannya. Kau akan terus tenggelam dengan perasaanmu itu..."
Aku hanya menghela nafas. Keputusanku sudah bulat. Aku akan melakukannya. Kupikir inilah satu-satunya cara agar aku bisa terbebas dari perasaan ini. Bisa melupakannya dan menerima lelaki lain di hidupku. "Aku bisa. Aku bisa move on dengan cara itu.."
Aku menghela nafas sekali lagi.
Aku sudah memikirkan semuanya dan akan segera melakukan rencanaku. Tidak perduli apapun pendapat orang dan apapun akibatnya.
Kalaupun nantinya aku hamil, setidaknya aku akan memiliki sesuatu yang berharga darinya. Memiliki anak yang meirip dengan pria yang kau cintai, tidak buruk bukan?
**
Aku menggeser layar ponselku ke atas dan kebawah. Membaca satu persatu update dari beberapa channel yang kuikuti di salah satu apklikasi chatting ini. Yaa...aku hanya mengikuti beberapa channel selain memiliki dia sebagai satu-satunya kontakku disini.
YOU ARE READING
1nightstand
FanfictionHaving one night stand seems not that bad... "Kau gila!!" "Ini jalan satu-satunya..." "Deal!" ============================================= fanfiction again... was published in my private blog but have no ending yet. i think i will fin...