lost

130 6 0
                                    

Hujan turun, tanda langit sedang berkeluh kesah, perdebatan hebat pun terjadi antara aku dan keysi. Keysi masih tetap kekeh dengan keinginannya umtuk bisa bermain hujan dan mendengarkan semua jerittawa hujan diluarsana,berbagi kecerian dan kegembiraan, aku bisa saja langsung membawanya keluar dan menemaninya bermain, tapi hal itu tidak akan mungkin ku lakukan dengan melihat kondisi keysi yang belum sembuh total, aku ingin ia segera pulih kembali dan agar sang mentari itu dapst bersinar secara terang dan mempesona. Kami pun larut dalam perdebatan dan tiba-tiba keysi berdarah, langsung melayang rasa diri ini dan tanpa berpikir panjang lagi langsung ku bawa dia kerumah sakit dan mengabari kedua orangtuanya. Disepanjang jalan raja cemas,takut dan sesal yang ada. Sesampai dirumah sakit langsung ku panggilkan dokter,dokterpun datang dengan dengan sigapnya dan langsung membawa keysi ke ruang ICU, makin cemas rasanya makin besar rasa takut untuk kehilangan keysi,akan ku lakukan apapun deminya,sekalipun itu nyawaku, aku rela pergi untuk selamanya.
***
Dokterpun keluar dari ruang ICU,dengan segera ku tanyakan kondisi sahabat ku didalam sana,dan syukurmya ia tak apa, rasa cemas kupun perlahan mulai menghilang.
"Jangan kayak gini lagi ya key,aku takut"batinku
***
Sudah3 hari keysi dirawat inap,ia pu. Sudah diperbolehkan pulang oleh dokter dengan catatan ia harus banyak beristirahat.
"Makasih ya, udah nemenin keysi tapi kali ini keysi boleh minta sesuatu gak,tolong dikabulin ya"uajr keysi memohon
"Iya key,aku turutin,kamu mau apa?"tanyaku
"Taman,aku mau taman dan menunngu hujan turun,sudah lama tak mendengar jeritan merdu mereka"ujar keysi
Dengan segera ku bawa ia ke taman biasanya, ia terlihat sangat senang
"Tuhan,biarkan ia tersenyum seperti itu,jagan kau amnbil senyum indahnya dari ku Tuhan, dia sahabat baik ku"batinku
Tak lama hujan pun turun keysi pu tampak senang,hari ini ku lihat keysi yang dulu telah kembali,dan seakan pelangi yang telah lama hilang itu kini telah datamng kembali dengan panacarannya yang mempesona.
"Keysi seneng,terimakasih Tuhan"ujarkeysi melompat kegirangan.
"iya key iya, tetep kayak gini ya"uajrku sambil berlinang air mata
"Jangan sedih keysi tetep ada disini kok,keysi tetep bakal jagain kamu,jangan sedih,kamu udah kayak kakak bagi keysi kamu bukan sahabat ataupun temen lagi bagi keysi kamu itu udah jadi kakak keysi,keysinga mau liat kakak keysi sedih,sini keysi peluk" ucap keysi pada ku sambil memeluk ku dengan erat
Tiba-tiba pelukan itu seakan melemah dan menjadi tak berdaya, setekah kulihat rupanya keysi sudah tak berdaya lagi, dengan segera ku bawa dia kerumah sakit lagi untuk kesekian kalinya, sesampai dirumah sakit keysi pun langsung di larikan ke ruang ICU, jantung ini pun berpacu dengan sangat cepat, pikiran sudah kacau tak karuana, dan air matapun tak terelakkan. Dengan segera ku raih ponsel ku dan mengabari kedua orang tua keysi dan memintanya untuk hadir, syukurlah mereka dapat hadir.
***
Tak lama kemudian pun dokter keluar dengan wajah yang penuh harap,
"Ada apa dok, bagaimana keadaannya"Tanyaku
"Keadaannya kritis sekarang,penyakit yang ia derita sudah menyebar kehampir seluruh tubuhnya,sekarang kami sedang berusaha yang terbaik untuk dia,doakan saja agar dia dapat berkumpul lagi bersama kita "jawab dokter
Tiiiiiiiitttttttttttttttt....ttttiiiiiiitttttt.....
Tiba-tiba terdengar suara dari dalam dan suara suster yang memanggil dokter dengan segera dokter masuk kedalam dan ku dapati keysi benar-benar sedang berbaring tak berdaya diatas sana dengan sangat tenang.
"Maafkan kami nak,kami sudah usahakan yang terbaik tetapi,Tuhan berkehendak yang lain" ujar dokter

Seakan tak percaya ku dekati dia ku peluk erat tubuh tak berdayanya ku pegang erat tangan lemasnya, kupanggil-panggil namanya tapi sama yang ku dapati hanya tubuh lunglai terbaring tak berdaya. Tak lama kemudian pun orang tua keysi datang,sama halnya seperti aku orang tua ya tidak percaya yang terbaring disana adalah anaknya. Tangis pun tak terelakkan. Tak sanggup rasanya jika harus seperti ini, tapi apa boleh buat Tuhan berkehendak lain,mungkin itu yang terbaik untuknya.
Hujan bergemuruhpun menambah suasana menjadi haru.
"Lihat, key langit pun menangis dan menjerit ketika melihatmu berbaring tak berdaya disana" teriakku.
***
7 hari sudah ku lalui hari ku tanpa keysi, kehilangan amat mendalam dan masih menyisakan trauma mendalam jika kudapati hujan,masih ada perasaan tak percaya bahwa ini terjadi ini seperti mimpi, yang ku rasakan keysi masih ada tetap bersamaku.
"Key,sampai kapanpun kau tetap menjadi temanku, kau akan tetap selalu ada di hatiku, ku berjanji suatu hari nanti ku akan menysulmu dan kita akan bertemu di Surga yang indah kelak" Batinku.

Jeritan Dibalik HujanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang