Perpustakaan yang sedikit dingin..
Ku arah kan pandangan ku keseluru arah mencari buku itu..
Yah aku suka membaca hal - hal unik. Aku juga suka membaca novel atau komik
Bisa dibilang itu hobi ku? Hahaha okey sekarang mending kita fokus .. Aura dibagian sini sedikit mencekam..
Oh wendy berhenti lah berpikiran aneh -aneh!"Ah.. Ini dia"
Wendy berhenti sambil mengambil buku yang dicarinya
Dan.. Tanpa Wendy sadari orang tersebut berjalan ke arah Wendy dengan perlahan, Wendy yang memunggungi orang itu tidak menyadari kehadiran orang tersebut.. Apa segitu fokusnya wendy hingga tak menyadari kehadiran selain dirinya di bagian ujung perpus ini.. Oh God ><Tap..
Tap...
Tap....Greeepp'
"Kkyyyyaaaaaa""Hei.. Hei.. Selow wen.. Ini gue vino.. "
Vino mencoba menenangkan wendy yang tiba-tiba berteriak seperti ingin menerkamnya sekarang juga (OkeAuthorlebay><)"Ah elo.. Gue kira siapa.. Lo bisa ngga ga ngagetin gue? Gimana kalau jantung ku yang imut-imut seimut orangnya ini copot? Kan ga bagus buat kesehatan jantung gue pino"
Cloteh Wendy panjang lebar dengan mengelus bagian dada/? Nya berharap debaran jantungnya mereda/? Kkkk~
Dan Vino hanya melongo menatap nya.."Lo ketularan ketrin? Kenapa jadi ikut-ikutan lebay gini si lo?" Vino hanya mengetuskan mukanya yang imut/? Okey ralat mukanya sekarang menjadi sedingin es batu di atlantik.. Gua ga tau sih disana es nya seberapa dingin.. Hihihi
"Heum.. Gak sih.. Sorry deh.. Lo juga sih.. Untung ga gua gebukin" wendy pun mulai bergerak maju untuk duduk disalah satu bangku yang sudah tersedia di bag tersebut.
"Lo ngapain ke bagian sini?"
Vino mulai membuka pembicaraan lagi sambil memerhatikan kearah wendy yang mulai fokus dengan buku yang tadi di ambilnya"hm.. Nyari buku" singkat, yah itulah wendy kalau lagi serius
Vino hanya mencoba memerhatikan sekeliling dan mulai mengernyitkan dahi. Entah apa yang di rasakannya, tapi dia mulai terlihat gelisah."Wen mending kita nyusul ketrin sekarang yuk" Ajak Vino yang hanya dibahas deheman oleh wendy, namun dia tak bergeming dari tempatnya
"Wen lo denger gue ga sih.. Wenn" kini vino menarik buku yang menjadi patokan wendy sedari tadi, hingga mengacuhkan vino yang masih berada di depannya.
"Hei gue lagi baca buku nya.. Ngape lo ambil sihh.. Balikin sini" okey sekarang mereka malah terlihat seperti kucing dan tikus. Vino mencoba menghindar dari Wendy yang mencoba mengambil hak miliknya yang diganggu oleh Vino.. Kkkk~
"Berhenti!!!" Wendy dengan tegas menyuruh vino berhenti agar masalah nya cepat kelar.
"Okey, mangkanya lo sih gue bicara di abai kan kek gitu.. Dikira gue hiasan perpustakaan ape" celetuk Vino. Jadi ceritanya disini vino ngambek ye? Author kok bingung sendiri
"Kembaliin buku gue dan gue bakal dengerin apa yang lo bicarain" tawar wendy sambil memajukan sebelah tangannya
"Beneran?" herdik vino
"Iya Mr.Pino" ketus wendy
"Eh nama gue Vino buka Pino Mrs.Park" okey sekarang mereka malah ngebahas nama yang gak jelas
"Iya iya.. Mana sini"
Vino pun mengembalikan buku Wendy, dan Wendy pun mengambil nya."Sebaiknya kita pergi dari sini.. Kita susul Ketrin"
Ajak Vino sekali lagi. Dengan ekspresi mulai serius. Yah yang tadi kan ga di dengerin sama Wendy jadi dengan terpaksa Vino mengulangnya"Kenapa? Lagian disini enak"
Wendy mencoba membuka bukunya kembali namun, segera ditutup oleh Vino"Udah kamu pinjam aja tuh buku. Kita bacanya dikelas saja, udah buruan" kini Vino mencoba menarik Wendy yang dengan terpaksa bangun dari tempatnya
"Iya iya bawel. Ngga usah narik-narik gue napa"
Celetuk wendy dan mereka pun bergegas menuju bagian depan perpustkaan.'ttt..oo...lloo..nggg~
'tt..ooo...lloongghh~ sayaahh~
'hikss~'Deg
Baru setengah perjalanan Wendy tiba-tiba mendengar sesuatu yang sedikit terdengar melenguh dan tersedat dan PERIH. Namun hilirannya sedikit mengacuh kepada permintaan
Yah gini-gini Wendy terkadang paling cepat peka nya namun lambat fokusnya/?Suara siapa itu? Pikir Wendy dengan kagetnya berhenti di tempatnya. Membuat vino ikut berhenti di tempatnya
"Vin.. Vin.. Lu denger gak?" pekik Wendy tersadar dengan muka yang sedikit gusar"Denger apaan? Gua ga denger apa - apa" ketus Vino, sepertinya dia sedang menutup kegelisahannya
"Ah lo ga denger? Beneran? Tadi seperti ada seseorang yang meminta tolong.. Gue denger jelas banget. Arahnya dari belakang sana!"
Jelas Wendy sambil melirik Vino dan arah di Belakang perpus bergantian. Arah itu berada dekat dengan tempat mereka tadi duduk, namun masih ada dua Bag lagi kebalakang yang terlihat sedikit lebih gelap."Hm.. Gak.. Udah ah mending kita pergi sekarang.. Sebelum Ketrin ngamukin kita gara-gara ninggalin dia kelamaan"
Dengan terpaksa Wendy mengarahkan kaki nya mengikuti ajakan Vino untuk menyusul Ketrin yang sepertinya sudah selesai dengan pengembalian buku yang mereka pinjamZzrreeekkk~
Tanpa mereka sadari Bag terakhir perpus itu bergerak sendiri. Membuat celah. Dan memunculkan dua seluit kecil bulat berwarna sedikit terang penuh darah yang menyeramkan melejit ke arah mereka.
Wendy hanya mencoba mengabaikan apa yang baru saja dia dengar dengan gusar.
'okey mungkin ini hanya halusinasi gue.. Oh God .. Mungkin gue lelah karena pelajaran tadi .. Ya mungkin.. Mungkin saja'
Herdik wendy dalam pikirannya.
Sekelabat rasa penasaran muncul di kepalanya.. Entah apa yang membuatnya penasaran.. Namun semua ini terasa GANJILTbc/?
Yee~~ gue kambek nih~ kok sedikit horror? Yah karena salah satu genre bawaanya itu. Kapan konfliknya? Nah itu lagi tahapan konflik sayang~ ini baru bagian awal. Penasaran kelanjutannya? So pantengin aja terus oky.. See you next part Readers~ ><tkan pengguna
![](https://img.wattpad.com/cover/64323094-288-k872121.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Here
Fanfiction"Suatu Hari Ini Akan Datang.. Aku sudah Tau Akan Itu.. Jadi aku mohon tetaplah bersama ku" 🍃-;Mungkin ini mustahil tapi aku merasakan nya begitu dekat dengan ku Mungkinkah ini takdir yang dikirimkan tuhan untuk ku? 🐵Cerita ini murni pemikiran Aut...