Tiba-tiba terdengar suara lirih dan merintih kesakitan dari keysi. Sangat terlihat jelas ia kesakitan dan mencoba melawan rasa sakitnya. Ia mencoba membukakan matanya yang lebab dan menggerakkan jari jemarinya,dengan segera ia kudekati dia dan ku bisikkan tenang key,tenang aku ada disini dengan sambil memengang erat tangannya dan airmata pun tak terelekan airmata kupun menetes.
"Dokter,suster kesini dok teman ku sudah sadarkan diri,tolong dok"ujarku memanggil dokter.
Taklama kemudian dokter datang bersama suster dan dengan segera mengecek keadaan keysi. Dengan segera ku meraih ponselku dan memberi kabar kepada orangtua keysi. Tak lama kemudian orangtua keysi pun datang. Rasa senang pun berpacu dari hati hari itu seperti mimpi bagi kami, tak sia-sia doa ku dan penantian panjang ku selama ini.
"Key,aku yakin kamu pasti bisa, kamu pasti kuat dan aku yakin kamu pasti akan punya banyak waktu umtuk ku, ku yakin kita bisa tertawa, berkeluhkesah,dan mencerita semuanya pada hujan nantinya,ku yakin hujan pasti akan mendengarkan jeritan kita key" bisik ku didekatnya dengan memegamg erat tangannya.
Sudah 5 hari keysi sadarkan diri dan menunjukkan banyak peningkatan, ia sudah bisa berbicara dengan jelas dan alat bantu nafasnya pun sudah dilepas,senang rasanya melihat teman ku pulih kembali rasanya pelangi itu seketika datang pada ku saat ku kembali melihat tawa keysi lagi, dan ku berjanji pada diriku ku akan selalu ada waktu untuk keysi, ku tak ingin ia seperti pada saat itu lagi, cukup pada saat itu ku melihatnya menderita.
Hari itu tiba-tiba pelangi itu datang kembali dan menjadi sebuah cerita baru.keadaan keysi pun kian membaik dan aku pun mempunyai banyak waktu bersamanya.
"Tak sabar rasanya ingen mendengarkan jeritan hujan lagi"ujar keysi padaku sambil tersemyum melihat keluar.
"Iya key,hujan pun sudah tak sabarlagi ingin mendengarkan cerita dan tawa mu" Ujarku sambil tersemyum lebar padanya.
Matahari pun mulai memancarkan sinar indahnya, seperti biasa ku bawa keysi keluar dari kamarnya untuk mencari udara segar.
"Senang key rasanya,aku punya lebih banyak waktu bersama mu,setelah sekian lama kita tak seperti ini, jangan sakit lagi ya key" bisikku padanya dengan linang air mata senang.
"Iya,sudahla singkirkan wajah seperti itu dihadapan ku, teman keysi gak ada yang kayak gitu,teman keysi itu ceria terus, gak ada yang sedih"ujar kesyi padaku sambil mengkerutkan dahinya.
"Key,udah mendung ayo kita masuk, nanti kamu sakit lagi, aku ga mau waktu bersama sahabat ku hilang lagi, aku gak mau pelangi itu menjauh lagi" uajrku sambil membawanya kembali kemarnya.
"Iya, biasanya kita duduk ditaman sambil nunggu hujan turun"ujar keysi
Sesampainya kami dikamar keysi dokter pun datang bersama suster dan memberitau kan bahwa kondisi keysi sudah membaik dan dia sudah boleh pulang tetapi dengan catatan ia harus banyak istirahat.
Melompat kegirangan keysi mendengar ucapan dokter, rasa bahagia sudah terpancar jelas dari wajahnya. Akupun dengan segera membantu mengemasi barang-barang keysi dan membawanya pulang. Tiba-tiba ponsel kupun berdering dan rupanya itu telepon dari orangtua keysi yang memberitaukan mereka tidak dapat menjemput keysi dirumah sakit karena ada urusan mendadak,sengaja tak ku beritaukan pada keysi ku tak ingin perasaan gembirannya jadi hilang karena itu. Aku pun membawa keysi pulang dan sesampainya dirumah dengan segera kubawa dia kekamarnya agar ia dapat beristirahat.
"Istirahat yang banyak key,agar kita punya waktu lebih lama lagi umtuk bersama" bisikku padanya.