Dear Diary ...
Sebelumnya, happy anniversary ke-132 hari buat Frienda semuanya (Lempar bunga buat para Rose, Jasmine, dan Crisan. Lempar cinta khusus buat Reza dan Tirta, uhuukk uhuukk.)
20 April 2016
Hari ini ....
Setelah kemarin kita semua belajar bareng mengenai karakter, hari ini kita main drama.Haha ...
Dunia ini panggung sandiwara, jadi mari kita bersandiwara ... hohoho.
So give applause for the actors and actresses of our ... prok prok prok.
Tiara si pendiam @tiarajsmn7
Jihan si pemalas @jmoxxx
Kamel si pelit @melindasouisa
Fanny si boros @faesfari
Wanda si cuek @wjcandys
Ruth si pemarah @girl_edelweiss
Dena si ceria @denadev
Riana si penakut @Yuliana_Kasuma
Mila si rajin @mocca_Girls
Tyas si tidak percaya diri @astleytrinity
Ersi si bijaksana @precious_Thinkers
Dilla si Pemaaf @akiffada
Camel si percaya diri (berlebihan) @Cameilyamsrfh
Srie si pengkhianat @Srie_AdhaSAM
Sarah si keras kepala @obrolan_bantal
Nindy si cerewet @NindyWardaniTirta si Bapak penghina
Narator :
Di sebuah Universitas ternama di Indonesia, hidup lah tigapuluh orang mahasiswa yang berasal dari berbagai daerah. Mereka belajar bersama dalam satu kelas. Banyak kisah yang mereka lalui dikarenakan perbedaan watak dan juga karakter. Kisah mereka dimulai pada 20 April 2016.
***
Kelas"Kak Jihan sudah kerjain tugas kemarin?" tanya Tiara dengan pelan.
"Males gue, nyontek ke Kamel aja deh," kata Jihan dengan santai.
Mel melirik ke arah Jihan dan Tiara. "Apa lo bilang? Nyontek? Ogah ah, susah-susah gue ngerjain, enak aja main nyontek."
Fanny berjalan menuju ke arah Wanda. "Nih ... Wan gue beliin 50 buku pelajaran. Duit gue sampai habis 20 juta cum buat beli itu buku," ucap Fanny sambil menyodorkan buku.
"Ya," ucap Wanda lalu menyodorkan sesuatu ke Ruth.
"Ruth liat ini!" Wanda menunjukkan upil pada Ruth.
"Heh lo punya otak kagak? Ngasih gue upil yang super duper najis itu, kalau mau berantam ayok, nggak usah pakek kode segala!!!" ujar Ruth dengan baju yang sudah digulung, berniat berantam.
Dena yang baru saja datang memasuki kelas menghampiri mereka dengan semangat, tanpa menyadari atmosfer kemarahan yang menyelimuti mereka. "Pagi semua! Waahh, pagi-pagi udah pada ngumpul aja. Ada apa nih pada rame gini?"
"Please, jangan berantem dong!" kata Riana yang sudah ketakutan dari tadi melihat situasi di hadapannya.
"Daripada kalian gak jelas, lebih baik kalian belajar. Bukannya hari ini kita ada ulangan, ya?" Mila berusaha mengingatkan teman-temannya.
Tyas mengangguk-ngangguk mendengar saran Mila. "Iya belajar aja. Aku takut banget dapat nilai jelek, soalnya aku nggak yakin bisa ngerjain."
Ers menutup bukunya saat mendengar perkataan Tyas. "Apa yang membuatmu takut, bukankah kamu sudah belajar? Cobalah untuk percaya diri, Tyas," ucap Ers, menepuk pundak Tyas.
Dilla pun mengangguk menyetujui perkataan Ersi. "Betul tuh, Ty. Setidaknya, kita usaha dulu. Apapun hasilnya, itu jadi urusan belakangan."
Camel tiba-tiba datang dengan setengah berlari. "Hai ... selamat pagi teman-teman! Hari ini kita ulangan, ya? Kayaknya nilai aku kali ini bakalan bagus banget, deh, soalnya aku sudah belajar dari siang sampai sore."
Hampir berbarengan dengan camel yang mendahuluinya, Srie juga nampak masuk ke kelas dengan wajah senangnya. "Heh, dengerin gue deh. Tadi Kenzo nembak gue. Ya ... gue terima aja, toh dia yang suka sama gue. Nggak papa lah gue nikung Sarah dikit, mumpung dia bisa ngasih gue contekan," ucap Srie dengan santainya pada beberapa teman yang menatapnya heran karena kebiasaannya ini.
Sarah yang mendengar perkataan Srie tadi langsung menyambar ucapannya. "Wah! Apa-apaan nih, nggak bisa gitu dong! Gua denger loh apa yang tadi lo omongin," ucap Sarah yang ternyata mendengar perkataan Srie.
Tirta yang baru saja datang duduk di kursinya dan menatap kerumunan gadis-gadis biang gosip di kelasnya. "Lo pada masih pagi dah kelai, gue heran sama cewek. Cowok cungring, jelek, belum lagi ingusan direbutin," ucapnya sambil menaruh tas miliknya di meja.
Kemudian Nindy nyahut, "Apa apaan sih ini pagi pagi pada ribut. Berisik tau nggak, sih? Yang satu ribut tugas, satu ribut upil, satu ribut cowok. Aku sumpel pake gombal satu-satu lama-lama."
Seluruh mahasiswa dalam kelas yang tadinya ribut sendiri-sendiri akhirnya diam, menatap Tirta dan Nindy tajam kemudiam berseru kompak.
"Huuuuuuuuu ...."
***
Naaahhhh, satu putaran aja seru abis. Besuk-besuk kita bikin sepuluh kali putaran, biar jadi novel, hahaha ....
Sampai di sini untuk hari ini.
Salam Persahabatan,
FWC♥
YOU ARE READING
Diary Frienda
SachbücherTiap detik, menit, jam bahkan hari bergulir tanpa beban. Tidak peduli kau sedang ingin berhenti, sedang ingin berlalu cepat atau berlalu lambat. Jika detik ini kau masih ingat, lalu bagaimana jutaan menit yang akan datang? Apa kau akan tetap i...