Gray : Voice Of The Dark

231 3 0
                                    

Mereka tertawa memandangi satu sama lain, seorang gadis cantik dengan rambut pendek sebahu sewarna malam, dari jauh pun kulitnya terlihat begitu halus dan dengan senyum serta keramah tamahannya membuat siapapun menyukainya. Di depannya seorang pria dengan tubuh tinggi dan tegap, surai coklatnya tertiup angin menghempaskan helaian lembutnya. Aku menatap keduanya dengan berbagai perasaan tapi perasaan senanglah yang mendominasi. Karna gadis itu, airish adalah sahabat terbaiku dan pria yang dihadapanya adalah sean, seseorang yang telah mencuri perhatianku sejak pertama aku masuk dalam tempat ini.

Aku memandangi mereka dari jendela kelasku, memandangi suasana taman sekolah yang riuh di penuhi murid-murid dengan aktivitasnya masing-masing, tapi aku hanya terpaku melihat airish dan sean yang sedang berbincang duduk dibawah pohon ceri. Mereka terlihat begitu bersinar seakan waktu menjadi lambat dan terjadi efek slow disekitar mereka. Oh aku terlalu berlebihan menggambarkaknya tapi itulah yang aku lihat saat ini, efek dari kekaguman dan rasa iri bercampur menjadi satu, ya aku memang iri dengan sahabatku airish, karena sean menjadi miliknya. Aku dan perasaaan bodohku tentang sean orang yang begitu bersinar seperti matahari di pagi hari.

“extecera…..ex” aku tidak sadar airish sudah berada di depan jendela dan memanggil namaku.

“i..iya” jawabku tergagap karna terlalu kaget

Namaku extecera nama yang terdengar aneh bukan, aku seorang gadis berusia 18 tahun yang sangat biasa dan tidak menarik aku sangat jauh berbeda dari airish yang pintar,cantik dan easy going. Sungguh tak disangka airish mau bersahabat dengan orang seperti ku. Aku merasa sangat beruntung memilikinya.

            “kau melamun ex”

            “tidak,kenapa ai?” tanyaku penasaran

            “mmm, aku akan pulang terlambat sepertinya, kau mau menemaniku tidak?”

            “hmm kalo itu ada hubunganya dengan sean aku tidak mau,,,,”

            “kenapa?” jawab airish lirih, dan sukses membuatku merasa bersalah

            “aku tidak mau seperti lalat diantara kalian,tapi baik aku akan menunggu dikelas saja sampai urusan kalian selesai” jawabku ketus…

“yeah, mmm ex tapi bagaimana kau tahu ini ada hubunganya dengan sean?”

“mudah ditebak…..,ngomong-ngomong sampai kapan kau akan berdiri di depan jendela seperti itu?”

“entahlah mungkin sampai aku melihat pak Thomas,,,”

“pak Thomas ada dibelakngmu ai…” kataku santai dan mendapati airish berjalan menuju kelas kami.

_--_

Hampir seluruh murid telah meninggalkan sekolah tapi aku dikelasku menunggu airish yang sedang bicara dengan sean di taman kelas sebelah oh lebih tepatnya aku menunggui mereka kencan. Aku melihat mereka saling memberikan sesuatu, hmm aku ingat hari ini hubungan sean dan airish sudah memasuki tahun ke -2.

“Wherever you are, I always make you smile

  Wherever you are, I’m always by your side

  Whatever you say, the feelings you’re thinking

   I promise you “forever” right now ”

Aku mendengar sean bernyanyi, tentu saja itu untuk airish suara sean memang bagus tapi entah kenapa itu terdengar menyakitkan. Aku pun melangkahkan kakiku keluar kelas aku tahu airish melihatku keluar aku tidak ingin dia salah paham akupun mengirimkan pesan singkat pada airish mengatakan bahwa aku pergi makan sebentar dan akan kembali ke kelas.aku tidak tahu apa yang aku rasakan tadi rasanya kesal tapi aku ingin tertawa aneh bukan.

Aku berjalan di koridor sekolahku yang cukup panjang sambil bernyanyi denagn suara lirih ,lagipula tidak ada orang yang mendengarkan karna sekolah sudah sangat sepi pikirku.

“I'm so lonely, broken angel

   I'm so lonely, listen to my heart

   One n' only, broken angel

   Come n' save me, before I fall apart”

“suara mu bagus”

Tubuhku menegang karna terkejut ,malu dan senang tentunya ada yang memuji suaraku. Suara itu sepertinya aku kenal tapi aku tidak berani menengok kebelakang dan aku terus berjalan walaupun rasanya kakiku dirantai oleh rasa malu yang berat.

“tapi akan lebih bagus lagu yang ceria, atau tidak usah bernyanyi” lanjutnya ringan

            “wtf” balasku dengan suara yang mencicit hingga nyaris tak terdengar

Aku pun dengan cepat menengok ke belakang mengacuhkan rasa malu dan gugupku.

            “Drake, terima kasih tapi itu tidak lucu” tegasku dengan rasa kesal yang aku tidak tahu kenapa

“karna aku serius” jawabnya menyebalkan,

Drake teman sekelasku yang tidak begitu aku kenal, pria dengan tubuh tegap, garis wajah yang tegas dan kaca mata minusnya, terlihat kejam tapi tidak bisa dipungkiri kalu dia sangat tampan. Tapi bagiku menyebalkan.

            “menunggu Helius dan Aphrodite lagi eh? “

“Siapa?” jawab ku tak mengerti

“Lupakan”

Dan saat dia berjalan didepan ku aku tahu siapa yang dia maksud, sean dan airish. Perumpamaan yang bagus Drake.

Gray : Voice Of The DarkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang