"So I want you to close your eyes
Sing to the world tonight
And show them what's beautiful
I don't care what they think
No I'm not listening
Cause I know I'm beautiful
So close your eyes"
Close Your Eyes - Meghan Trainor
××××××××××××××××××××××××××××××××
"Kenalin, ini Tasha. Sahabat gue." Lanjut Rama sambil menarik gue untuk berdiri di sebelahnya. Gue memasang wajah cemberut gue akan apa yang dilakuin Rama.
Maksud gue, Rama apaapaan sih.
Cewek-cewek yang ternyata berempat itu langsung menatap aneh ke arah gue. Bahkan Sasha sampai melotot ke arah gue. Gue rasa mereka bener-bener kaget dan ga percaya cewe jelek dan gajelas kayak gue bisa jadi sahabat Rama si Ganteng. Mulut mereka berempat menganga lebar. Terjadi keheningan di antara kami.
Ini antara mereka heran kenapa gue bisa jadi sahabat Rama atau mereka lagi nyari tau Rama sebenernya katarak apa engga?
Yaa gue gak merasa sakit hati atau apa sih. Gue juga gapernah merasa pantes buat jadi sahabat Rama.
Mereka berempat menatap gue dan Rama saling bergantian seakan gak percaya gue ini nyata.
Dan gue hanya memasang wajah tak peduli. Rama mengembangkan senyumnya puas.
"Ohh haha sahabat lo ya Ram?" Ujar cewek satu lagi yang tidak berponi itu sarkastik. Ketawa 'haha'nya itu bener-bener minta ditabok rasanya.
"Haha kok bisa ya gaes?" Ujar Sasha. Shit. Pengen gue tendang ke London.
Eh jangan London deng ntar dia ketemu Harry Styles pacar gue lagi. Ke Amerika aja deh.
Mereka berempat melemparkan tawa sarkastiknya dan gue tau betul itu hanya pura-pura.
"Iya. Jadi tolong ya kalian baik-baik sama Tasha. Kalo dia nyampe kalian apa-apain, jangan harap liat matahari lu besok" ujar Rama yang sebenernya serius tapi diselinginya dengan tawa.
Gue ngerasa tersanjung setelah tau betapa pedulinya Rama sama gue. Dan gue bener-bener ngerasa bersyukur punya Rama dalam hidup gue.
Mereka berempat ga mengangguk, gak juga menggeleng. Mereka hanya tertawa garing.
Dan gue tau apa itu artinya. Mereka ga mengiyakan apa kata Rama.
Gue mesti siap-siapin mental buat mulai bergaul di sekolah ini. Apalagi gue ga mungkin selalu bergantung sama Rama. Rama udah terlalu baik sama gue.
Gue dan Rama pun langsung melewati mereka berempat. Gue jalan di belakang Rama dengan tangan kanan gue yang digenggam Rama dari depan.
Dan di saat gue pas banget di depan Sasha, gue ngerasa kaki gue diselengkat. Gue langsung hampir mau jatoh, dan untungnya Rama refleks mengeratkan genggaman tangannya untuk menahan gue. Gue pun gajadi jatoh.
"Heeeh kenapa, Tash?" Tanya Rama panik sambil menghentikan langkahnya dan menoleh ke arah gue. Gue hanya terkekeh pelan sambil menggeleng.
Gue bisa denger dengan jelas suara Sasha dan cewek-cewek itu yang lagi berusaha buat nahan ketawa.
Ya-am-pun.
Gue langsung memberi sinyal pada Rama untuk terus jalan. Rama pun ngikutin perintah gue. Terus gue sengaja noleh ke belakang. Dan bener aja, Sasha dan genk ceweknya itu ngeliatin gue sambil ketawa.
Ah, ya.
Let's see who is the winner, girls!
Batin gue.
--------------------------------
HAAII GAIISS apa kabaarr hehe
Makasih banget yaa buat yg udah mau bacaa!!
Maaf bgt part yg ini pendekk huhuu
Btw aku kan suka bgt puisi nih dan sering bikin gituu. Nah rencananya aku mau bikin wattpad kumpulan puisi gitu judulnya "Berbisiklah Pada Hujan" hehe😂
Nanti kalo jadi dipublish kalian pada baca juga yaa!!! Hehe makasih bgt lohh
Byeee sampai ketemu di the next partt!💕💕
All the love, A.
KAMU SEDANG MEMBACA
3 : 26 AM
Teen FictionDi saat semua mata terpejam, semua jiwa terlelap dalam tidur mereka. Mata gue ini malah terbuka. Menatap kosong dinding langit kamar gue yang rasanya begitu hampa. Kalo lo nanya kenapa, ya jawabannya adalah karena lo. Iya, lo. Lo yang jadi tempat s...
