Prolog : The Same Dream.

643 119 48
                                    

"Hm...bukankah manusia itu menarik, Mizuki-kun?" tanya sesosok perempuan dengan kimono berwarna biru laut yang membalut tubuh pucatnya.

"Jangan pergi! Kau tahu bumi itu tempat yang kotor, kan!? Jika kau pergi, aku ikut! Hanya aku yang dapat melindungimu!"

Wajah lelaki bernama Mizuki itu tampak serius. Tangannya menggenggam erat tangan mungil perempuan itu. Perempuan itu melepaskan genggaman tersebut, mengubahnya menjadi sebuah pelukan.

"Aku janji, aku akan kembali. Jadilah dewa yang baik dan jaga kuil ini, Mizuki-kun!"

Perempuan itu mencium kening Mizuki, seakan memberi tanda perpisahan. Ia melepas pelukan itu dan menjatuhkan dirinya ke sebuah jurang, yang tak nampak dasarnya.

"Narukami!!!"  Mizuki meneriakkan nama perempuan itu.

Setetes, dua tetes, hingga berlinanglah air mata lelaki itu.

-0-

"Hah...hah...mimpi itu lagi."

Aku terbangun dari mimpi yang sangat menyedihkan dengan napas yang terengah-engah serta pelipis yang dibasahi keringat. Entah untuk yang kesekian kalinya, dengan mimpi yang sama. Dan tanpa aku sadari, setiap kali aku terbangun dari mimpi tersebut, air mata selalu membasahi pipiku.

"Mi..zu..ki, ya?" gumamku mengingat mimpiku.

Sungguh, lelaki yang malang.

Kulihat jam yang bergantung di dinding menunjukkan pukul tujuh pagi.

"Si-sial, aku terlambat!!!"

Aku segera bangkit dari tempat tidurku.



-0-

a.n

Hello guys! Thx karena udh baca first post aku ya!!! ^^

Please, bantu vote dan berikan komen kalian ya!

Vomment kalian sangat berarti buat aku !!! XOXO

Regards,

amalina

Unspeakable Truth ~The Lost Memories You Must Recall~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang