Amanda melirik ke arah handphonenya. Tidak ada tanda-tanda SMS maupun telepon yang ditunggu-tunggunya dari tadi. Waktu keberangkatan keretanya memang masih lama tapi Amanda belum bisa tenang sampai dia mendapatkan kabar bahwa orang itu akan datang.
Sambil mendengus kesal, Amanda menekan passcode handphonenya dan membuka aplikasi massage.
"Gue udah di stasiun. Lo dimana?"
Kemudian Amanda menekan tombol send.
Setelah mengirim pesan itu, matanya mencari-cari diantara kerumunan yang sedang berlalu-lalang. Namun tidak terlihat tanda-tanda orang yang sedang dicarinya.
Waktu terus berlalu, kini Amanda mulai panik. Mungkin dia tidak akan datang. Mungkin dia memang tidak ingin datang.
Amanda melirik jam di handphonenya. Sudah 8 menit sejak dia mengirim pesan terakhir. Kereta yang akan dinaikinya sudah datang sejak tadi tapi Amanda masih menunggu.
Kesabarannya telah hilang, kini dia mulai menekan angka-angka yang sudah berada di luar kepalanya.
"Nomor yang anda tuju tidak dapat di hubungi..."
Belum selesai si operator berbicara, Amanda mematikan handphonenya.
Tidak ada harapan. Dia tidak akan datang.
Dengan berat hati Amanda mengambil tasnya dan berjalan menuju tempat pengecekan tiket.
"Kereta api Argo Parahyangan tujuan Jakarta silahkan menuju Peron 6." Kata petugas yang memeriksa tiket kereta Amanda.
Amanda berjalan tanpa menanggapi petugas itu. Begitulah Amanda jika suasana hatinya sedang tidak baik. Namun beberapa menit kemudian perasaan bersalah pun muncul di benaknya.
Untuk yang kesekian kalinya Amanda memeriksa tiket keretanya. Gerbong 3 seat 4A.
Ini bukan pertama kalinya Amanda naik kereta, jadi tidak sulit baginya untuk menemukan tempat duduknya.
Di gerbong tiga hanya ada 3 penumpang. Seorang ibu yang membawa anaknya yang masih balita dan seorang laki-laki dengan rambut hijau yang terlihat sudah mulai memudar. Kini penumpang di gerbong 3 bertambah satu yaitu Amanda.
Amanda menyimpan tasnya dan duduk. Matahari sudah terbena! Sejak tadi sehingga tidak ada pemandangan yang enak untuk dilihat.
"Kereta Api Argo Parahyangan akan berangkat pukul 19:30 dan sampai pada tujuan Jakarta stasiun Gambir pada pukul 22:45 dengan transit..."
Sebelum kereta benar-benar berangkat, Amanda membuka handphonenya.
Dan sekali lagi
"Lo bakal dateng?"
Kereta pun mulai berguncang dan pemandangan di luar terlihat seolah-olah bergerak.
***
Cerita baru alhamdulillah.
Btw itu true story loh hahaha. Jadi ceritanya gue sama temen gue mau ke jkt tapi temen gue bangun kesiangan jadi dia ketinggalan kereta dan gue naik kereta sendirian. So sad...
Tapi akhirnya temen gue nyusul pake kereta yg jadwal berangkat berikutnya.
Oksip gue jadi curhat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kereta Malam • mgc [Very Slow Update]
FanfictionNasib Amanda yang harus berada dalam satu gerbong dengan cowok asing nan menyebalkan [03/05/2016]