Aku melihat dua sosok diatas tepian tebing yang curam,siapa mereka? Disini gelap. Sepertinya mereka pria dan wanita.
“maafkan aku….”
Dimana aku, kenapa aku ada di tepi tebing, siapa orang di depanku ini. Tunggu, apa dia pria yang aku lihat tadi dan berarti wanita itu adalah aku.
“aku akan memberikan jantungku untukmu, kalau kau masih meragukanku”
Apa katanya, aku bahkan tidak mengenal orang ini.Tapi suaranya tidak asing, dia tampak tidak asing.
Pria itu lalu mengeluarkan sebuah pisau kecil dari balik punggungnya. Aku masih terdiam saat dia mengarahkan pisau itu ke dadanya dan perlahan-lahan pisau itu mulai membelah dadanya, mengeluarkan cairan merah yang kental, dan memperlihatkan tulang dadanya.
Tiba-tiba pemandangan disekitarku lenyap, gelap. Dan setelah itu aku melihat pria itu memegang sebuah Kristal merah di tangan kirinya, aku masih bisa melihat darah segar yang terus mengalir Dari luka didadanya yang menganga lebar. Pisau yang digunakannya dilemparkan begitu saja, dia berjalan perlahan ke arahku, aku baru sadar mana mungkin manusia dengan luka yang begitu parah bisa begitu tenang dan terlihat tidak merasakan sakit sedikitpun. Aku melangkah mundur dan menatap batu karang yang berada di bawah tebing, pandanganku kembali beralih kepada pria itu yang semakin memperpendek jarak diantara kami.
“ini jantungku…..” katanya lirih
Ternyata Kristal yang berada di tangan kiri pria itu adalah jantungnya, Aku menghunuskan pedang yang entah sejak kapan berada di tanganku . ini benar-benar sungguh sangat aneh.
“kau yang mengahancurkanku ….” Kata-kata pertama absurd yang diucapkan oleh wanita itu oh lebih tepatnya oleh ku, seketika itu aku terhempas ke bawah tebing tapi pandanganku masih terpaku pada pria itu melihat ku dengan pandangan yang sulit diartikan.
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
“ selamat pagi ai” sapa ku ramah pada sahabat tercintaku,
“pagi”
Kami pun berjalan bersama menuju kelas dengan suasana sepi.
“kau sepertinya kurang tidur?”
“benarkah,padahal aku tidur cukup lama”
“ai semalam aku bermimpi aneh, tapi aku tidak ingat apa itu”
“semua orang pernah mengalami hal itu,,,,ex”
“tapi aku penasaran, sepertinya mimpi ku seru”
“short term memory” sela seseorang
“kau menguping pembicaraan kami, drake?” Tanya airish dengan nada kesal
“kalian bicara seperti menggunakan speaker” sanggahnya sambil berjalan menjauhi kami,
“aku tidak pernah suka dengannya…” kata airish kesal
“aku tidak menyangka kamu juga bisa membenci seseorang”
“hahahah sudahlah, ayo kita cepat ke kelas”
Setibanya di kelas hanya ada Drake yang sedang duduk di bangkunya dan membaca buku, aku dan airish pun duduk di bangku kami yang besebrangan 3 meja dari bangkunya. Aku masih terus mengobrol dengan airish dan sekali – kali memperhatikan Drake. Misterius itulah yang ada di benaku saat ini tentang karakter Drake meski sudah hampir 3 tahun sekelas dengannya aku tidak pernah tau latar belakangnya, lagipula itu tidak penting untukku. Aku melihatnya lagi dan lagi aku tidak tahu kenapa tapi aku penasaran dengannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gray : Voice Of The Dark
RandomAku berjalan di koridor sekolahku yang cukup panjang sambil bernyanyi dengan suara lirih ,lagipula tidak ada orang yang mendengarkan karna sekolah sudah sangat sepi pikirku. “I'm so lonely, broken angel I'm so lonely, listen to my heart One n...